54
metode penelitian kepustakaan library research yang diperoleh dari publikasi resmi yang berhubungan dengan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah dengan menggunakan pencatatan data yang diperoleh dari berbagai sumber yang telah disebutkan di atas.
3.4. Pengolahan Data
Penulis menggunakan program E-views 4.1 untuk mengolah data dalam penulisan skripsi ini.
3.5. Model Analisis Data
Model analisis yang digunakan dimulai dengan pembentukan nilai matematis yang digunakan dalam menentukan hubungan yang berlaku diantara total produksi
karet, harga ekspor karet dan nilai kurs. Dalam menganalisis besarnya pengaruh varabel independen terhadap variabel
dependen, penelitian menggunakan alat analisis ekonometrika yaitu meregresikan variabel-variabel yang ada dengan menggunakan metode Ordinary Least Square
OLS atau metode kuadrat terkecil biasa. Data-data yang digunakan dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan analisis statistik yaitu persamaan regresi linear
berganda. Variabel-variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen dinyatakan
dalam fungsi sebagai berikut: Y = fX
1
,X
2
,X
3
............................................................1
Universitas Sumatera Utara
55
Dari persamaan fungsi tersebut diatas dispesifikasikan ke dalam model linear: Y =
α
+
β
1
X
1
+
β
2
X
2
+
β
3
X
3
+
µ
.................................2 Dimana:
Y : Volume ekspor karet Sumatera Utara Ton
α
: Intercept X
1
: Total produksi karet Sumatera Utara Ton X
2
: Harga ekspor karet Sumatera Utara USton X
3
: Kurs Rp
β
1
,
β
2,
β
3 :
Koefisien regresi
µ
: Term of error Bentuk hipotesisnya adalah sebagai berikut:
1
X
Y , artinya jika terjadi kenaikan pada X
1
total produksi karet maka Y volume ekspor karet Sumatera Utara akan mengalami kenaikan, ceteris paribus.
2
X
Y , artinya jika terjadi kenaikan pada X
2
harga ekspor karet maka Y volume ekspor karet Sumatera Utara akan mengalami kenaikan, ceteris paribus.
2
X
Y , artinya jika terjadi kenaikan pada X
3
kurs maka Y volume ekspor karet Sumatera Utara akan mengalami penurunan, ceteris paribus.
Universitas Sumatera Utara
56
3.6. Uji Kesesuaian Test Of Goodness of Fit
3.6.1. Koefisien Determinasi R-Square
Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel independen secara bersama mampu memberi penjelasan terhadap variabel
dependen. Nilai R
2
berkisar antara 0 sampai 1 0 R
2
1.
3.6.2. Uji F-statistik Uji keseluruhan
Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen secara keseluruhan atau bersama-sama terhadap variabel dependen.
Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel. Jika F-hitung F-tabel, maka Ho ditolak, yang artinya variabel independen secara
bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Nilai F-hitung dapat dihitung dengan rumus:
F = 1
1
2 2
k n
R k
R
Keterangan: R
2
= Koefisien Determinasi k = Jumlah variabel independen ditambah intercept
n = Jumlah
sampel
Universitas Sumatera Utara
57
3.6.3. Uji t-statistik Uji Parsial
Uji t merupakan suatu pengujian secara parsial yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap
variabel dependen dengan menganggap variabel lainnya konstan. Nilai t-hitung t
dapat diperoleh dengan rumus: t
=
i i
Sb b
b
keterangan: b
i
= Koefisien variabel ke-i b
= nilai hipotesis nol Sb
i
= Simpangan baku dari variabel independen ke-i
3.7. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 3.7.1. Uji Multikolinearitas
Multicolinearity adalah alat untuk mengetahui suatu kondisi, apakah terdapat korelasi variabel independen diantara satu sama lain. Untuk mengetahui ada tidaknya
multicolinearity dapat dilihat dari R-square, F-hitung, t-hitung, serta standard error. Adanya Multicolinearity ditandai dengan:
a. Standard error tidak terhingga.
b. Tidak satu pun t-statistik yang signifikan pada
α =10, α = 5, α = 1 . c.
Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori. d.
R
2
sangat tinggi.
Universitas Sumatera Utara
58
Negative Autokorelasi
3.7.2. Autokorelasi
Autokorelasi terjadi apabila error term μ dari periode waktu yang berbeda
berkorelasi. Dikatakan bahwa error term berkorelasi atau mengalami korelasi serial apabila:
Variabel ei.ej ≠ 0 untuk I ≠ j, dalam hal ini dapat dikatakan memiliki masalah
autokorelasi. Adapun cara yang digunakan untuk mengetahui keberadaan autokorelasi yaitu:
a. Dengan memplot grafik.
b. Dengan Durbin-Watson uji D-W.
D-hit =
t e
e e
t t
2 2
1
Dengan hipotesis sebagai berikut: H
: ρ = 0, artinya tidak ada Autokorelasi
H
a
: ρ 0, artinya terdapat Autokorelasi
Tidak ada keputusan
H diterima
dl du
4-du 4-dl
Kurva Durbin-Watson
Positive Autokorelasi
Universitas Sumatera Utara
59
Kriteria Pengambilan Keputusan :
H ditolak jika Dw D
L
ada korelasi positif
H ditolak jika Dw 4-D
L
ada korelasi negatif
H diterima jika D
U
Dw 4-D
U
tidak ada Autokorelasi
Tidak ada keputusan jika D
L
Dw
D
U
inconclusive
Tidak ada keputusan jika 4-D
U
Dw 4-D
L
inconclusive
3.8. Defenisi Operasional
1. Ekspor karet Sumatera Utara adalah total volume ekspor karet Sumatera Utara setiap tahunnya yang diukur dalam satuan ton.
2. Total produksi karet adalah jumlah keseluruhan dari karet yang akan
dikonsumsi di dalam negri dan untuk diekspor ke luar negri yang diukur dalam satuan ton.
3. Harga ekspor karet adalah harga FOB Belawan per ton karet yang diukur
dalam mata uang US. 4.
Kurs adalah perbandingan mata uang asing USD terhadap rupiah, yang dinyatakan dalam rupiah.
Universitas Sumatera Utara
60
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tinjauan Umum Daerah Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Propinsi Sumatera Utara