Ciri –ciri Pubertas Awal

muncul yaitu meluasnya dada dan tumbuhnya payudara serta menebalnya lapisan lemak sekitar pinggul, paha dan perut. Usia perkembangan masa pubertas awal berbeda antara anak laki –laki dan perempuan. Para ahli berbeda pendapat mengenai hal ini. Beberapa ahli berpendapat bahwa masa ini dimulai pada usia 10-12 tahun dan ada yang mengemukakan “usia 12-15 tahun ” Yusuf, 2009:184. Anak perempuan umumnya lebih awal mengalami masa pubertas dibandingkan anak laki –laki. Seiring berkembangnya teknologi dan kemajuan di bidang gizi, anak perempuan mengalami masa pubertas lebih awal. Jika kita melihat di sekitar lingkungan kita, banyak anak perempuan yang berusia 9-10 tahun telah mengalami menstruasi. Menstruasi merupakan gejala awal bagi anak perempuan yang menandakan bahwa ia telah memasuki masa pubertas.

2.2.2.1 Ciri –ciri Pubertas Awal

Masa pubertas awal disebut juga sebagai masa puer. Anak –anak yang mengalami masa ini memiliki ciri yang menonjol yaitu rasa harga diri yang makin menguat. Adapun ciri khas anak pubertas awal menurut Kartono 2007:153 meliputi “paling suka bermulut besar, menyombongkan diri, berlagak, memamerkan kekuatan sendiri. Anak gadis juga ingin menonjolkan dirinya dengan menjadi centil, cerewet, ketus, sombong, suka memakai baju bagus dan memakai macam –macam perhiasan. Semuanya dilakukan untuk mencari perhatian dan mencari banyak kawan”. Hurlock 2010:274 menyebutkan sikap dan perilaku yang khas pada masa puber, yaitu: a anak pada masa puber kadang-kadang bersikap antagonis, b anak pada masa puber bahkan lebih agresif daripada anak prasekolah, c menganggap pertemuan sosial merupakan hal yang membosankan, d anak pada masa puber menggunakan sebagian waktunya untuk menyendiri, melamun dan bereksperimen terhadap alat kelaminnya, e anak pada masa puber menolak berkomunikasi dengan orang lain kecuali bila perlu, f anak pada masa puber sering malu bila berada di hadapan orang banyak. Dari kedua pendapat tersebut terlihat bahwa salah satu karakteristik anak masa puber adalah perasaan malu bila berada di hadapan publik. Kurangnya keberanian berhadapan dengan banyak orang dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah perubahan tubuh secara tiba-tiba yang disebabkan oleh menstruasi. Gejala penting yang menunjukan anak perempuan telah memasuki masa pubertas awal adalah menstruasi. Menstruasi merupakan gejala kematangan hormonal dan reaksi biologis yang diiringi dengan reaksi psikis. Kematangan hormon seks tersebut berupa proses somatis yang berlangsung secara siklus dan ada pengulangan secara periodik. Sebelum menstruasi tiba, anak perempuan normal telah memiliki perasaan antisipasi yang berbeda –beda tentang menstruasi. Antisipasi ini bergantung pada informasi yang diperoleh sebelumnya serta pada pengalaman hidup yang diperoleh di masa lalu. Periode antisipasi yang disebut pula sebagai proses penantian akan segera diakhiri oleh proses kematangan dengan tibanya menstruasi. Peristiwa menstruasi pada seorang perempuan menyatakan bahwa ia telah siap secara biologis untuk melakukan fungsi kewanitaan. Menstruasi yang berlangsung setiap bulan merupakan hal yang normal jika kondisi psikis dan lingkungan anak perempuan tersebut normal. Sebaliknya, jika kondisi psikis dan lingkungan anak perempuan tersebut tidak sehat dan kacau, maka akan memberikan dampak gangguan emosi dan gangguan kesehatan. Peristiwa menstruasi ini mempengaruhi sikap hidupattitude anak sampai usia kedewasaan. Semua hal yang berkaitan dengan peranan ibunya yang berupa hamil dan kelahiran bayi menjadi realitas bagi anak sendiri sehingga jika anak merasa belum siap dengan peristiwa menstruasi, ia akan merasa tertekan dan menganggap menstruasi sebagai pengalaman buruk. Persepsi tersebut akan membuat anak menjadi tidak percaya diri dengan datangnya menstruasi. Selain itu, muncul reaksi –reaksi psikis negatif pada saat menstruasi pertama, yaitu perasaan kecewa, takut dan panik. Munculnya reaksi tersebut dapat disebabkan oleh pengalaman dan informasi yang keliru diperoleh oleh anak perempuan sebelumnya disertai gambaran –gambaran yang menakutkan tentang menstruasi. Hal itu sesuai dengan pendapat Kartono 2007:211 bahwa “pengalaman masalah haid bergantung pada beberapa faktor, yaitu usia anak gadis, tingkat perkembangan psikisnya, lingkun gannya dan pendidikannya”. Menstruasi yang datang pada usia 9-11 tahun akan dialami sebagai peristiwa “beban baru” atau dirasakan sebagai tugas yang tidak menyenangkan dan menimbulkan rasa enggan dan aib. Anak perempuan merasa dibatasi kebebasanya dan aktivitasnya karena menstruasi. Menstruasi dianggap sebagai hal yang memalukan sehingga ia menghindari dari kontak dengan lingkungan sosialnya dan menyendiri. Selain karena datangnya menstruasi, anak perempuan juga merasakan perubahan pada kondisi fisik tubuhnya. Perubahan yang tiba –tiba tersebut membuatnya merasa berbeda sehingga ia merasa tidak percaya diri dengan tubuh barunya. Hal yang sama juga disampaikan oleh Hurlock 2012:192.” “Akibat perubahan masa puber pada sikap dan perilaku anak puber antara lain anak puber ingin menyendiri, bosan, inkoordinasi, antagonisme sosial, emosi yang meninggi, hilangnya kepercayaan diri dan terlalu sederhana”.

2.2.2.3 Bahaya Pada Masa Puber

Dokumen yang terkait

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MANAJEMEN WAKTU MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK KONTRAK PERILAKU PADA SISWA KELAS VIII B SMP N 21 SEMARANG TAHUN AJARAN 2013 2014

78 383 244

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTARPRIBADI MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN METODE KEGIATAN KELOMPOK DAN DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 5 SEMARANG TAHUN AJARAN 2013 2014

0 9 234

MENINGKATKAN PERILAKU PROSOSIAL RENDAH MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 SEMARANG TAHUN AJARAN 2013 2014

1 28 245

MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 13 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

1 18 176

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA SISWA KELAS 5 MI AL ISLAM MANGUNSARI 02 SEMAR

3 32 238

Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa dalam Menaati Tata Tertib Melalui Layanan Penguasaan Konten Dengan Teknik Modelling pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Semarang Tahun Ajaran 2010 2011

1 13 139

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK PERMAINAN PADA SISWA KELAS VII RSBI DI SMP NEGERI 3 BATANG TAHUN AJARAN 2010 2011

1 10 176

UPAYA MENINGKATKAN STRATEGI COPING POSITIF MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS VII SMP PUTRI SION MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 6 18

(ABSTRAK) UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK PERMAINAN PADA SISWA KELAS VII RSBI DI SMP NEGERI 3 BATANG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

UPAYA PENINGKATAN EMPATI MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIII AMP N 25 SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 4 1