Faktor Pendukung dan Penghambat Anggota Kelompok Swadaya

4.2 Pembahasan

4.2.1 Profil Badan Keswadayaan Masyarakat Langgeng Joyo

Badan Keswadayaan Masyarakat BKM adalah suatu lembaga pimpinan kolektif atau organisasi masyarakat di suatu kelurahan dan berbentuk dewan atau majelis warga yang tinggal di kelurahan yang akan memperjuangkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat miskin agar benar-benar terlibat secara aktif dalam proses pengambilan keputusan, khususnya yang berhubungan dengan persoalan yang dihadapinya KWM, 2003:8. Perencanaan PJM Pronangkis juga dilaksanakan oleh BKM Langggeng Joyo sebagaimana yang tercantum dalam PJM Pronangkis 2007-2010, PJM Pronangkis 2010 -2013, pada saat ini merupakan tahun ketiga dari PJM Pronangkis Tahun 2013. Badan Keswadayaan Masyarakat melalui Unit Pengelola bidang Pariwisata UPP Desa Wisata Kandri mempunyai tugas pokok dan fungsinya antara lain mengelola, memelihara, memanfaatkan serta melestarikan Potensi Wisata Desa Wisata Kandri. Program yang dilaksanakan oleh BKM langgeng Joyo melalui UPP telah berhasil dilaksanakan dengan baik dan memberikan manfaat yang cukup besar kepada masyarakat sehingga penerima manfaat dari program tersebut kini bisa memanfaatkan dan mengembangkan program tersebut untuk mengembangkan kemandirian, mengentaskan kemiskinan, dan mendukung pengembangan Desa Wisata Kandri. BKM Langgeng Joyo telah berhasil untuk memperjuangkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat miskin agar benar-benar terlibat secara aktif dalam proses pengambilan keputusan, khususnya yang berhubungan dengan persoalan yang dihadapinya. Pemimpin kolektif yang mempunyai kriteria sifat-sifat baik, diharapkan akan memunculkan keputusan yang adil penuh keikhlasan dan kejujuran, sehingga menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga dan para pemimpinnya. Kepercayaan merupakan modal yang sangat berharga bagi BKMLKM. Dengan adanya kepercayaan, keswadayaan dan keterlibatan masyarakat bisa digalang dengan lebih mudah, serta akan menumbuhkan kepercayaan pihak luar untuk bermitra dan berjaringan den gan BKM dalam upaya penanggulangan kemiskinan Nes, 2008:4. Kepemimpinan yang dipilih secara langsung oleh masyarakat di Kelurahan Kandri menunjukan adanya kepercayaan penuh yang dari masyarakat. Kepercayaan tersebut ditujukan dengan tidak adanya prasangka buruk masyarakat terhadap keseluruhan program yang dilaksanakan BKM Langgeng Joyo dan adanya partisipasi aktif dari masyarakat dalam setiap program yang akan, sedang, atau telah dilaksanakan. Program yang telah dilaksanakan oleh BKM Langgeng Joyo secara keseluruhan telah berhasil dan sesuai dengan tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang yang diinginkan oleh PNPM Pariwisata. Keberhasilan tersebut padat dilihat dengan teratasinya berbagai persoalan kehidupan masyarakat terutama yang berkaitan dengan upaya penanggulangan kemiskinan secara berkelanjutan, selain itu BKM sebagai badan yang bertanggungjawab untuk membahas, menyusun prioritas pendanaan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan- kegiatan kelompok swadaya masyarakat KSM dalam perguliran dana telah berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik.

4.2.2 Partisipasi Anggota Kelompok Swadaya Masyarakat Dalam

Mengembangkan Desa Wisata Melalui Badan Keswadayaan Masyarakat Di Kandri Partisipasi masyarakat menurut Isbandi 2007:27 adalah keikutsertaan masyarakat dalam proses pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada di masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya mengatasi masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi. Bentuk partisipasi menurut Ericson dalam Slamet 1994:89 terbagi atas tiga tahap, yaitu: partisipasi dalam perencanaan idea planning stage, partisipasi dalam pelaksanaan implementation stage, dan partisipasi dalam pemanfaatan utilitazion stage. Partisipasi yang dilakukan oleh anggota KSM terlihat dalam setiap proses pemberdayaan masyarakat. Anggota KSM ikut berpartisipasi mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Program yang akan dilaksanakan anggota KSM sesuai dengan kebutuhan masyarakat, tidak bertentangan dengan nilai-nilai budaya, dan tidak memberatkan masyarakat. Anggota KSM dalam melaksanakan program harus sesuai dengan PJM Pronangkis yang telah dirancang bersama. Setelah itu, anggota KSM yang akan melaksanakan program harus mengusulkan proposal program kepada PNPM Mandiri Pariwisata untuk dapat mencairkan dana. Anggota KSM dalam merencanakan program harus mematuhi aturan-aturan yang telah ditentukan oleh PNPM Mandiri. Keterlibatan masyarakat miskin menjadi syarat mutlak berjalannya program KSM. Anggota KSM dalam melaksanakan program juga harus berpatokan pada pedoman yang telah ditentukan. Program yang telah dilaksnakan oleh KSM juga harus bisa dimanfaatkan dan dikembangkan dengan baik oleh anggota KSM. Hal itu sesuai dengan filosofi keberadaan KSM yaitu: ”KSM adalah yang mengusulkanmerencanakan, melaksanakan dan memanfaatkan dan memelihara sarana dan prasarananya sendiri”. Artinya bahwa KSM sendirilah yang merencanakan kegiatannya, melaksanakan proses pembangunan apa yang sudah direncanakannya, memanfaatkan dan memelihara hasil kegiatan pembangunan. Keberhasilan anggota KSM dalam ikut berpartisipasi mengembangkan desa wisata terlihat dengan bermunculannya KSM yang bergerak dibidang pariwisata. Adanya KSM yang bergerak di bidang pariwisata menunjukan bahwa adanya kemauan dan keinginan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam mengembangkan desa wisata. Keberadaan KSM menunjukan bahwa masyarakat bukan hanya sebagai objek pembangunan semata, akan tetapi juga merupakan subyek dari pembangunan itu sendiri. Oleh karena itu, hendaknya masyarakat memiliki kemauan, kemampuan, kesediaan, kesadaran, motivasi, dan rasa kerjasama yang tinggi. Pentingnya keterlibatan anggota KSM dalam setiap program yang dijalankan juga telah disebutkan oleh Coyen 1991:154-155 menyebutkan bahwa ada tiga alasan utama mengapa partisipasi masyarakat mempunyai sifat yang sangat penting. Pertama, partisipasi masyarakat merupakan suatu alat guna memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan dan sikap masyarakat

Dokumen yang terkait

Badan Musyawarah Masyarakat Minang (BM3): (Studi Deskriptif Tentang Fungsi Organisasi Sosial Suku Bangsa Minangkabau di Kota Medan)

2 88 13

Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa Dengan Sistem Swadaya

1 5 138

Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa Dengan Sistem Swadaya

0 3 146

Analisis partisipasi wanita dalam kelompok swadaya masyarakat (studi kasus kelompok swadaya masyarakat setia abadi di desa Panggung, kecamatan Kedung, kabupaten Jepara, Jawa Tengah

0 4 141

Startegi peningkatan keswadayaan masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan di Perkotaan: studi kasus Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di Kelurahan Pasirkaliki Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi

0 11 125

Partisipasi Masyarakat dalam Model Pembangunan "Community Agency" Studi kasus BKM ( Badan Keswadayaan Masyarakat ) Kelurahan Andalas, Kecamatan Padang Timur, Sumatera Barat.

0 0 9

IMPLEMENTASI PROGRAM KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM)UNTUK MENUMBUHKAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DI DESA MENOMARTANI, SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 146

PENGARUH DESA WISATA KANDRI TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KELURAHAN KANDRI KOTA SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) Ariga A. Safitra

0 0 1

KAPASITAS ORGANISASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN ENDOGEN Studi Tentang Kapasitas Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Temas dalam Mengembangkan Kampung Wisata Tani di Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, Kota Batu

0 0 10

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEGIATAN WISATA KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG

0 0 12