Uji Asumsi Klasik Normalitas Uji Linieritas Uji Multikolinearitas Uji Heterokedastisitas

2. Tanda pengaruh baik positif menambah maupun negatif mengurangi 3. Nilai koefisien regresi 1 atau 1 4. Nilai koefisien elastisitas 1 atau 1 secara individu masing-masing terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lainnya konstan. Tanda pengaruh dalam uji t-statistik ini kemudian dibandingkan hasil penelitihan apakah sama dengan hipotesis penelitian ?. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung dengan t- tabel atau membandingkan nilai sig. regresi dengan sig.  0.05 . Jika t-hitung t-tabel atau sig. 0.05 maka H ditolak, yang berarti variabel independen secara individu mempengaruhi variabel dependen.

3.8 Uji Asumsi Klasik

Uji penyimpangan asumsi klasik adalah pengujian terhadap beberapa asumsi klasik yang dilakukan untuk melihat apakah suatu model dikatakan baik dan efisien. Uji penyimpangan asumsi klasik dimulai dengan menguji :

a. Normalitas

Menurut Ghozali 2005 uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Uji Lilliefors One sampel kolmogrov smirnov . Universitas Sumatera Utara Data dinyatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi 0.05. Jika nilai signifikan 0.05, maka distibusi data tidak normal.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier nilai harapan dalam parameter berpangkat satu atau nonliner secara signifikan. Hubungan yang linear bila signifikansi linearity kurang dari 0,05. Selanjutnya dideteksi dengan menguji asumsi klasik multikolinearitas dan heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas

Multikoniaritas adalah alat untuk mengetahui suatu kondisi, apakah terdapat korelasi variabel independen di antara satu sama lainnya. Untuk melihat ada tidaknya multikolinieritas dalam suatu model pengamatan, dapat dilakukan dengan regresi antar variabel independen, sehingga dapat diperoleh nilai koefisien determinan R 2 masing-masing atau parsial. Selanjutnya R 2 hasil regresi parsial antar variabel independen tersebut dibandingkan dengan R 2 hasil regresi model, sehingga diperoleh kesimpulan sebagai berikut: - Jika nilai R 2 hasil regresi parsial antar variabel bebas R 2 model penelitian, berarti terjadi multikolinieritas dalam model empiris yang digunakan. Universitas Sumatera Utara - Jika nilai R 2 hasil regresi parsial antar variabel bebas R 2 model penelitian, berarti tidak terjadi multikolinieritas model empiris yang digunakan.

d. Uji Heterokedastisitas

Untuk menguji heterokedastisitas digunakan uji Spearman rho yaitu uji yang mengkorelasikan nilai residual unstandardized residual dengan masing- masing variabel independen. Jika signifikansi korelasi kurang dari 0.05 maka model regresi terjadi masalah heterokedastisitas.

3.9. Definisi Operasional Variabel