Kami dari pihak Maujana Nagori selalu berupaya menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat nagori tanjung pasir di dalam penyusunan
peraturan-peraturan di Nagori ini. Aspirasi masyarakat selalu menjadi prioritas utama yang menjadi bahan pertimbangan dalam mengeluarkan
peraturan-peraturan yang ada saat ini.
3
Sejak keberadaan dari Maujana Nagori di Tanjung Pasir, efek yang mulai dirasakan oleh masyarakat adalah mulai tertampungnya aspirasi maupun
tuntutan masyarakat dalam peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pihak pemerintah nagori. Hal ini adalah kondisi yang baru terjadi saat ini, karena
sebelumnya peraturan-peraturan yang ada cenderung bersifat umum tidak mewakili kebutuhan dan keinginan masyarakat di sini.
Pernyataan tersebut di atas dibenarkan oleh pernyataan dari salah seorang anggota masyarakat yang mengatakan :
4
5.3.1.2. Pelaksanaan Fungsi Budgetting anggaran
Kondisi tersebut di atas mencerminkan adanya good will dari pihak Maujana Nagori dalam memperjuangkan kebutuhan dan tuntutan dari masyarakat. Hal ini
tentunya merupakan suatu kondisi yang positif terhadap pencapaian Good governance dalam wilayah Nagori Tanjung Pasir.
Sejak adanya pelaksanaaan otonomi terdapat, permasalahan tentang sumber- sumber pembiayaan pembangunan di nagori, dimana Desa memiliki kewenangan
dalam mencari dan mengupayakan pendapatan asli nagorinya, yang telah di atur dalam UU No. 32 2004 pada bab XI, tentang Desa. Terbatasnya subsidi
pembangunan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat menuntut Pemerintah Desa
3
Wawancara dengan anggota Maujana Nagori 5 November 2008 di kantor Maujana Nagori
4
Wawancara dengan anggota masyarakat, 6 November 2008
untuk lebih kreatif dan inovatif dalam membiayai dan mengelola praktek penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Desanya.
Kemandirian yang diharapkan dalam segala aspek penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan nagori, khususnya masalah sumber-sumber
keuangan nagori terutama Pendapatan Asli Nagori menjadi sebuah mimpi dan seringkali dipertanyakan karena dalam prakteknya tidak semudah teori yang telah
dituangkan dalam UU tentang otonomi daerah tersebut. Pendapatan Asli Nagori merupakan salah satu sumber yang akan membantu lancarnya pembangunan dan
penyelenggaraan Pemerintahan di Nagori . Pendapatan Asli Nagori merupakan salah satu tuampuan untuk dapat
menyelenggarakan pembangunan secara berkesinambungan.
Oleh karena itu, membutuhkan upaya ekstra keras untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan asli desa. Bercermin dari kondisi tersebut di atas ,
Maujana Nagori di Nagori Tanjung Pasir mengupayakan pengaturan nagori yang bertujuan untuk menjadikan Nagori Tanjung Pasir lebih mandiri, tanpa harus selalu
bergantung pada pemerintahan di atasnya yaitu Pemerintah daerah Simalungun. Dengan demikian, diharapkan Nagori Tanjung Pasir mampu memenuhi kebutuhan
sesuai dengan yang diinginkan, tuntutannya lebih terakomodir dan kesejahteraan masyarakat nagori terwujud.
Ada beberapa faktor yang berpengaruh untuk mencapai kondisi tersebut di atas, antara lain bentuk nagori, kondisi budaya dan sosial, aturan-aturan di dalamnya,
serta keterbatasan SDM yang secara kualitas sangat beragam. Pemerintahan Nagori dituntut untuk mampu menyiapkan sumberdaya aparatur nagori
agar memapu mengelola potensi desa bersama masyarakat secara bersama-sama menciptakan kemandirian nagori. Kemandirian tersebut dapat dilihat dari
kewenangan yang diberikan yang tertuang dalam , yang menyebutkan bahwa nagori merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat. Kewenangan Nagori mencakup keberadaan Maujana Nagori sebagai bentuk
miniatur DPRD di tingkat Kota maupun Kabupaten. Kewenangan ini berdampak pada mekanisme penyelenggaraan pemerintah nagori yang selama ini tidak memiliki
“ lawan “ atau yang mengontrol jalannya Pemerintah Nagori . Selain itu keberadaan lembaga ini akan membawa perubahan suasana dalam proses Pemerintahan di nagori.
Keberadaan Maujana Nagori secera otomatis akan mempengaruhi kinerja dari Pemerintahan Nagori, begitu pula kewenangan yang dimiliki oleh Pemerintahan
Nagori dalam hal ini Pangulu juga akan berbeda dari sebelumnya. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah masalah keuangan Nagori yang
diatur dalam Perda Simalungun No. 14 Tahun 2006 Tentang Keuangan Nagori dimana terdapat tentang sumber pendapatan nagori , yaitu berdasarkan pendapatan
asli nagori hasil usaha nagori , hasil kekayaan nagori , hasil swadaya dan partisipasi, hasil gotong royong, dan lain-lain pendapatan asli nagori yang sah, kemudian
bantuan dari Pemerintah Kabupaten berupa bagian yang diperoleh dari pajak dan retribusi serta bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang
diterima oleh Pemerintah Kabupaten, selain itu bantuan dari Pemerintah dan Pemerintah Propinsi, sumbangan pihak ketiga dan pinjaman nagori. Beberapa hal
yang dimuat dalam keuangan desa ini merupakan hal yang baru bagi Pemerintah
Nagori karena selama ini mereka belum terbiasa untuk berkreasi mencari pendapatan asli nagori.
5.3.1.3. Fungsi Pengawasan Controlling