Motivasi Belajar Landasan Teoritis

22 Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik menunjukkan adanya kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Ketegori jenis perilaku untuk ranah psikomotor yaitu: keterampilan produk, teknik, fisik, social, manajerial, dan intelektual. Beberapa pendapat para ahli dan tiga ranah belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar akan menjadi perubahan perilaku baik verbalnya, keterampilan, sikap ataupun lainnya ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.

2.1.8 Motivasi Belajar

Motivasi adalah sesuatu yang mendorong individu untuk berperilaku yang langsung menyebabkan munculnya perilaku seseorang akan melakukan suatu perbuatan betapa pun beratnya jika ia mempunyai motivasi tinggi. Demikian pula dalam belajar motivasi memegang peranan cukup besar terhadap pencapaian belajar. Motivasi dapat memberikan semangat dorongan yang luar biasa terhadap seseorang untuk berperilaku dan memberikan arah dalam belajar Hakiim 2011: 35. A. W. Bernard dalam Prawira, 2014: 319, dijelaskan bahwa “motivasi sebagai fenomena yang dilibatkan dalam perangsangan tindakan ke arah tujuan-tujuan tertentu yang sebelumnya kecil atau tidak ada gerakan sama sekali ke arah tujuan- tujuan tertentu”. Dapat diartikan, motivasi sebagai usaha untuk memperbesar atau menggandakan gerakan untuk mencapai tujuan tertentu. Hakiim 2011: 36 , “motivasi berkaitan erat dengan tujuan yang ingin dicapai oleh siswa, karena motivasi dan tujuan merupakan bagian penting dari proses belajar agar mendapatkan hasil yang diinginkan”. Motivasi bukan saja penting karena menjadi faktor penyebab belajar, namun juga memperlancar proses dan hasil belajar. Pembelajaran yang diikuti oleh siswa yang termotivasi akan benar-benar 23 menyenangkan, terutama bagi pendidik Rifa’i dan Anni 2011: 160-161. Sejalan dengan pendapat tersebut, Bathgate, dkk 2014: 188 dalam jurnal internasional menyatakan bahwa “Understanding the features of science learning experiences that organize and motivate children at early ages can help educators and researchers find ways to ignite interest to support future passion and learning in the sciences at a time when children’s motivation is declining”. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa memahami pengalaman belajar ilmu yang mengorganisasi dan memotivasi anak di usia dini dapat membantu pendidik dan peneliti menemukan cara menumbuhkan minat untuk mendukung semangat meraih masa depan dan belajar dalam ilmu pada saat motivasi anak menurun. Sardiman 2014: 92-5 menyarankan sejumlah cara menumbuhkan motivasi siswa, antara lain: 1 Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angkanilai yang baik. Oleh karena itu, langkah selanjutnya yang ditempuh oleh guru yaitu bagaimana cara memberikan angka-angka dapat dikaitkan dengan values yang terkandung di dalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada para siswa sehingga tidak sekadar kognitif saja, tetapi juga pada keterampilan afeksinya. 2 Hadiah Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak selalu demikian. Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk hasil belajar siswa terbaik mungkin akan menarik bagi seorang siswa yang hasil belajarnya lebih rendah. 3 Saingankompetisi 24 Saingankompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan kompetisi siswa akan merasa tertantang dengan siswa yang lain agar nilai yang diperoleh lebih baik. 4 Ego-involement Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentinganya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik. 5 Memberi ulangan Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka nada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat guru adalah jangan terlalu sering misalnya setiap hari karena bisa membosankan dan bersifat rutinitis. 6 Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka akan ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat. 7 Pujian Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan 25 sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu, supaya pujian ini merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. 8 Hukuman Hukuman sebagai reinforcement yang negative tetapi kalai diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman. 9 Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik. 10 Minat Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga minat akan menjadi alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat. 11 Tujuan yang diakui Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan menjadi alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangant berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar. Dengan adanya motivasi belajar, siswa mempunyai semangat belajar, arah, perubahan tingkah laku dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan 26 bertahan lama. Hamzah B. Uno dalam Suprijono 2009:163 menjabarkan indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1 Adanya hasrat dan keinginan berhasil. 2 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. 3 Adanya harapan dan cita-cita masa depan. 4 Adanya penghargaan dalam belajar. 5 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. 6 Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan baik. Dari keenam indikator diatas, guru harus memahami benar agar dapat berinteraksi kepada siswanya dengan baik sehingga guru dapat memberikan motivasi dengan tepat dan optimal.

2.1.9 Pendekatan Somatik, Auditori, Visual, dan Intelektual

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI MODEL COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS 3 SDN BUMIJAWA 01 KABUPATEN TEGAL

1 23 245

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MEDIA ABAKUS PADA SISWA KELAS III SDN 02 KARANG Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Matematika Dengan Media Abakus Pada Siswa Kelas III SDN 02 Karang Karangpandan Tahun 2012/2013.

0 1 16

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI.

0 0 51

PENGGUNAAN MODEL TANDUR PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV.

0 4 30

Bab 10 Kenampakan Permukaan Bumi

0 5 18

Bab 15 Perubahan Kenampakan Permukaan Bumi

1 3 16

Peningkatan hasil belajar IPA materi kenampakan permukaan bumi menggunakan strategi Snowball Throwing pada kelas III MI Nurul Huda Driyorejo Gresik.

0 1 114

KEEFEKTIFAN MULTIMEDIA POWERPOINT TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI SISWA KELAS IV SDN HARJOSARI LOR ABUPATEN TEGAL

0 0 76

this PDF file PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (Penelitian Tindakan Kelas pada Materi Kenampakan Permukaan Bumi Kelas IIIA SDN Sindangraja Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumeda

0 2 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH SURUH KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

1 1 140