Faktor-Faktor Produksi Usahatani Fungsi Produksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Teori yang digunakan untuk mengurai perumusan masalah pendapatan petani jagung di kecamatan Tigabinanga, penulis menggunakan teori yang sederhana sebagai berikut :

2.1.1 Faktor-Faktor Produksi Usahatani

Usahatani merupakan cara-cara petani menentukan, mengorganisasikan dan mengkoordinasikan, penggunaan faktor-faktor produksi berupa luas lahan, tenaga kerja dan modal seefektif dan seefisien mungkin sehingga usaha tersebut memberikan pendapatan semaksimal mungkin. Soekartawi 2002, mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan faktor produksi adalah semua korbanan yang diberikan pada tanaman agar tanaman tersebut mampu tumbuh dan menghasilkan dengan baik. Untuk menghitung besarnya koefisien faktor produksi maka digunakan fungsi produksi sebagai berikut :

2.1.2. Fungsi Produksi

Fungsi produksi adalah hubungan antara input dan output. atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Fungsi produksi Cobb-Douglas dapat juga dipakai untuk menganalisis pendapatan. Fungsi produksi dapat ditunjukkan pada persamaan berikut : Universitas Sumatera Utara Q = fK, L…………………………………………….…………….2.1 Q = A K  L  .....................................................................................2.2 dimana : Q = output K = input kapital A = konstanta L = input tenaga kerja  = koefisien kapital atau elastisitas output berkaitan dengan K  = koefisien tenaga kerja Elastisitas output berkaitan dengan L Parameter satuan alat ukur variabel independen dan variabel dependen yang digunakan bervariasi maka untuk menyederhanakan varian tersebut lebih dahulu dilogaritmakan kemudian ditransformasikan ke dalam bentuk ekonometrika : Log Q = Log A +  Log K +  Log L + …...………….. 2.3 Dimana Q Quantity adalah output dan L dan K masing-masing adalah tenaga kerja dan barang modal. A, α alfa dan β beta adalah parameter-parameter positif yang dalam setiap kasus ditentukan oleh data. Semakin besar nilai A, barang teknologi semakin maju. Parameter α alfa mengukur persentase kenaikan Q akibat adanya kenaikan satu persen K sementara L dipertahankan konstan. Demikian pula parameter β beta , mengukur persentase kenaikan Q akibat adanya kenaikan satu persen L sementara K dipertahankan konstan. Jadi, α dan β masing-masing merupakan elastisitas output dari modal dan tenaga kerja. Jika α + β = 1, maka terdapat tambahan hasil yang konstan Jika α + β 1 terdapat tambahan hasil yang meningkat Jika α + β 1 maka artinya terdapat tambahan hasil yang menurun atas skala produksi. Pada fungsi produksi Cobb-Douglas Dominic Salvatore, 2008 . Universitas Sumatera Utara Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dirumuskan bahwa faktor-faktor penentu seperti tenaga kerja dan modal merupakan hal yang sangat penting diperhatikan terutama dalam upaya mendapatkan cerminan tingkat pendapatan.

2.1.3. Produksi Mencerminkan Pendapatan