Pengaruh Jumlah Benih X

2. Faktor produksi luas lahan mempunyai kedudukan paling penting, terbukti dari besarnya balas jasa yang diterima oleh luas lahan dibandingkan faktor-faktor produksi lainnya. 3. Sesuai dengan hipotesis penelitian yang digunakan menyatakan bahwa luas lahan berpengaruh secara positif terhadap total pendapatan petani jagung di Kecamatan Tigabinanga, Ceteris Paribus. 4. Didukung dengan hasil study Riyadi, 2007. yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi jagung secara signifikan adalah luas lahan, tenaga kerja, bibit, pupuk, dan pestisida.

2. Pengaruh Jumlah Benih X

2 terhadap Pendapatan Petani Jagung. a. Hasil regresi persamaan model estimasi dalam logaritma diperoleh : 1. Tanda pengaruh yang negatif secara statistik, yang berarti setiap terjadi peningkatan terhadap jumlah benih maka pendapatan petani jagung mengalami penurunan dengan asumsi ceteris paribus. 2. Nilai koefisien regresi jumlah benih sebesar – 0,016, karena persamaan model estimasi dalam bentuk logaritma maka diartikan apabila penggunaan jumlah benih meningkat secara relatif sebesar 1 atau secara absolut sebesar 0.23 kg berasal dari 1 dari 23,02 kg atau biaya benih meningkat sebesar Rp 12.700 berasal dari 0.23 X Rp 55.165 kg harga benih maka pendapatan petani Universitas Sumatera Utara jagung di Kecamatan Tigabinanga berkurang secara relatif sebesar 0,016 atau secara absolut sebesar Rp 197 berasal dari 0.016 x Rp 12.285.429100 dengan asumsi ceteris paribus dalam satu kali masa tanam 5 bulan . 3. Dari nilai koefisien regresi luas lahan sebesar –0,016, ini menunjukan nilai koefisien elastisitas sebesar – 0,016 1 maka elastisitasnya bersifat inelastis artinya persentasi perubahan pendapatan petani jagung lebih kecil dari persentasi perubahan jumlah benih. Selanjutnya penajaman pembahasan dilakukan uji parsial untuk mengetahui hubungan yang signifikan atau tidak signifikan dengan menggunakan uji- t seperti dibawah ini : b. Dengan hasil t hitung - 0.365 1,98 t tabel , sig. .716 0,05 H o diterima. Hal ini berarti : 1. Variabel jumlah benih berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap total pendapatan petani jagung. 2. Tidak sesuai dengan hipotesis penelitian yang digunakan menyatakan bahwa jumlah benih berpengaruh secara positif terhadap total pendapatan petani jagung di Kecamatan Tigabinanga, Ceteris Paribus. 3. Jumlah benih menjadi tidak signifikan disebabkan karena a. Kekurangan air pada masa percambahan mulai benih di tanam sampai dua minggu setelah ditanam akan mengakibatkan matinya Universitas Sumatera Utara tanaman, bila tanaman jagung tidak tumbuh maka petani melakukan penyisipan tanaman. b. Jarak tanam tanaman jagung tergantung dengan kreatifitas para petani jagung itu sendiri, ada yang menanam dengan jarak tanam 40 – 50 cm 2 butir dalam satu lobang tanam, 40 – 60 cm dengan 3 butir dalam satu lobang tanam dan ada yang menanam dengan jarak tanam 25 – 70 cm dengn 4 butir benih dalam satu lobang tanam, hal ini mereka lakukan dengan harapan semakin banyak batang akan semakin tinggi produksinya. c. Kekurangan air pada saat 3 tiga minggu setelah keluar rambut tongkol akan menurunkan produksi hingga 30 , sementara kekurangan air selama pembungaan akan mengurangi jumlah biji yang terbentukyang akan menurunkan produksi hingga 40 . d. Peningkatkan penggunaan benih akan menurunkan rata-rata produksi jagung yang berarti menaikan biaya produksi dan menurunkan pendapatan petani jagung.

3. Pengaruh Jumlah Pupuk X