dalam kegiatan atau kelompok, menjadi agresif dan bersikap bertahan dan membalas dendam perlakuan yang dianggap tida
k adil” Hurlock 2012:197. Perilaku-perilaku tersebut mencerminkan rendahnya kepercayaan diri anak puber. Sehingga anak puber
yang mengembangkan konsep diri negatif selama perkembangannya akan berdampak pada tertanamnya dasar-dasar rendah diri. Namun, jika anak puber memperoleh
bantuan dari orang dewasa dalam menyikapi perubahan tubuhnya dan mampu mengembangkan konsep diri positif, mereka akan mampu mengembangkan
kepercayaan diri sampai perkembangan tahap berikutnya.
2.2.1.5 Faktor Penyebab Rendahnya Kepercayaan Diri
Rasa kepercayaan diri yang rendah muncul dalam diri seseorang disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor
–faktor tersebut disebutkan oleh Supriyo 2008:46 sebagai berikut:
a. Perasaan tidak mampu untuk berbuat lebih baik dalam segala hal b. Tidak percaya diri bahwa dirinya memiliki kelebihan
c. Merasa curiga pada orang lain dan memposisikan diri sebagai korban d. Beranggapan bahwa orang lainlah yang harus berubah
e. Menolak tanggung jawab hidup untuk mengubah diri menjadi lebih
baik f. Lingkungan yang kurang memberikan kasih sayangpenghargaan,
terutama pada masa kanak –kanak dan pada masa remaja
g. Lingkungan menerapkan
kedisiplinan yang
otoriter, tidak
memberikan berfikir, memilih dan berbuat h. Kegagalankekecewaan yang berulang kali tanpa diimbangi dengan
optimis yang memadai i. Keinginan untuk mencapai kesempurnaan dalam segala hal idealis
yang tidak realistis j. Sikap orang tua yang memberikan pendapat dan evaluasi negatif
terhadap perilaku dan kelemahan anak
Syaifullah 2010:113 menyebutkan faktor-faktor penghambat percaya diri sebagai berikut “a rasa takut, b cemas, c negative thingking, d menutup diri”.
1 Rasa takut Rasa takut merupakan perasaan yang dialami setiap manusia. Ketakutan
yang berlebihan dapat membuat individu mendramatisir suatu keadaan sehingga menyebabkan ia merasa tidak mampu berbuat apa-apa dalam menghadapinya.
Individu akan merasa terpuruk bahkan merasa depresi. Apapun yang menjadi keinginan dan orientasinya ke depan dapat terhenti sejenak atau bahkan terhenti
lama. Hal itu disebabkan karena individu yang merasa ketakutan tidak merasa percaya diri pada perilaku dan tindakan yang akan diambil, sehingga ia memilih
perasaan yang lebih aman dengan tidak melakukan apa-apa. 2 Cemas
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia kecemasan dapat diartikan sebagai kekhawatiran, kegelisahan dan ketakutan akan sesuatu terjadi. Dapat diartikan
pula suatu perasaan takut dan khawatir bahwa akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan. Para psikolog mendefinisikan kecemasan sebagai “keberadaan
seseorang pada posisi yang tidak menyenangkan, yang ditandai oleh perasaan subjektif, seperti ketegangan, kekhawatiran yang menyebabkan perubahan detak
jantung tidak normal dan pernapasan yang tidak stabil” Syaifullah 2010:130. Sehingga dapat dikatakan bahwa kecemasan merupakan perasaan seseoraang
akan suatu peristiwa atau keadaan yang menyebabkan perasaan tidak nyaman yang disertai perubahan fisologis. Individu yang mengalami kecemasan akan
menarik diri untuk memperoleh rasa aman. Kegelisahan dan perubahan fisiologis lain yang dirasakan tidak nyaman membuat individu tidak memiliki keyakinan
diri untuk berbuat suatu hal sehingga ia hanya akan berdiam diri dan tidak memiliki keberanian untuk menunjukan diri.
3 Negative thingking Kekuatan terbesar yang ada dalam diri manusia adalah berpikiran positif.
Individu yang memiliki pemikiran positif akan memiliki keyakinan, semangat dan berjiwa besar sehingga individu merasa yakin bahwa dirinya mampu
mengaktualisasikan diri. Sebaliknya, individu yang memiliki pemikiran negatif akan memiliki pola pikir subjektif yang berbahaya karena selalu menilai dan
menganggap objek dengan predikat buruk dan tidak baik. Selain itu, pemikiran negatif tentang diri sendiri juga dapat menghambat upaya diri untuk melangkah
maju menggapai cita-cita. Individu yang negative thingking akan merasa dirinya tidak layak dan orang lain akan mencemooh dirinya jika ia melakukan suatu hal
sehingga ia merasa kurang percaya diri ketika di dalam kelompok atau di depan publik.
4 Menutup diri Manusia merupakan makhluk sosial, artinya ia membutuhkan hubungan
dengan manusia lain untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Seseorang yang mengalami suatu permasalahan yang memberatkan diri memerlukan teman
berbagi untuk memotivasi dan membantunya meringankan beban yang dialaminya sehingga ia merasa lega dan percaya diri. Akan tetapi individu yang
menutup diri hanya memiliki hubungan pertemanan yang sedikit. Ia tidak memiliki teman sebagai pemberi motivasi dan tempat berbagi sehingga ia akan
memendam masalahnya sendiri yang akan berakibat pada kepercayaan dirinya. Dari beberapa faktor tersebut, dapat dikatakan bahwa seseorang memiliki rasa
percaya diri yang rendah disebabkan oleh faktor yang berasal dari dalam dirinya sendiri yaitu berupa pemikiran yang negatif, rasa takut, cemas dan sikap pesimis.
Faktor lain yang mempengaruhi adalah faktor dari lingkungan, terutama dari lingkungan keluarga yang tidak menyediakan lingkungan yang penuh kasih sayang
dan penerimaan tanpa syarat terhadap anaknya. Sebagaimana dikemukakan oleh Gaskill 2011:5 yang men
gatakan “parents who make their children feel loved and accepted regardless of outcomes will instill self-confidence and self-acceptence in
them”. Orang tua yang memberikan rasa cinta, kasih sayang dan penerimaan tanpa syarat kepada anaknya akan memunculkan kepercayaan diri dan penerimaan diri pada
diri anak. Dengan demikian, faktor dari keluarga adalah faktor utama yang mampu menumbuhkan kepercayaan diri dalam diri anak dan sikap penerimaan diri terhadap
kondisi diri anak.
2.2.1.6 Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri