Faktor-Faktor yang Memengaruhi Belajar

12 bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan atau pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu ber- sifat secara relatif konstan dan berbekas. Perubahan tingkah laku merupakan ciri utama terjadinya proses belajar. Semakin banyak kemampuan yang diperoleh sampai menjadi milik pribadi, maka makin banyak pula perubahan yang telah terjadi. Perubahan belajar itu akan bertahan lama, bahkan ketika telah sampai pada taraf tertentu, perubahan itu tidak menghilang Winkel, 1999: 51. Lebih lanjut Morgan dalam Suprijono, 2012: 3 menambahkan bahwa belajar adalah perubah- an perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil belajar. Selain itu, belajar lebih mengutamakan suatu proses, bukan suatu hasil atau tujuan, dan lebih mementing- kan pengalaman bukan hanya sekedar mengingat Hamalik, 2008: 36. Berdasarkan uraian beberapa pengertian di atas, dapat dimaknai bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh manusia dengan tujuan untuk me- rubah manusia tersebut menjadi lebih baik melalui berbagai sarana dan interaksi. Bentuk perubahan tersebut berupa perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang bersifat permanen.

2.1.2 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Belajar

Belajar merupakan suatu proses yang melibatkan berbagai faktor yang me- mengaruhinya. Slameto 2010: 54 menjelaskan bahwa faktor-faktor yang meme- ngaruhi belajar dapat digolongkan dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal: 13 2.1.2.1 Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang berasal pada diri siswa. Faktor internal yang memengaruhi belajar adalah sebagai berikut: 1 Faktor Jasmaniah, 2 Faktor Psikologis dan 3 Faktor Kelelahan. Faktor jasmaniah berupa:a kesehatan, dan b cacat tubuh. Sehat berarti berada dalam keadaan baik yang meliputi segenap badan dan bebas dari penyakit.Keadaan tersebut disebut ke-sehatan, sehingga kesehatan seseorang sangat berpengaruh terhadap belajar dan proses belajar. Sebaliknya cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh. Keadaan tersebutdapat berpengaruh terhadap belajar, karena membatasi aktivitas fisik siswa atau bahkan mengganggu kondisi kejiwaan siswa. Faktor internal yang memengaruhi belajar yang kedua adalah faktor-faktor psikologis, berupa: 1 Inteligensi, 2 perhatian, 3 minat, 4 bakat, 5 motif, 6 kematangan dan 6 kesiapan. Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu keadaan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui dan menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, dan mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan dan hasil belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang rendah. Menurut Ghazali dalam Slameto 2010: 56 perhatian dapat didefiniskan sebagai keaktifan jiwa yang dipertinggi yang semata-mata tertuju kepada suatu objek atau 14 sekumpulan objek. Siswa yang penuh perhatian dalam belajar akan mendapatkan hasil belajar optimal. Oleh karena itu, perhatian dapat dijadikan jaminan hasil belajar yang baik. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk mengenang dan memper-hatikan beberapa kegiatan. Apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak tertarik olehnya. Hal tersebut tentunya dapat mengurangi hasil belajar siswa. Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan tercapai menjadi kecakapan yang nyata apabila melalui proses belajar atau berlatih. Pada kondisi yang sama, siswa yang memiliki bakat akan mendapatkan hasil belajar yang lebih jika dibandingkan dengan siswa yang tidak memiliki bakat. Motif adalah daya pendorong atau penggerak seseorang dalam melakukan sesuatu. Motif yang kuat memengaruhi kesungguhan siswa dalam belajar. Kesungguhan siswa dalam belajar sangat menentukan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tersebut. Kematangan dan kesiapan adalah faktor selanjutnya yang memengaruhi belajar. Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang. Pada fase tersebut alat-alat tubuh sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Siswa yang telah matang akan lebih siap untuk menerima pembelajaran sehingga proses belajar akan lebih berhasil jika siswa sudah matang. Demikian pula jika siswa sudah megalami kesiapan. Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respons atau bereaksi. Ketika siswa sudah siap untuk belajar, maka hasil belajarnya akan lebih baik. 15 Faktor internal yang ketiga adalah kelelahan. Kelelahan dapat terjadi karena aktivitas yang berlebihan atau terlalu lama. Kelelahan ini dapat digolong- kan menjadi kelelahan fisik dan rohani. Kelelahan fisik adalah lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Sedangkan kelelah- an rohani adalah suatu keadaan yang menimbulkan kelesuan dan ke-bosanan yang berujung pada ketidaknyamanan untuk melakukan sesuatu termasuk belajar. Ke- adaan tersebut menyebabkan pembelajaran yang sedang dilakukan tidak mencapai hasil yang optimal. 2.1.2.2 Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa yang dapat memengaruhidiri siswa, baik secara langsung maupun tidak langsung. Faktor- faktor eksternal dalam belajar adalah Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat. Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, dan metode mengajar serta tugas rumah. Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh tersebut terjadi karena keberadaan siswa yang menjadi bagian dari masyarakat. Hal-hal dalam masyarakat yang memengaruhi belajar 16 meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. Uraian di atas mengindikasikan bahwa belajar merupakan proses yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut dapat digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor Internal berupa faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal berupa faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.

2.1.3 Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SDN SENDANG BATANG

1 11 217

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SDN GEDANGAN REMBANG

0 3 229

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SEKARAN 01 SEMARANG

0 13 204

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 0 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 1 16

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SEKARAN 01 SEMARANG.

0 0 1

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Tema Alam Semesta Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas III SD Negeri Wonotingal 04 Semarang.

0 0 1

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD.

0 0 12

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran TIK

0 0 2