Pembahasan Hasil Analisis Penelitian

Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana bagi hasil pajak, Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam berpengaruh terhadap anggaran belanja modal. Sisanya sebesar 21 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini. Untuk melihat tingkat kepercayaan hasil uji hipotesis, selanjutnya dilakukan uji signifikan. Uji signifikan dibedakan atas uji signifikan simultan uji F dan uji signifikan parsial uji t dengan taraf signifikan รก = 5. Berdasarkan model summary di atas, angka R sebesar 0,899 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara Y Belanja Modal dengan X1 Pendapatan Asli Daerah, X2 Dana Alokasi Umum, X3 Dana Alokasi Khusus, X4 Dana bagi hasil pajak, X5 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam erat yaitu sebesar 89,9 berada di atas 0,5 50. Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,808. Angka ini mengindikasikan bahwa 80,8 variasi atau perubahan dalam belanja modal dapat dijelaskan oleh variasi variabel Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana bagi hasil pajak, dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam, sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian.

B. Pembahasan Hasil Analisis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil Pajak, Dana Bagi Hasil Universitas Sumatera Utara Sumber Daya Alam berpengaruh terhadap belanja modal pada di KabupatenKota di Sumatera Utara dapat diterima. Berdasarkan hasil uji t sebelumnya, variabel Pendapatan Asli Daerah berpengaruh secara signifikan positif terhadap variabel belanja modal dengan tingkat signifikansi variabel independen 0,000 0,05. Variabel Pendapatan Asli Daerah berpengaruh secara signifikan terhadap anggaran belanja modal pada KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara mengindikasikan bahwa pemerintah daerah masih memiliki ketergantungan terhadap pemerintah pusat. Kemandirian dalam APBD sangat terkait dengan kemandirian PAD, sebab semakin besar sumber pendapatan yang berasal dari potensi daerah, bukan sumber pendapatan dari bantuan, maka daerah akan semakin leluasa untuk mengakomodasikan kepentingan masyarakatnya tanpa muatan kepentingan Pemerintah Pusat yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat di daerah. Kewenangan pemerintah daerah dalam pelaksanaan kebijakannya sebagai daerah otonomi sangat dipengaruhi oleh kemampuan daerah tersebut dalam menghasilkan Pendapatan Daerah. Semakin besar upaya maksimalisasi Pendapatan Asli Daerah yang dilakukan suatu daerah, maka semakin besar pula kewenangan pemerintah daerah tersebut dalam melaksanakan kebijakannya. Maksimalisasi Pendapatan Asli Daerah PAD dalam pengertian bahwa keleluasaan yang dimiliki oleh daerah dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD maupun untuk menggali sumber-sumber penerimaan yang baru. PAD adalah pendapatan daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain. Pendapatan Asli Universitas Sumatera Utara Daerah yang sah yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan. Pemerintah daerah di dalam membiayai belanja daerahnya, selain dengan menggunakan transfer dari pemerintah pusat, mereka juga menggunakan sumber dananya sendiri yaitu PAD. Variabel DAU berpengaruh secara signifikan terhadap anggaran belanja modal pada Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Utara dengan tingkat signifikansi variabel independen sebesar 0,045 0,05. Hasil ini konsisten dengan riset yang dilakukan oleh Gunawan 2009 yang menyatakan Dana Alokasi Umum diikuti oleh pengalokasian anggaran belanja modal yang signifikan. Dana Alokasi Umum DAU yang dialokasikan pada KabupatenKota Provinsi Sumatera Utara adalah dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya dalam rangka pelaksanaan desentralisasi pada KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara. Apabila dikaitkan dengan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, hal ini merupakan konsekuensi adanya penyerahan kewenangan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Dengan demikian, terjadi transfer yang cukup signifikan di dalam APBN dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, dan pemerintah daerah secara leluasa dapat menggunakan dana ini apakah untuk memberi pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat atau untuk keperluan lain yang tidak penting. Dalam jangka panjang, transfer berpengaruh terhadap anggaran belanja modal dan pengurangan jumlah transfer dapat menyebabkan penurunan dalam pengeluaran anggaran belanja modal. Universitas Sumatera Utara Dana Alokasi Khusus DAK berpengaruh signifikan positif terhadap anggaran belanja modal, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001 0,05. Hal ini disebabkan oleh karena DAK hanya dialokasikan untuk kepentingan khusus saja. DAK digunakan khusus untuk membiayai investasi pengadaan dan atau peningkatan dan atau perbaikan prasarana dan sarana fisik dengan umur ekonomis yang panjang. DAK memiliki pengaruh signifikan postitif terhadap alokasi anggaran belanja modal mengindikasikan bahwa DAK cenderung akan menambah aset tetap yang dimiliki oleh pemerintah guna meningkatkan pelayanan publik. Dana bagi hasil pajak berpengaruh signifikan negatif terhadap variabel belanja modal dengan tingkat signifikansi variabel independen 0,051 0,05. Demikian juga variabel Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam berpengaruh secara signifikan negatif terhadap belanja modal dengan tingkat signifikansi variabel independen 0,561 0,05. Berdasarkan hasil uji t sebelumnya, variabel dana bagi hasil Sumber Daya Alam juga berpengaruh secara signifikan negatif terhadap variabel belanja modal dengan tingkat signifikansi variabel independen 0,561 0,05. Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam tidak berpengaruh signifikan terhadap pengalokasian anggaran belanja modal. Hal ini mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya tingkat penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam tidak dipengaruhi serta tidak diikuti oleh alokasi anggaran belanja modal yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh perkembangan data Universitas Sumatera Utara anggaran belanja modal mengalami penurunan, tetapi sebaliknya Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi Hasil SDA justru mengalami peningkatan. Hasil uji F dengan signifikansi sebesar 0,000 berada di bawah 0,05 yang berarti secara simultan seluruh variabel independen berpengaruh signifikan positif terhadap varibel belanja modal. Hal ini didukung dari nilai koefisien determinasi Adjusted R Square sebesar 0,790. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,790 berarti bahwa 79 variasi atau perubahan dalam anggaran belanja modal dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel independen yang ada yaitu Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana bagi hasil pajak, Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam, sedangkan sisanya sebesar 21 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian seperti luas wilayah, jumlah penduduk, inflasi, kebijakan pemerintah, kondisi makro ekonomi, dan sebagainya. Hasil pengujian secara simultan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Abdullah dan Halim 2006 dan Gunawan 2009 yang menunjukkan bahwa secara simultan, Pendapatan Asli Daerah dan komponen Dana Perimbangan yang terdiri dari Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil Pajak, dan Dana Bagi Hasil SDA berpengaruh signifikan positif terhadap alokasi anggaran belanja modal. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah: 1. Secara parsial diambil kesimpulan bahwa PAD, DAU, DAK mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap belanja modal. Sedangkan DBH Pajak Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

1 80 82

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan Terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten / Kota di Sumatera Utara

1 97 123

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Dana Transfer Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Aceh

4 114 97

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 38 82

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal Pada Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

10 69 114

Fenomena Fly Paper Effect Pada Dana Perimbangan Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah Pada Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

0 28 126

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Pendapatan Asli Daerah - Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

0 0 17

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

0 2 11

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan Terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten / Kota di Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Dana Transfer Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Aceh

0 0 14