56
Rekapitulasi hasil uji validitas soal tes uji coba menunjukkan terdapat 22 soal tes yang valid dan 28 soal tes yang tidak valid. Soal tes yang valid yaitu nomor 2, 3, 5, 8, 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 16, 20, 21, 26, 27, 29, 31, 35, 38, dan 39, sedangkan yang tidak valid yaitu nomor 1, 4, 6, 7, 17, 18, 19, 22, 23, 24, 25, 28, 30, 32, 33, 34, 36, dan 37. Seluruh soal tes yang valid
sudah mewakili seluruh indikator soal tes uji coba IPA yang tercantum pada kisi-kisi.
3.7.2.2 Reliabilitas
Reliabilitas suatu skor adalah hal yang sangat penting dalam menentukan apakah tes telah menyajikan pengukuran yang baik atau tidak Surapratna 2009: 86. Apabila sebuah tes
mempunyai konsistensi dalam mengukur, dapat dikatakan pula bahwa instrumen tersebut adalah reliabel. Faktor yang mempengaruhi terhadap reliabilitasnya suatu soal adalah perbedaan
individu misalnya siswa tersebut mengalami kelelahan, hanya menerka-nerka, atau ketidak seriusan siswa. Untuk menghindari resiko terhadap kereliabilitasan soal, peneliti akan
menggunakan tes dengan pilihan ganda. Untuk dapat mengetahui reabilitas perangkat tes dalam bentuk pilihan ganda digunakan rumus KR 21 sebagai berikut:
Keterangan: r
11
: reabilitas instrumen keseluruhan s
: standar deviasi k
: banyaknya item dalam instrumen
: mean skor soal Riduwan 2011: 109.
Perangkat tes dikatakan reliabel, jika Jika r
1
r
tabel
, dengan taraf signifikansi
α = 5.. Uji reliabilitas ini menggunakan program SPSS versi 20. Setelah soal
57 dinyatakan valid dengan diuji validitasnya, kemudian soal diuji reliabilitasnya. Soal
yang diuji reliabilitasnya yaitu butir soal yang telah dinyatakan valid. Jadi soal yang akan diuji reliabilitasnya berjumlah 22 butir soal. Pengujian reliabilitas ini
menggunakan rumus KR-21. Soal dinyatakan reliabel jika r
hitung
r
tabel
. Dari penghitungan menggunakan rumus Kuder dan Richardson KR-21, diperoleh harga
r
hitung
sebesar 0,956 dan r
tabel
sebesar 0.312. Dari hasil penghitungan, diperoleh perbandingan r
hitung
r
tabel
0,956 0,312. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua butir soal yang valid dinyatakan sudah reliabel.
3.7.2.3 Analisis Tingkat Kesukaran
Arikunto 2010: 207 menjelaskan bahwa soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa
untuk mempertinggi usaha untuk memecahkannya. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal dapat menggunakan rumus:
p =
Keterangan:
p : tingkat kesukaran ∑x: banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
Sm: skor maksimum N : jumlah seluruh peserta tes Surapranata 2009: 12
Surapratna 2009: 21 menjelaskan tingkat kesukaran yang dapat dibedakan menjadi tiga kategori yaitu soal yang memiliki: a p 0,3 disebut soal sukar; b p
0,7 termasuk kategori mudah, dan c p antara 0,3 sampai dengan 0,7 dapat dikatakan
58 soal sedang. Berdasarkan penghitungan, diperoleh 7 soal mudah, 11 soal sedang, dan 4
soal sulit. Penghitungannya dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:
Tabel 3.6. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Tes Uji Coba
No. Soal
P Tingkat
Kesukaran No.
Soal P
Tingkat Kesukaran
1 0,935
Mudah 21
0,741 Mudah
2 0,483
Sedang 22
0,806 Mudah
3 0,516
Sedang 23
0,677 Sedang
4 0,548
Sedang 24
0,935 Mudah
5 0,387
Sedang 25
0,419 Sedang
6 0,677
Sedang 26
0,774 Mudah
7 0,161
Sulit 27
0,806 Mudah
8 0,419
Sedang 28
0,451 Sedang
9 0,483
Sedang 29
0,612 Sedang
10 0,322
Sedang 30
0,774 Mudah
11 0,290
Sulit 31
0,290 Sulit
12 0,290
Sulit 32
0,709 Sedang
13 0,645
Sedang 33
0,451 Sedang
14 0,774
Mudah 34
0,516 Sedang
15 0,870
Mudah 35
0,806 Mudah
16 0,419
Sedang 36
0,322 Sedang
17 0,612
Sedang 37
0,612 Sedang
18 0,419
Sedang 38
0,290 Sulit
19 0,806
Mudah 39
0,419 Sedang
20 0,612
Sedang 40
0,774 Mudah
Keterangan: warna kuning menandakan soal tersebut sudah valid dan reliabel
59 Berdasarkan tabel 3.6, diperoleh bahwa perbandingan antara soal mudah,
sedang, dan sukar yaitu 31,8 untuk kategori mudah, 50 sedang, dan 18,2 sulit.
3.7.2.4 Analisis Daya Beda