3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dipakai untuk mengumpulkan informasi atau fakta-fakta di lapangan.Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah : 3.6.1
Wawancara
Menurut Esterberg Sugiyono, 2009:231 wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat
dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang mendalam.
Macam-macam wawancara menurut Esterberg dalam Sugiyono 2009:319 adalah sebagai berikut:
3.6.1.1 Wawancara terstruktur structured interview
Wawancara terstruktur digunakan sebagai tekhnik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa
yang akan diperoleh. 3.6.1.2
Wawancara semiterstruktur Semistructure Interview Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-depth interview, di
mana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur.
3.6.1.3 Wawancara tak berstruktur unstructured interview
Wawancara tidak berstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
lengkap untuk pengumpulan datanya. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
terstruktur, dimana pedoman wawancaranya telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan garis
besar pertanyaan yang menyangkut hal-hal pokok sebagai pedoman pelaksanaan. Selama proses wawancara berlangsung, peneliti akan menciptakan suasana informal,
jadi selama proses wawancara berlangsung informan bisa merasa nyaman sehingga tercipta suasana yang wajar dan berlangsung selayaknya perbincangan biasa.
Penelitian dengan menggunakan teknik ini digunakan untuk mengetahui secara lebih detail tentang profil Badan Keswadayaan Masyarakat “Langgeng Joyo”,
partisipasi anggota KSM dalam mengembangkan desa wisata, dan faktor pendorong dan penghambat program.
3.6.2 Observasi
Observasi yang dilakukan adalah untuk mengamati secara langsung profil BKM “Langgeng Joyo”, pengelolaan KSM, beserta problematika yang terjadi
didalamnya. Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a.
Observasi Partisipan. Observasi ini dilakukan ketika peneliti ikut terlibat secara langsung sehingga menjadi bagian dari kelompoklembaga yang diteliti.