2.5. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan 2.5.1. Pengertian Agribisnis
Agribisnis adalah usaha dalam pertanian yang meliputi keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil sampai pemasaran dan berhubungan erat dengan
pertanian dalam arti luas, yang dimaksud dengan adanya hubungan dalam arti luas adalah kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang dilakukan ditunjang oleh kegiatan
pertanian itu sendiri ataupun adanya saling keterkaitan diantara kegiatan produksi. Dalam menunjang keberhasilan agribisnis, ketersediaan bahan baku pertanian secara
kontiniu dalam jumlah yang tepat sangat diperlukan. Dengan kegiatan pertanian yang memamfaatkan semua sektor pertanian kegiataan agribisnis berusaha menjadikan
aktivitas produksi lebih efektif dan efisien dan dapat meminimalisir faktor produksi untuk menghasilkan bahan produksi yang bernilai jualharga dipasaran. Sektor
pertanian dimaksud adalah semua kegiatan pertanian mulai dari kegiatan penyediaan bahan baku penyediaan bibitbahan dasar, proses penanaman, perawatan, pemanenan
sampai pemasaran. Sedangkan Faktor produksi adalah semua korbanan yang diberikan pada tanaman agar tanaman tersebut mampu tumbuh dan menghasilkan
dengan baik. Diberbagai literature, faktor produksi ini dikenal pula dengan istilah input production factor dan korbanan produksi Arsyad dalam Soekartawi, 2003:2-5.
2.5.2. Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah suatu sistem sosial yang terdiri dari sejumlah orang yang berinteraksi satu sama lain dan terlibat dalam suatu kegiatan bersama. Menurut
batasan ini kelompok sosial merupakan salah satu bentuk sistem sosial. Oleh karena itu untuk mengerti dan memahami kelompok dapat dianalisa dengan menggunakan
konsep fungsi dan intregasi. Tujuan dan sikap bersama merupakan dasar berkumpulnya anggota-anggota sistem sosial. Agar terjadi pergaulan yang lancar
Universitas Sumatera Utara
dibentuklah norma-norma yang harus ditaati oleh anggota-anggota kelompok sosial. Norma-norma kelompok mengatur perilaku sesuai dengan status dan perannya
masing-masing. Komponen kelompok yang tidak dapat menjalankan peranan sesuai dengan statusnya akan memperlemah integrasi kelompok itu sendiri Ibrahim,
2003:45.
2.5.3. Pengertian Organsasi Petani dan Kelembagaan
Menurut Norman Uphoff, istilah kelembagaan dan organsasi sering membingungkan dan bersifar interchangeably. Secara keilmuan social institution dan
social organization berada dalam satu tingkatan yang sama, untuk menyebut apa yang kita kenal dengan kelompok sosial, group, sosial form dan lain-lain. Mempelajari
kelembagaan atau organisasi merupakan suatu yang esensial, karena masyarakat modern beroperasi dalam organisasi-organisasi. Tiap perilaku individu selalu dapat
dimaknai sebagai representatif kelompoknya. Seluruh hidup kita dilaksanakan dalam organisasi, mulai dari lahir, bekerja sampai meninggal. Ada lima hal mencirikan
istilah kelembagaan yaitu: 1. Berkenaan dengan sesuatu yang permanen dan menjadi permanent karena
dipandang rasional dan disadari kebutuhannya dalam kehidupan. 2. Berkaitan dengan hal-hal yang abstrak yang menentukan perilaku yang terdiri
dari nilai, norma, hukum, peraturan-peraturan, pengetahuan, ide-ide dan moral. 3. Berkaitan dengan perilaku atau seperangkat tata kelakuan atau cara bertindak
yang mantap yang berjalan di masyarakat. 4. Menekankan kepada pola prilaku yang disetujui dan memiliki sanksi.
5. Merupakan cara-cara standar yang disetuji untuk memecahkan masalah. Dalam pembangunan pertanian agar berjalan lebih baik dan lancar salah satu
syarat yang disampaikan oleh Mosher dalam Deptan 2008 adalah adanya kegiatan
Universitas Sumatera Utara
kerjasama kelompok tani. Oleh karena itu sejak era orde baru sampai saat ini kita mengembangkan dan berusaha mengembangkan kelompok tani. Sebagai hasilnya
adalah adanya perbedaan yang nyata antara produktifitas yang dicapai kelompok tani Menurut keputusan Menteri Pertanian Nomor: 273 KptsOT.16042007,
Pengertian tentang kelompok tani dan Gapoktan tertulis adalah: 1. Kelompok tani adalah kumpulan petanipeternakperkebun yang dibentuk atas dasar
kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.
2.Gapoktan adalah gabungan kelompok tani yang bergabung dan bekerjasama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.
3.Asosiasi adalah kumpulan petani-nelayan yang sudah mengusahakan satu arah kombinasi beberapa komoditas pertanian secara komersial.
2.5.4. Pengertian Kelompok Tani dan Gapoktan A. Kelompok Tani