22
a. Mengembangkan hasil pertanian.
b. Mengembangkan pangsa pasar dan hasil pertanian.
c. Mengembangkan faktor produksi pertanian.
Menurut M.L. Jhingan 1994 peranan sektor pertanian pada pembangunan ekonomi terletak pada:
a. Menyediakan surplus pangan yang semakin besar pada penduduk yang
semakin meningkat. b.
Meningkatkan permintaan akan produk industri, dan dengan demikian mendorong keharusan diperluasnya sektor sekunder dan sektor tersier.
c. Menyediakan tambahan penghasilan devisa untuk impor barang-barang modal
bagi pembangunan melalui ekspor hasil pertanian secara terus-menerus. d.
Meningkatkan penghasilan masyarakat untuk dimobilisasi pemerintah. e.
Memperbaiki kesejahteraan masyarakat.
2.2 Kebijakan Pembangunan Pertanian
2.2.1 Pengertian Pembangunan
Pembangunan merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan berkesinambungan. Pembangunan pertanian yang berhasil dapat diartikan kalau
terjadi pertumbuhan sektor pertanian yang tinggi dan sekaligus terjadi perubahan ke arah yang lebih baik. Soekartawi, 1995
Universitas Sumatera Utara
23
Untuk mencapai hal tersebut maka haruslah ada langkah-langkah kebijaksanaan yang harus diambil dalam pembangunan pertanian. Langkah-langkah
kebijaksanaan yang harus diambil tersebut meliputi intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi, rehabilitasi, yang intinya tercakup dalam pengertian Trimarta
Pembangunan Pertanian yaitu kebijaksanaan usaha tani terpadu, komoditi terpadu, dan wilayah terpadu. Disamping itu juga harus diperhatikan tiga komponen dasar
yang harus dibina yaitu petani, komoditi hasil pertanian dan wilayah pembangunan dimana kegiatan pertanian berlangsung. Pembinaan terhadap petani diarahkan
sehingga menghasilkan peningkatan pendapatan petani. Pengembangan komoditi hasil pertanian diarahkan agar benar-benar berfungsi sebagai sektor yang
menghsilkan bahan pangan, bahan ekspor, dan bahan baku bagi industri. Pembinaan terhadap wilayah pertanian ditujukan agar dapat menunjang pembangunan wilayah
seutuhnya dan tidak terjadi ketimpangan antar wilayah. Tricahyono, 1983
2.2.2 Kaitan Antara Pembangunan Pertanian dan Pembangunan Ekonomi
Menurut Sadono Sukirno pembangunan ekonomi adalah ” suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu negara meningkat secara terus-
menerus dalam jangka panjang”. Sukirno, 1982 Dari defenisi diatas dapat dilihat bahwa pada umumnya pembangunan
ekonomi mempunyai tiga sifat penting yaitu: a.
Suatu proses yang berarti perubahan secara terus-menerus. b.
Usaha untuk menaikkan pendapatan perkapita.
Universitas Sumatera Utara
24
c. Kenaikan pendapatan perkapita itu harus berlangsung dalam jangka panjang.
Pembangunan ekonomi tersebut perlu dipandang sebagai suatu proses agar saling berkaitan dan mempunyai hubungan antar faktor-faktor yang menghasilkan.
Pembangunan ekonomi dapat dilihat dan pada akhirnya diketahui peningkatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat dari satu tahap pembangunan ketahap
berikutnya. Kesejahteraan yang meningkat dapat dilihat dari kenaikan pendapatan perkapita masyarakat. Agar proses pembangunan ini dapat menjadi wujud yang
nyata, haruslah berlangsung secara berkesinambungan dan terus-menerus sehingga akhirnya dapat dilihat suatu pembangunan ekonomi ke arah yang positif. Akan tetapi
pada prakteknya ada negara yang melihat laju pembangunan ekonominya dengan menggunakan tingkat pertambahan Produk Domestik Bruto. Jika cara ini digunakan,
maka ada beberapa hal yang tidak diperhatikan, misalnya pertambahan kegiatan ekonomi masyarakat, pertambahan penduduk, sehingga oleh para ahli ekonomi
pengertian ini dibedakan antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yaitu kenaikan dalam Produk Domestik Bruto tanpa
memperhatikan apakah kenaikan itu lebih besar dari tingkat pertambahan penduduk, atau apakah perubahan dalam struktur ekonomi berlaku atau tidak. Pembangunan
dapat berarti kenaikan Produk Domestik Bruto melebihi tingkat pertambahan penduduk. Menurut Todaro tujuan pembangunan ada 3, yaitu:
1. Menciptakan keadaan yang dapat membantu pertumbuhan rasa harga diri
melebihi pembangunan sistem dan lembaga sosial, politik dan ekonomi yang dapat mengembangkan rasa harga diri dan rasa hormat terhadap kemanusiaan.
Universitas Sumatera Utara
25
2. Mempertinggi tingkat penghidupan bangsa, yaitu tingkat pendapatan dan
konsumsi pangan, pelayanan kesehatan, pendidikan dan sebagainya nelalui proses pembangunan ekonomi.
3. Mengembangkan kebebasan penduduk untuk memilih dengan jalan
memperluas rangkaian kesempatan untuk memilih, misalnya dengan menambah keanekaragaman jenis barang dan jasa yang tersedia.
Jadi melalui proses pembangunan ekonomi harus dapat mengangkat tingkat penghidupan bangsa dari segala aspek, bukan saja dalam peningkatan pendapatan,
dan juga rasa harga diri sebagai manusia. Walaupun tingkat pendapatan tinggi tetapi tidak ada rasa aman, selalu dihantui perasaan takut, maka tidak dapat dikatakan
terjadi pembangunan ekonomi. Untuk itu diperlukan intervensi pemerintah dalam menetapkan formulasi kebijaksanaan yang sesuai dengan tujuan transformasi
ekonomi yang penting, baik dalam institusional maupun masyarakat dalam waktu yang sesingkat mungkin.
2.3 Perdagangan Internasional