oleh kontaktaniketua yang akan bergabung. Setelah sebelumnya dimasing-masing kelompok telah disepakati bersama para anggota kelompok untuk bergabung ke dalam
Gapoktan. Dalam rapat pembentukan gapoktan disepakati bentuk susunan dan jangka waktu kepengurusanya. Ketua gapoktan dipilih secara musyawarah dan demokratis
oleh para anggotanya, dan selanjutnya ketua memilih kepengurusan gapoktan lainya untuk mendapatkan legitimasi kepengurusan Deptan, 2008:26-28.
2.5.5. Pelaksanan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP
Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan PUAP merupakan salah satu kegiatan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri PNPM-M yang
dilaksanakan oleh Departemen Pertanian, bertujuan untuk mempercepat tumbuh dan berkembangnya usaha agribisnis dengan sasaran mengurangi kemiskinan dan
pengangguran di pedesaan. Pelaksanaan PUAP, dirancang dan dilaksanakan oleh masyarakat secara partisifatif dengan membentuk kelompok tani, terintegrasi dengan
kegiatan yang telah ada, ataupun yang dilakukan baik dilingkup Departemen Pertanian maupun Non Departemen Pertanian dan Pemerintah Daerah. Pembinaan
kelompok tani pada penerapan sistem agribisnis diarahkan untuk meningkatkan peranan petani dan anggota masyarakat lainya dalam menumbuhkembangkan kerja
sama antar petani dan pihak pemangku kepentingan. Dengan pembinaan kelompok tani diharapkan dapat menggali potensi dalam memecahkan masalah usaha pertanian
secara efektif dan memudahkan dalam mengakses informasi pasar, teknologi dan sumberdaya lainya.
Pengembangan usaha agribisnis merupakan pembangunan industri pertanian termasuk pengembangan jasa pendukungnya. Dengan kata lain pengembangan usaha
agribisnis adalah rangkaian kegiatan mulai dari pabrik dan distribusi produk alat- alat, sampai bahan untuk pertanian, kegiatan produksi pertanian, pengolahan,
Universitas Sumatera Utara
penyimpanan, serta distribusi komoditi pertanian dan barang-barang yang dihasilkanya. Starategi penerapan usaha agribisnis akan melalui beberapa tahap, yaitu:
1. Agribisnis berbasisi sumber daya sebagai faktor produksi dan berbentuk ekstensifikasi agribisnis dengan dominasi komoditi produk primer.
2. Agribisnis berbasis investasi, melalui percepatan industri pengolahan dari industri hulu serta peningkatan keterampilan sumberdaya manusia.
3. Agribisnis berbasis inovasi pertanian, dimanan komoditi yang diproduksi adalah hasil dari penerapan IPTEK dan tenaga kerja terdidik, yang memiliki nilai tambah
yang besar dan tujuan yang lebih luas. Pengembangan usaha agribisnis di suatu wilayahpedesaan diasosiasikan
sebagai karakter pembangunan pertanian, karena pertanian berada dalam lingkup suatu wilayah atau pedesaan. Pengembangan usaha agribisnis tersebut akan sampai
kepada seluruh masalah yang berada di pedesaan atau wilayah pengembangan, dimana pendekatanya adalah potensi pertanian dan masyarakat yang dikelola secara
subsektor yang terintegrasi dan sinergis. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, di setiap lokasi Pengembangan Usaha
Agribisnis Pedesaan PUAP yang meliputi suatu desa atau wilayah, dengan konsep skala ekonomi akan dirancang suatu pengembangan usaha agribisnis. Oleh karena itu
diperlukan suatu penyusunan Rancangan Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan RPUAP.
RPUAP tersebut diharapkan disusun bersama antara unit kerja terkait pemangku kepentingan seperti masyarakat tani dan pelaku agribisnis, berdasarkan
masalah dan potensi yang diidentifikasi sebelumnya melalui kegiatan PRA Participatory Rural Appraisal, RPUAP tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai
acuan dan pegangan bagi pendamping dan pelaksana PUAP di tingkat lapangan.
Universitas Sumatera Utara
Terutama dalam aspek merumuskan inovasi teknologi dan kelembagaan serta program dalam kegiatan PUAP. Gabungan kelompok tani sebagai fondasi awal yang dibentuk
untuk mendukung langkah awal partisipatif pengembangan masyarakat itu sendiri dalam mengambil kesimpulan dan keputusan yang kolektif dan satu tujuan.
Dengan demikian usaha agribisnis pedesaan akan sampai kepada seluruh masalah yang berada di desa, mulai dari kemiskinan, penganguran, pengembangan
pertanian sampai sektor non pertanian sosial, ekonomi dan sumberdaya lahan. Pendekatan pengembangan usaha agribisnis di pedesaan adalah potensi pertanian
yang dikelola secara subsektoral dengan memamfaatkan sumberdaya alam dan lingkungan dan mengandalkan kepada pelayanan jasa usaha pertanian input, output
dan modal. Kelompok tani yang dibentuk sebagai aktor sistem pengolah pertanian berbasis agribisnis berperan secara kolektif dalam pelaksanaan pengembangan usaha
pertanian, dikarenakan potensi kelompok tani lebih dominan memberikan kontribusi perubahan dibanding dilakukan secara individual. Karena agribisnis itu sendiri
mencakup beberapa aktivitas pertanian, yang memerlukan tenaga kebersamaan untuk melakukannya termasuk pada proses produksi, penyiangan, distribusi, prosesing,
suplai input, penyedian pelayanan penyuluhan, penelitian atau pengkajian dan kebijakan lain. Dengan demikian, pengembangan usaha agribisnis terdiri dari
beberapa subsitem agribisnis :
1 Agribisnis industri hulu:
Agribisnis industri hulu adalah: industri-industri yang menghasilkan sarana produksi bahan baku pertanian termasuk penyediaan inovasi teknologi pertanian.
benihbibit, pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian, dll. Agribisnis hulu up-stream agribisnis, mencakup industri yang menghasilkan
sarana produksi input pertanian, industri agro otomotif mekanisasi pertanian,
Universitas Sumatera Utara
industtri pengolahan dan industri perbenihan. Pada prinsipnya, agribisnis hulu secara umum adalah membangun industri jasa dan bersifat pendukung dalam pengembangan
subsektor on- farm agribisnis maupun industri hilir down-stream agribisnis. Mamfaat pengembangan sektor industri hulu, memberikan kemudahan bagi petani
dalam mengelola agribisnis komoditi unggulan yang dikembangkanya. Berkembangnya subsektor industri hulu, menyebabkan pengelolahan subsektor on-
farm lebih efisien dan dapat meningkatkan produktivitasproduksi komoditi yang dikembangkan.
Langkah Operasional
• Identifikasi di wilayahlokasi PUAP, baik tingkat desa, kecamatan maupun
kabupaten mengenai ketersediaan sarana produksi input pertanian yang dibutuhkan oleh petani, termasuk agro-kimia pupukpestisida dan industri
benih serta kebutuhan inovasi teknologinya. •
Menyediakan akses bagi para petanimasyarakat tani untuk mendapatkan jasa pelayananpengguna untuk kebutuhan petani dalam pengolahan subsitem on-
farm nya, termasuk harga dan sistem tata niagadistribusinya. •
Identifikasi masalah dan kendala yang dihadapi petani untuk memperoleh sarana dan prasarana produksi.
• Dalam kegiatan pengelolahan on-farm, komoditas pertanian banyak yang
tergantung pada musim, sehingga ketepatan waktu sesuai dengan kebutuhan maupun jumlah dan jenisnya sangat penting ditinjau dari aspek jasa pelayanan.
• Unit-unit industri hulu dikelola secara individu, atau secara kelembagan dalam
memberikan jasa pelayanan kepada para pengguna.
2 Usaha pertanian primer, on farm agribisnis adalah aktivitaskegiatan nyata
pertanian dengan skala ekonomi yang dilakukan secara individu, maupun
Universitas Sumatera Utara
berkelompok dalam suatu kelembagaan. Orientasi pada subsitem on farm adalah keuntungan persatuan luas dan merupakan salah satu komponen rantai dalam sistem
agribisnis komoditas unggulan secara keseluruhan. Peningkatan produktivitas dalam kegiatan on-farm agribisnis tergantung pada bahan baku dalam industri pengelolahan
agroindustri. Oleh karena itu rencana pengembangan subsitem on-farm sebagai penghasil bahan baku perlu ditindaklanjuti oleh perkembangan industri pengelolahan
atau perluasan pasar.
3 Agribisnis hilir: kegiatan industri yang mengelolah hasil hilir, menjadi produk-
produk olahan antara maupun produk akhir perdagangan hasil pertanian barang jadi. Mamfaat aktivitas agribisnis hilir adalah untuk meningkatkan nilai tambah dan
produk dapat dipasasrkan dengan mudah, peningkatan daya saing, serta menambah pendapatankesejahteraan petani dan membuka peluang tenaga kerja.
Langkah operasional
a Pengidentifikasian ditingkat petanimasyarakat baik secara individu maupun kelembagaan produk hasil yang akan diolah
b Mengaitkan dengan industri pengolahan agribisnis hilir termasuk jasa pelayanan c Pengembangan informasi agribisnis hilir terutama proses distribusi, inovasi
teknologi pengolahan dan pemasaran hasil. Sistem informasi yang dibangun harus tepat guna dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan baik pemerintah
masyarakat umum dan petani. d Identifikasi masalah dan kendala yang dihadapi petani dalam pemasaran
4 Kegiatanusaha jasa penunjang yang menyediakan jasa bagi kegiatan agribisnis
seperti perbankan simpan-pinjam, transportasi bagi petani untuk memberikan kemudahan dalam mendistribusi barang produksi, penyuluhan teknik
pertanianpendidikan dan keterampilan,
Universitas Sumatera Utara
Adapun tujuan dari pengembangan usaha agibisnis ini adalah: 1
Menumbuh kembangkan usaha agribisnis pedesaan 2
Meningkatkan pendapatan petanipelaku usaha agribisnis 3
Meningkatkan kesempatan kerja di pedesaan. 4 Memberdayakan kelembagaan petani dan ekonomi perdesaan untuk
pengembangan kegiatan usaha agribisnis. 5 Meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra
lembaga keuangan dalam rangka akses ke permodalan Deptan,2008:13-18.
2.5.6. Indikator keberhasilan PUAP 1 Indikator Outcome PUAP antara lain: