dan kritikan yang akan disampaikan akan mendapatkan cemoohan dari orang di sekitarnya atau pendapat dan kritikan yang ia sampaikan akan ditolak.
2.2.1.3 Jenis –jenis Kepercayaan Diri
Dilihat dari substansinya, Lidenfield 1997:4 sebagaimana dikutip oleh Syaifullah 2010:51 membagi percaya diri menjadi dua, yaitu percaya diri batin dan
percaya diri lahiriyah. 2.2.1.3.1 Percaya Diri Batin
Percaya diri batin bersumber dari keyakinan individu yang memberikan perasaan dan anggapan bahwa dirinya dalam keadaan baik. Percaya diri jenis ini
membuat individu memiliki konsep diri yang positif. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri batin ini mempunyai kesadaran akan potensi dirinya, hanya saja
individu tersebut tidak langsung menggunakan kompetensi dan potensi dirinya proporsional.
Ciri –ciri utama pada orang yang mempunyai kepercayaan diri batin
Lidenfield 1997:47 dalam Syaifullah 2010:53 anta ra lain “a cinta diri, b
memahami diri, c memiliki tujan yang jelas”. 1 Cinta diri
Orang yang mempunyai rasa percaya diri akan mencintai dirinya dengan menggali potensi dan kompetensi yang ada dan mengarahkannya. Seseorang yang
percaya diri memiliki kepedulian terhadap dirinya dan memelihara dirinya sebagai salah satu cara untuk mempertahankan citra kecintaan terhadap dirinya.
Orang yang cinta kepada dirinya akan berbuat hal –hal sebagai berikut a
menghargai kebutuhan jasmani dan rohani, b mempunyai alasan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan, c ingin dipuji, d senang, e membanggakan hal
– hal baik, dan f berpikir positif.
2 Memahami diri. Memahami diri merupakan upaya untuk mengenal diri sendiri lebih jauh
mengenai kelemahan –kelemahan yang menjadi penghambat keberhasilan dan
mengetahui potensi –potensi sebagai upaya mengembangkan diri dan kesiapan
untuk melangkah lebih baik. Seseorang yang memiliki pamahaman diri akan menyusun sebuah pikiran positif yang kuat yang akan menuntut seseorang
bertindak positif. Orang yang memahami dirinya secara utuh akan melakukan hal
–hal berikut a menyadari kemampuan dan kelemahan diri, b mengetahui norma dan aturan hukum yang berlaku, c memiliki teman dan lingkungan yang
tepat dan mendukung, dan d terbuka. 3 Tujuan yang jelas
Seseorang yang memiliki rasa percaya diri akan memiliki tujuan yang jelas di setiap tindakan yang akan ia lakukan. Dengan tujuan tersebut, ia akan bertindak
terarah dan setiap tindakannya diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.2.1.3.2 Percaya Diri Lahiriyah Percaya diri lahir adalah suatu sifat keyakinan seseorang atas segala yang ada
pada dirinya yang berkenaan dengan hal yang tampak. Individu tersebut akan tampil dan berperilaku dengan optmis untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya dan
menunjukkannya kepada orang lain bahwa ia mampu melakukan hal tersebut. Sosok orang yang percaya diri lahir dapat dilihat dari perbuatannya sebagai berikut a
selalu berinteraksi dengan baik, b bersikap tegas, c mengendalikan diri, d kreatif, dan e bersikap dewasa.
2.2.1.4 Perkembangan Rasa Kepercayaan Diri