tercapainya kemandirian dan keberlanjutan, setelah tahapan pembelajaran dilakukan melalui Program Pengembangan Kecamatan PPK.
2.4.1. Tujuan PNPM Mandiri Perdesaan
Tujuan Umum PNPM Mandiri Perdesaan adalah meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan dengan mendorong
kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengolahan pembangunan. Tujuan khususnya meliputi:
1 Meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat miskin dan
atau kelompok perempuan, dalam pengambilan keputusan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan.
2 Melembagakan pengelolaan pembangunan partisipatif dengan mendayagunakan
sumber daya lokal. 3
Mengembangkan kapasitas pemerintahan desa dalam memfasilitasi pengelolahan pembangunan partisipatif
4 Menyediakan prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi yang diprioritaskan oleh
masyarakat 5
Melembagakan pengelolahan dana bergulir 6
Mendorong terbentuk dan berkembangnya kerjasama antar desa 7
Mengembangkan kerja sama antar pemangku kepentingan dalam upaya penanggulangan kemiskinan perdesaan.
2.4.2. Sasaran PNPM Mandiri Perdesaan
a Lokasi Sasaran:
Lokasai sasaran PNPM Mandiri Perdesaan meliputi seluruh kecamatan perdesaan di Indonesia yang dalam pelaksanaanya dilakukan secara bertahap dan
Universitas Sumatera Utara
tidak termasuk kecamatan-kecamatan kategori kecamatan bermasalah dalam PPKPNPM Mandiri Perdesaan.
b Kelompok sasaran:
1. Masyarakat miskin di perdesaan. 2. Kelembagaan masyarakat di perdesaan
3. Kelembagaan pemerintahan lokal.
2.4.3. Pendanaan PNPM Mandiri Perdesaan
PNPM Mandiri Perdesaan merupakan program Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah, artinya program ini direncanakan, dilaksanakan dan didanai
bersama-sama berdasarkan persetujuan dan kemampuan yang dimiliki oleh Pemerintah Pusat dan Daerah yang berasal dari:
a Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN
b Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD
c Swadaya masyarakat
d Partisipasi dunia usaha
2.4.4. Klasifikasi Kesejahteraan dan Pemetaan Sosial
Klasifikasi kesejahteraan adalah mengelompokan rumah tangga di desa dalam kategori kaya, menengah dan miskin menurut kriteria dan istilah setempat. Hasil
pengelompokan selanjutnya digunakan untuk menggambarkan rumah tangga- rumah tangga yang ada di desa pada sebuah peta. Dalam proses ini, fasilitator harus
mendokumentasikan kriteria dan daftar rumah tangga miskin. Penyusunan peta sosial dilakukan dengan menggambarkan dalam sebuah
sketsa peta dusundesa tentang kondisi geografis, sumber daya alam, fasilitas umum dan potensi desa lainya, termasuk yang diluar batas desa tetapi membawa pengaruh
Universitas Sumatera Utara
besar terhadap sosial ekonomi desa, seperti hutan, tambang, kebun, pabrik, pasar dan alur transportasi strategis PNPM, 2009: 2-4.
Kegunaan Peta Sosial adalah : •
Menggali gagasan masyarakat dalam menentukan kegiatan-kegiatan apa saja yang dapat memenuhi kebutuhan dan berguna bagi mayoritas rumah tangga miskin.
• Melaksanakan dan memantau tahapan PNPM Mandiri Perdesaan seperti penulisan
usulan, verifikasi, musyawarah desa dan musyawarah antar desa. Pemetaan sosial dapat dipandang sebagai salah satu pendekatan dalam
penangan masalah sosial. Pemetaan sosial adalah proses penggambaran masyarakat yang sistematik serta melibatkan pengumpulan data dan informasi mengenai
masyarakat termasuk di dalamnya profil dan masalah sosial yang ada pada masyarakat tersebut. Sebagai sebuah pendekatan pemetaan sosial sangat dipengaruhi oleh ilmu
penelitian sosial dan geografi. Salah satu bentuk atau hasil akhir pemetaan sosial biasanya berupa peta wilaytah yang sudah diformat sedemikian rupa sehingga
menghasilkan suatu image mengenai pemusatab karakteristik masyarakat atau masalah sosial, misalnya jumlah orang miskin, rumah kumuh, anak terlantar yang
ditandai dengan warna tertentu sesuai dengan tingkatan pemusatanya Suharto, 2009:81-82.
2.4.5. Peningkatan Kapasitas Masyarakat, Lembaga Dan Pemerintah Lokal