Angket Teknik Pengumpulan Data

44

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Setiap teknik pengumpulan data akan menghasilkan data yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukan berbagai teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang lengkap dan objektif. Dalam penelitian ini, peneliti akan mencari data-data penelitian dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

3.6.1 Angket

Riduwan 2011: 71 menjelaskan bahwa angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dan bersedia untuk memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna yang bertujuan untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah yang diteliti. Angket berfungsi untuk mengukur variabel motivasi belajar siswa dengan bentuk instrumen non tes. Bentuk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket tertutup. Riduwan 2011: 72, menjelaskan bahwa “angket tertutup atau angket berstruktur adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang x atau tanda checklist √” Setiap instrumen penelitian yang akan disusun harus mempunyai skala pengukuran. Menurut para ahli sosiologi dalam Riduwan 2011: 86 membedakan dua tipe skala pengukuran yaitu: 1 Skala pengukuran untuk mengukur perilaku susila dan kepribadian. Seperti skala sikap, moral, test karakter, partisipasi social. 2 Skala pengukuran untuk mengukur berbagai aspek budaya lain dan lingkungan sosial. Termasuk tipe ini adalah: skala mengukur status sosial ekonomi, lembaga- lembaga swadaya masyarakat, kemasyarakatan, kondisi rumah tangga, dan lain sebagainya. 45 Seperti yang telah dijelaskan diatas, yang sangat cocok untuk penelitian ini adalah poin 1 yaitu skala sikap. Bentuk-bentuk skala sikap ada 5 macam yaitu: Skala Likert, Guttman, Simantict Differensial, Rating Scale, dan Thurstone. Dan yang akan digunakan adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dengan menggunakan skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel, kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden, yaitu siswa Riduwan 2011: 87. Bentuk angket yang digunakan seperti yang telah dijelaskan diatas adalah menggunakan jenis angket tertutup. Angket ini digunakan sebagai sarana untuk mengetahui data tingkat motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran IPA. Instrumen akan dibuat dengan gradasi soal berbeda yaitu dari sangat positif sampai dengan sangat negatif. Angket akan diberikan kepada siswa yang berisi 30 pernyataan yang terdiri dari 15 pernyataan positif dan 15 pernyataan negatif, di mana di dalam pernyataan tersedia 4 alternatif jawaban. Setiap jawaban diungkapkan dengan kata-kata sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Instrumen yang akan diujikan harus memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Agar instrumen tersebut memenuhi syarat, perlu diadakannya uji instrumen. Uji instrumen dapat dilakukan dengan mengujicobakan instrumen analisis instrumen dam di kelas uji coba. Uji coba instrumen dilaksanakan pada siswa kelas IV. Analisis instrumen meliputi uji validitas dan reliabilitas instrumen. Setelah diperoleh jawaban dari siswa atau responden, data dianalisis dengan menghitung skor yang telah ditetapkan, kemudian data dibuat dalam bentuk persentase. 46 Menurut Widoyoko 2012: 110 dalam Isdianti 2013: 56-57, persentase keseluruhan skor dihitung dengan rumus: Dalam IPA, rumus tersebut dapat ditulis: Keterangan: = persentase motivasi = skor keseluruhan yang diperoleh = jumlah skor maksimal Berdasarkan persentase tersebut, data disusun menjadi klasifikasi sikap berdasarkan jumlah skor jawaban responden dengan menggunakan tabel klasifikasi persentase responden. Tabel 3.1 Klasifikasi persentase motivasi belajar siswa Persentase Kriteria 75-100 Sangat tinggi 50-74,99 Tinggi 25-49,99 Sedang 0-24,99 Rendah Setelah data jawaban diklasifikasidikategori, dapat disimpukan berdasarkan klasifikasi sikap responden. 47

3.6.2 Tes

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI MODEL COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS 3 SDN BUMIJAWA 01 KABUPATEN TEGAL

1 23 245

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MEDIA ABAKUS PADA SISWA KELAS III SDN 02 KARANG Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Matematika Dengan Media Abakus Pada Siswa Kelas III SDN 02 Karang Karangpandan Tahun 2012/2013.

0 1 16

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI.

0 0 51

PENGGUNAAN MODEL TANDUR PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV.

0 4 30

Bab 10 Kenampakan Permukaan Bumi

0 5 18

Bab 15 Perubahan Kenampakan Permukaan Bumi

1 3 16

Peningkatan hasil belajar IPA materi kenampakan permukaan bumi menggunakan strategi Snowball Throwing pada kelas III MI Nurul Huda Driyorejo Gresik.

0 1 114

KEEFEKTIFAN MULTIMEDIA POWERPOINT TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI SISWA KELAS IV SDN HARJOSARI LOR ABUPATEN TEGAL

0 0 76

this PDF file PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (Penelitian Tindakan Kelas pada Materi Kenampakan Permukaan Bumi Kelas IIIA SDN Sindangraja Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumeda

0 2 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH SURUH KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

1 1 140