3.1.2.1 Memberikan Pre Test
Pre test ini menggunakan skala psikologis kepercayaan diri untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri remaja putri yang mengalami pubertas awal. Pre test
diberikan kepada remaja putri yang mengalami pubertas awal dengan kondisi kepercayaan diri rendah berupa merasa tidak mampu karena perubahan tubuh yang
dirasakan, perasaan takut dan cemas menghadapi permasalahan yang muncul karena tubuhnya mengalami perubahan, merasa tidak berharga dan menilai diri sendiri dari
sisi negatif, mudah menyerah, gugup ketika di depan umum, suka menyendiri, dan merasa banyak kekurangan. Pre test dilakukan secara klasikal.
3.1.2.2 Materi Treatment
Pemberian treatment berupa layanan penguasaan konten dengan teknik role playing memperhatikan hal-hal yang dibutuhkan oleh remaja putri pubertas awal
untuk meningkatkan kepercayaan dirinya. Materi-materi layanan penguasaan konten dengan teknik role playing yang diberikan oleh peneliti adalah:
Table 3.1 Materi Layanan Penguasaan Konten Teknik
Role Playing Pertemuan
Materi Waktu
Pertemuan ke-I Keyakinan terhadap kemampuan diri selama
tubuh mengalami perubahan 60 menit
Pertemuan ke-II Menghadapi masalah tentang perubahan tubuh
secara positif 60 menit
Pertemuan ke-III Menumbuhkan
sikap optimis
dalam mewujudkan impian di masa perubahan fisik
yang dialami 60 menit
Pertemuan ke-IV Menghadapi
kegagalan yang
disebabkan terbatasnya gerakan kondisi tubuh
60 menit Pertemuan ke-V
Memiliki harapan yang realistis terhadap keadaan diri
60 menit
Pertemuan ke-VI Keberanian tampil di depan umum selama
mengalami masa perubahan fisik 60 menit
Pertemuan ke-VII Memiliki sikap pengendalian diri terhadap
perubahan tubuh yang dialami 60 menit
Pertemuan ke-VIII Katakan
“no to brokenheart” karena kritikan terhadap keadaan fisik tubuh
60 menit
3.1.2.3 Perlakuan Treatment
Perlakuan diberikan melalui layanan penguasaan konten dengan teknik role playing. Materi yang diberikan kepada kelompok eksperimen adalah berkaitan
dengan kepercayaan diri. Frekuensi dan lamanya pertemuan layanan penguasaan konten teknik role playing adalah 60 menit.
7 Perencanaan Perencanaan layanan penguasaan konten meliputi a menetapkan subjek atau
peserta layanan, b menetapkan dan menyiapkan konten yang akan dipelajari secara rinci dan kaya, c menetapkan proses dan langkah-langkah layanan,
d menetapkan dan memfasilitasi layanan, termasuk media dengan perangkat keras dan lemahnya, dan d menyiapkan kelengkapan administrasi.
8 Pelaksanaan Layanan penguasaan konten dilaksanakan dengan kegiatan berupa a
melaksanakan kegiatan
melalui pengorganisasian
proses pembelajaran
penguasaan konten dan b mengimplementasikan high touch dan high tech dalam proses pembelajaran.
Layanan penguasaan konten dilaksanakan dengan teknik role playing. Adapun gambaran besar pelaksanaan teknik role playing adalah sebagai berikut. Para
remaja putri pubertas awal yang memiliki kepercayaan diri rendah mendapatkan penjelasan konten mengenai a keyakinan terhadap kemampuan diri dengan
adanya perubahan fisik, b ketrampilan menghadapi masalah tentang perubahan tubuh secara positif, c menumbuhkan sikap optimis dalam mewujudkan impian
di masa perubahan fisik yang dialami, d menghadapi kegagalan yang disebabkan terbatasnya gerakan kondisi tubuh baru, e membuat rencana masa
depan sesuai dengan pertimbangan kondisi tubuh, f agar tidak gugup di depan umum selama mengalami masa perubahan fisik, g tips mengolah diri agar
mampu memaksimalkan potensi akibat perubahan fisik dan h katakan “no to
brokenheart” karena kritikan terhadap keadaan fisik tubuh. Setelah mendapatkan materi konten-konten tersebut, para remaja pubertas awal
tersebut diajak bermain dengan menggunakan teknik role playing, yaitu melaksanakan suatu drama dimana pemerannya adalah para remaja tersebut.
Dalam drama tersebut, terdapat sebuah konflik sesuai dengan tema konten yang telah diberikan sebelumnya dan konflik tersebut akan diselesaikan oleh para
pemain. Setelah role playing dilaksanakan, kegiatan selanjutnya adalah melakukan diskusi. Diskusi bertujuan untuk mengetahui perasaan para pemain,
alur cerita, kesesuaian pemain dengan karakter yang dibawakan, jalan keluar dari cerita dan perilaku yang patut dicontoh. Jika pelaksanaan role playing belum
mampu mencapai tujuan maka akan dilaksanakan role playing ulangan.
9 Evaluasi Pelaksanaan kegiatan layanan penguasaan konten memerlukan evaluasi yaitu
dengan cara a menetapkan materi evaluasi, b menetapkan prosedur evaluasi, c menyusun instrumen evaluasi, d mengaplikasikan instrumen evaluasi, dan
e mengolah hasil aplikasi evaluasi. 10
Analisis hasil evaluasi Setelah evaluasi dilaksanakan, hasilnya perlu dianalisis agar dapat diketahui hal-
hal yang perlu diperbaiki. Analisi dilakukan dengan a menetapkan normastandar evaluasi, b melakukan analisis, dan c menafsirkan hasil
evaluasi. 11
Tindak lanjut Tindak lanjut dari hasil evaluasi dapat dilaksanakan dengan a menetapkan jenis
dan arah tindak lanjut, b mengkomunikasikan rencana tindak lanjut kepada peserta layanan dan pihak
–pihak terkait, c melaksanakan rencana tindak lanjut
12 Laporan
Setelah layanan penguasaan konten selesai dilaksanakan, kegiatan selanjutnya adalah a menyusun laporan pelaksanaan layanan penguasaan konten, b
menyampaikan laporan kepada pihak terkait, c mendokumentasikan laporan layanan.
Penelitian ini bersifat eksperimental sehingga dilaksanakan dalam ruangan atau menyesuaikan kondisi sekolah serta memperhatikan tahapan role playing.
3.1.2.4 Memberikan Post Test