b. Sekretariat
Untuk mengadministrasi kegiatan sehari-hari BKMLKM dapat membentuk sekretariat sebagai unsur pelaksana harian, yang bekerja purna waktu sehingga berhak
menerima honorarium yang pantas. c.
Penasehat Disamping Sekretariat bila dikehendaki BKMLKM berhak mengangkat
penasehat sesuai kebutuhan yang akan bekerja paruh waktu dan bersifat relawan. d.
Dewan Pengawas Dewan Pengawas ini secara khusus akan membantu UPK untuk
menyelenggarakan kegiatan pinjaman bergulir. e.
Unit Pelaksana UP Unit Pelaksana UP adalah satuan pelaksana yang dibentuk sesuai dengan
kebutuhan BKMLKM dalam mengelola kegiatan pembangunan. Secara umum dapat diasumsikan kebutuhan unit-unit pengelola sebagai berikut UPK Unit Pengelola
Keuangan, UPL Unit Pengelola Lingkungan, UPS Unit Pengelola Sosial.
2.4.4 Keanggotaan Badan Keswayadaan Masyarakat
Yang berhak menjadi anggota BKM adalah semua warga kelurahan yang telah memenuhi kriteria yang ditetapkan masyarakat sendiri dan pada dasarnya berhak
dipilih sebagai anggota BKM, selama warga tersebut dipilih sebagai perwakilan warga di RT atau RW-nya sesuai dengan ketentuan dan mekanisme pemilihan
anggota BKM yang ditetapkan. Anggota BKM dipilih oleh seluruh warga kelurahan yang bersangkutan, dengan mekanisme pemilihan yang ditetapkan bersama, atau
secara praktis dapat juga dipilih oleh representasi warga yang basisnya bukan golongan tetapi teritori atau perwilayahan, seperti misalnya RT, RW, dusun, dsb yang
tinggal di kelurahan dengan sebelumnya masyarakat melakukan pembahasan kriteria anggota BKM, dengan melakukan Diskusi Kelompok Terarah DKT tentang
“Kepemimpinan Masyarakat” agar mampu merumuskan kualitas seorang pemimpin yang jujur dan dapat dipercaya untuk mengemban amanat masyarakat. DKT
difokuskan untuk membangun komitmen dan menyepakati perlunya nilai-nilai kemanusiaan dari seorang pemimpin, bukan pada kemampuan dan pengalaman atau
jabatan seseorang saat ini dan lain sebagainya. Kriteria-kriteria tersebut dapat dimiliki oleh pria atau wanita, tua atau muda, kaya atau miskin, berkedudukaan atau tidak,
berpendidikan tinggi atau tidak dan lain-lainnya.
2.4.5 Modal Sosial Badan Keswadayaan Masyarakat dalam Menanggulangi
Kemiskinan
Modal sosial adalah bagian-bagian dari organisasi sosial seperti kepercayaan, norma, dan jaringan yang dapat meningkatkan efisiensi masyarakat dengan
memfasilitasi tindakaan-tindakan yang terkoordinasi. Selain itu, konsep ini juga diartikan sebagai serangkaian nilai atau norma informal yang dimiliki bersama
diantara para anggota suatu kelompok yang memungkinkan terjalinnya kerjasama. Prof. Satjipto Rahardjo mengutip sosiolog James Coleman dan Francis
Fukuyama yang menyatakan bahwa modal sosial sebagai : “the ability of people to work togerher for common purpose in groups and organisations”, kemampuan orang
untuk bekerjasama mencapai tujuan bersama dalam suatu kelompok dan organisasi.