Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dirumuskan bahwa faktor-faktor penentu seperti tenaga kerja dan modal merupakan hal yang sangat penting diperhatikan terutama
dalam upaya mendapatkan cerminan tingkat pendapatan.
2.1.3. Produksi Mencerminkan Pendapatan
Hubungan antara masukan pada proses produksi dan hasil keluaran dapat digambarkan melalui fungsi produksi. Fungsi ini menunjukkan keluaran Q Quantity
yang dihasilkan suatu unit usaha untuk setiap kombinasi masukan tertentu. Untuk menyederhanakan fungsi tersebut dapat dituliskan dalam persamaan 2.2 . Persamaan
ini menghubungkan jumlah keluaran dari jumlah kedua masukan yakni modal dan tenaga kerja. Hubungan ini kemudian disebut dengan pendapatan.
2.1.4. Pendapatan
Pendapatan dapat dihitung dengan cara produksi,cara pengeluaran dan dengan cara nilai tambah added value Dalam penelitian ini pendapatan dihitung dengan cara
produksi Pendapatan adalah sama dengan jumlah unit output Q yang dihasilkan
dikalikan dengan harga output per unit P . maka pendapatan total : TR Total Reveneu = P x Q
Pendapatan usahatani akan terkait dengan jumlah produk yang dihasilkan dan harga produk. Faktor produksi berpengaruh pada biaya produksi kemudian keduanya
akan mempengaruhi pendapatan.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4.1. Luas Lahan
Faktor-faktor produksi lahan terdiri dari beberapa faktor alam lainnya seperti air, udara, temperatur, sinar matahari yang secara bersama-sama menentukan jenis tanaman
yang dapat di usahakan, macam penggunaan lahan dan topografinya. Faktor produksi tanah mempunyai kedudukan paling penting. Hal ini terbukti dari
besarnya balas jasa yang diterima oleh tanah dibandingkan faktor-faktor produksi lainnya.
Dalam perhitungan ekonomi, sewa lahan tanah tidak dapat dihitung sebagai pendapatan karena tanah tidak ada nilai penyusutannya dan sumber untuk memproduksi
barang ekonomi, sewa tanah dapat dihitung jika ingin mencari keuntungan dalam usaha tani bukan pendapatan.
Bila luas lahan telah mencapai seluruh luas pertanian maka peningkatan pendapatan dilakukan dengan cara intensifikasi penggunahan lahan seperti tumpangsari
tanaman, untuk kasus jagung antara jagung dengan kedele, jagung dengan ubi jalar. Jika dengan intensifikasi penggunaan luas lahan tidak tercapai maka alih tanaman yang
dilakukan. Penambahan luas lahan dilakukan bila luas lahan meningkatkan pendapatan dan sebaliknya pengurangan luas lahan dilakukan apabila luas lahan mengurangi
pendapatan petani.
2.1.4.2. Benih
Benih jagung merupakan salah satu komponen dalam sistem produksi jagung. Benih jagung bermutu tinggi berasal dari varietas unggul merupakan salah satu faktor
Universitas Sumatera Utara
penentu untuk memperoleh kepastian hasil usahatani jagung sebab mutu benih jagung yang bersifat kualitatif memegang peranan penting dalam meningkatkan produksi,
dengan meningkatnya produksi akan meningkatkan pendapatan petani jagung. Selain mutu benih secara kualitatif, populasi tanaman meningkatkan produksi
persatuan luas sampai dengan batas maksimum luas tanam yang ditentukan oleh kapasitas produksi benih, namun semakin meningkat kebutuhan akan benih yang pada
akhirnya akan meningkatkan biaya produksi atau modal.
2.1.4.3. Pupuk
Pemupukan dilakukan sebagai penambah unsur hara yang ada di dalam tanah guna memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman untuk meningkatkan produktivitas tanaman.
Dosis anjuran pemupukan rata-rata perhektar yaitu untuk varietas hibrida sebesar 300 kg Urea, 150 kg SP- 36 dan 100 kg KCL untuk varietas bersari bebas sebesar 250 kg Urea,
100 kg SP-36 dan 50 kg KCL. Pemberian pupuk organik, terutama dapat memperbaiki struktur tanah dengan menyediakan ruang pada tanah untuk udara dan air.
2.1.4.4. Tenaga Kerja
Tenaga kerja musiman pertanian ditentukan oleh musim, maka terjadilah penyediaan tenaga kerja musiman dan pengangguran tenaga kerja musiman. Bila terjadi
pengangguran semacam ini, maka konsekuensinya juga terjadi migrasi atau urbanisasi musiman Soekartawi, 2002.
Universitas Sumatera Utara
Penggunaan tenaga kerja sebagai variabel dalam proses produksi lebih ditentukan oleh pasar tenaga kerja, dalam hal ini dipengaruhi oleh upah tenaga kerja serta harga
outputnya Nopirin, 2000.
2.1.5 Pengaruh Penggunaan Faktor Produksi terhadap Produksi
Analisis fungsi Cobb Douglas digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan faktor produksi terhadap hasil produksi. Analisis fungsi Cobb Douglass:
Q = aX1
β1
X2
β2
X3
β3
…Xn
βn
…e
u
.................................................... 2.4
Untuk memudahkan pendugaan dinyatakan dengan mengubah bentuk kuadrat terkecil disederhanakan menjadi :
Q
= α + β
1
X1 + β
2
X2 + β
3
X3 + β
4
X4 + µ
…………….. 2.5
Karena parameter satuan alat ukur variabel independen dan variabel dependen bervariasi, maka untuk menyederhanakan varian tersebut digunakan fungsi logaritma
sehingga persamaanya menjadi ;
Log Q = a + b1 log X1 + b2 log X2 + b3 log X3 + b4log X4 + u .. 2.6
Keterangan : Q Quantity = Produk jagung Ton
a = Konstanta atau intercept X1 = Luas Lahan ha
X2 = Jumlah Benih Jagung kilogram X3 = Jumlah Pupuk kilogram
X4 = Jumlah Tenaga Kerja HKO u = Kesalahan b1,b2,b3,b4 = besaran yang akan diduga
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya persamaan ini digunakan untuk mengurai masalah pendapatan petani jagung sebagai berikut :
2.1.6 Pengaruh Penggunaan Faktor Produksi terhadap Pendapatan
Analisis persamaan 2.5 diatas digunakan untuk mengetahui pengaruh
penggunaan faktor produksi terhadap pendapatan petani jagung jumlah unit output yang
dihasilkan dikalikan dengan harga output per unit
dengan persamaan :
Log YP = α + β
1
log X1 + β
2
log X2 + β
3
log X3 + β
4
log X4 + µ ..... 2.7
Dimana: YP = Total Pendapatan Kotor Petani Jagung jutaan rupiah .
α = Konstanta atau Intercept X1 = Luas Lahan ha
X2 = Jumlah Benih Jagung kilogram X3 = Jumlah Pupuk Kimia maupun Organik kilogram
X4 = Jumlah Tenaga Kerja Hari Kerja Orang = HKO µ = Faktor pengganggu atau residual Term of error
β
1,
β
2,
β
3, ,
β
4,
= Koeffisien regresi variabel yang akan diduga
Universitas Sumatera Utara
2.1.7 Penelitian Terdahulu Pada bagian ini dijelaskan secara deskriptif tentang beberapa penelitian terdahulu
yang relevan dengan penelitian yang dilakukan, beberapa ringkasan penting disajikan melalui paparan theoritical mapping yang mencakup, Nama Peneliti,Tahun
Penelitian,Judul Penelitian,Variabel yang digunakan serta hasil penelitian, seperti : Riyadi, 2007. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap produksi jagung secara signifikan adalah luas lahan, tenaga kerja, bibit, pupuk, dan pestisida.
Sawa Suryana, 2007 hasil penelitiannya menyebutkan faktor yang mempengaruhi produksi jagung secara signifikan adalah jumlah tanaman,tenaga kerja
sementara jumlah pupuk tidak signifikan. Surviani, 2007 hasil penelitiannya menyebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan petani jagung secara signifikan adalah bibit,tenaga kerja,produksi jagung dan pola tanam.
Universitas Sumatera Utara
2.1.8 Kerangka Pemikiran