Karakteristik Siswa di Sekolah Dasar

13 Sesuatu yang dipelajari siswa pada umumnya terfokus pada program pendidikan yang ditempuh. Oleh karena itu materi pembelajaran yang sedang dipelajari seharusnya disertai dengan motivasi, minat dan bakat siswa itu sendiri.

2.1.4 Karakteristik Siswa di Sekolah Dasar

Piaget dalam Saminanto 2012: 18 membagi tahap kognitif menjadi empat tahap yaitu: 1 Tahap sensorimotorik sensory motor stage usia 0-2 tahun; 2 Tahap praoperasional pre operational stage usia 2-7 tahun; 3 Tahap operasional kongkrit concrete operational stage usia 7-11 tahun; dan 4 Tahap operasional formal formal operational stage usia 11 tahun sampai dewasa. Berdasarkan tahapan tersebut, anak usia sekolah dasar termasuk ke dalam tahap operasional konkrit. Pada tahap ini tingkat egosentris anak sudah berkurang, anak sudah dapat berpikir secara objektif yaitu memahami bahwa orang lain memiliki perasaan yang berbeda dari dirinya. Selain itu siswa mampu berpikir logis melalui objek konkrit dan merupakan permulaan berpikir rasional. Baseet et al. dalam Wartawan 2005 dalam Agustiana dan Tika 2013: 275 menjelaskan, secara umum ciri siswa SD adalah sebagai berikut: 1 Mereka secara alamiah memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan tertarik akan dunia sekitar yang mengelilingi diri mereka sendiri. 2 Mereka senang bermain dan lebih suka bergembira. 3 Mereka lebih suka mengatur dirinya untuk menangani berbagai hal, mengeksplorasi situasi, dan mencobakan pelbagai upaya baru. 14 4 Mereka biasanya tergetar perasaannya dan tergolong untuk berprestasi serta tidak suka mengalami ketidakpuasan dan menolak kegagalan. 5 Mereka belajar secara efektif ketika mereka merasa puas dengan situasi yang terjadi. 6 Mereka belajar dengan cara bekerja, mengamati, berinisiatif, dan mengajari anak- anak lainnya. Proses pembelajaran tidak terlepas dari ciri siswa karena dalam perkembangan proses berpikir, siswa menempuh berbagai tingkat kognitif. Guru hendaknya memanfaatkan media atau benda konkrit sebagai sarana dalam pembelajaran, serta menerapkan pendekatan pembelajaran yang tepat agar siswa dapat berperan aktif dan melibatkan seluruh bagian dari tubuh siswa. Kesesuaian desain pembelajaran dan karakteristik siswa diharapkan akan memberikan hasil belajar yang baik bagi siswa. Selain itu juga dalam menyampaikan bahan pelajaran, guru harus menyesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa.

2.1.5 Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI MODEL COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS 3 SDN BUMIJAWA 01 KABUPATEN TEGAL

1 23 245

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MEDIA ABAKUS PADA SISWA KELAS III SDN 02 KARANG Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Matematika Dengan Media Abakus Pada Siswa Kelas III SDN 02 Karang Karangpandan Tahun 2012/2013.

0 1 16

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI.

0 0 51

PENGGUNAAN MODEL TANDUR PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV.

0 4 30

Bab 10 Kenampakan Permukaan Bumi

0 5 18

Bab 15 Perubahan Kenampakan Permukaan Bumi

1 3 16

Peningkatan hasil belajar IPA materi kenampakan permukaan bumi menggunakan strategi Snowball Throwing pada kelas III MI Nurul Huda Driyorejo Gresik.

0 1 114

KEEFEKTIFAN MULTIMEDIA POWERPOINT TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI SISWA KELAS IV SDN HARJOSARI LOR ABUPATEN TEGAL

0 0 76

this PDF file PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (Penelitian Tindakan Kelas pada Materi Kenampakan Permukaan Bumi Kelas IIIA SDN Sindangraja Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumeda

0 2 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH SURUH KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

1 1 140