berharap di pertengahan bulan Agustus curah hujan tinggi sehingga kebutuhan akan air dalam pembentukan buah jagung tidak terganggu,sebab kekurangan air pada masa
percambahan mulai benih di tanam sampai dua minggu setelah ditanam akan mengakibatkan matinya tanaman, bila tanaman jagung tidak tumbuh maka petani
melakukan penyisipan tanaman. Kekurangan air pada saat 3 tiga minggu setelah keluar rambut tongkol akan menurunkan produksi hingga 30 , sementara kekurangan
air selama pembungaan akan mengurangi jumlah biji yang terbentuk yang akan menurunkan produksi hingga 40 . Ternyata curah hujan terjadi diawal bulan
September. Jarak tanam tanaman jagung tergantung dengan kreatifitas para petani jagung itu
sendiri, ada yang menanam dengan jarak tanam 40 – 50 cm 2 butir dalam satu lobang tanam, 40 – 60 cm dengan 3 butir dalam satu lobang tanam dan ada yang menanam
dengan jarak tanam 25 – 70 cm dengn 4 butir benih dalam satu lobang tanam, hal ini mereka lakukan dengan harapan semakin banyak batang akan semakin tinggi
produksinya.
4.1.5 Pupuk
Petani jagung di kecamatan Tigabinanga melakukan kombinasi pupuk antara lain : Urea, SP 36, Phonska, organik untuk menghasilkan unsur arah bagi tanaman jagung,
kombinasi pupuk tersebut dilakukan kerena NPK lengkap harganya mahal demikian juga dengan pupuk cair. Prilaku petani lebih merasa puas dengan pupuk kristal daripada
menggunakan pupuk cair. Rata-rata penggunaan pupuk oleh petani sebesar 701.7 kg per 0.962 ha.
Universitas Sumatera Utara
Tidak adanya pengukuran unsur hara di lahan jagung sehingga pemberian dosis pupuk dan waktu pemberian pupuk pada tanaman jagung di lahan petani dilakukan
berdasarkan kebiasaan yaitu satu bulan sejak benih di tanam. Penggunaan dosis pupuk sebagai penyedia unsur hara yang dibutuhkan untuk memproduksi jagung belum sesuai
dengan paket teknologi hasil penelitian para pakar dibidangnya. Para petani berpendapat bahwa tanpa dipupuk, jagung tidak akan berbuah yang menjadikan posisi petani sebagai
target produksi target omzet dari pabrik pupuk nonorganik. Ketersediaan pupuk subsidi pada bulan Juli dan Agustus terganggu sehingga mempengaruhi harga pupuk
menjadi mahal, karena harga pupuk mahal maka petani mulai beralih dari pupuk nonorganik menjadi pupuk organik karena harganya lebih murah. Pada masa panen,
sering sekali dijumpai butiran pupuk nonorganik yang tidak larut dengan tanah di bawah batang jagung, hal ini disebabkan oleh kekurangan air dan curah hujan tidak dapat
menembus daun jagung karena sudah terlalu rimbun.
4.1.6. Hasil Estimasi Model Pendapatan Petani Jagung
Analisis fungsi Cobb Douglas digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan faktor produksi unit variabelvariabel independen terhadap hasil
produksi unit produksivariabel dependen adalah sebagai berikut :
Q = aX1
β1
X2
β2
X3
β3
…...Xn
βn
…e
u
Untuk memudahkan pendugaan dinyatakan dengan mengubah bentuk kuadrat terkecil yang disederhanakan menjadi
Q = α + β
1
X1 + β
2
X2 + β
3
X3 + β
4
X4 + µ
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya fungsi tersebut,digunakan untuk mengestimasikan faktor-faktor produksi variabel independen yang mempengaruhi Pendapatan Petani Jagung rupiah di
Kecamatan Tigabinanga, Q produksi menjadi YP pendaptan secara matematis model persamaanya dirumuskan sebagai berikut :
YP = α + β
1
X1 + β
2
X2 + β
3
X3 + β
4
X4 + µ
Karena parameter satuan alat ukur variabel independen dan variabel dependen bervariasi, maka untuk menyederhanakan varian tersebut digunakan fungsi logaritma
sehingga persamaanya menjadi ; Log YP
= α + β
1
log X1 + β
2
log X2 + β
3
log X3 + β
4
log X4 + µ
Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian dan telah diolah dalam persamaan maka hasil setelah dilogaritmakan diperoleh persaman model estimasi
sebagai berikut :
Log YP = -3.139 + 8,085 log X
1
– 0,016 log X
2
+ 0,001 log X
3
+ 0,244 log X
4
SE = 1.047 1.989 0.044 0.002 0.053 t-stat = 4.065 -.365 .537 4.406
R
2
= 0.771 F- Stat = 80.145 Signifikan pada
α = 5
4.1.7. Test of goodness of fit uji kesesuaian a. Analisis Koefisien Determinasi R-square