21
kepribadian kita ataupun tidak tegas dalam menentukan sesuatu keputusan atau sikat. Ramah, merupakan watak dan budaya bangsa Indonesia pada
umumnya, yang selalu menghormati tamunya dan dapat menjadi tuan rumah yang baik. Sikap ramah tamah ini merupakan satu daya tarik bagi
wisatawan, oleh karena itu harus kita pelihara terus. g. Kenangan
Kenangan adalah kesan yang melekat dengan kuat pada ingatan dan perasaan seseorang yang disebabkan oleh pengalaman yang diperolehnya.
Kenangan dapat berupa yang indah dan menyenangkan, akan tetapi dapat pula yang tidak menyenangkan. Kenangan yang ingin diwujudkan dalam
ingatan dan perasaan wisatawan dari pengalaman berpariwisata di Indonesia, dengan sendirinya adalah yang indah dan menyenangkan.
2.4 Bentuk-bentuk Pariwisata
Nyoman S. Pendit, 1990 dalam bukunya, Ilmu Pariwisata, Sebuah Pengantar Perdana, mengemukakan bentuk pariwisata dapt dibagi menurut
kategori sebagi berikut :
a Menurut Asal Wisatawan.
Pariwisata dalam negeri atau pariwisata nusantara yaitu pariwisata dalam negeri.
Pariwisata internasional atau pariwisata nusantara yaitu pariwisata luar negeri.
b Menurut Akibatanya terhadap Neraca Pemabayaran.
Pariwisata aktif yaitu kedatangan wisatawan ke dalam negeri memberi efek positif terhadap neraca pembayaran luar negeri.
Universitas Sumatera Utara
22
Pariwisata pasif yaitu warga negara yang ke luar negeri memberikan efek negatif terhadap neraca pembayaranluar negeri.
c Menurut Jangka Waktu.
Pariwisata jangka pendek yaitu apabila wisatawan yang berkunjung ke suatu DTW hanya beberapa hari saja.
Pariwisata Jangka Panjang yaitu apabila wisatawan yang berkunjung ke DTW waktunya sampai berbulan-bulan yang membedakan adalah lama
tinggal.
d Menurut Jumlah Wisatawan.
Pariwisata tunggal yaitu apabila wisatawan yang berpergian hanya satu orang atau satu keluarga.
Pariwisata rombongan yaitu apabila wisatawan yang berpergian satu kelompok atau rombongan yang berjumlah 15 sampai dengan 20 orang
atau lebih.
e Menurut Alat Angkut yang Dipergunakan.
Pariwisata udara. Pariwisata laut.
Pariwisata kereta api. Pariwisata mobil.
2.5 Pengertian Objek Wisata dan Atraksi Wisata
Salah satu unsur yang sangat menentukan berkembangnya industri pariwisata adalah objek wisata dan atraksi wisata. Dalam literatur
kepariwisataan luar negeri tidak dijumpai istilah objek wisata seperti yang biasa dikenal di Indonesia. Untuk pengertian objek wisata mereka lebih banyak
Universitas Sumatera Utara
23
menggunakan istilah tourist attractions , yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tujuan.
Objek wisata adalah suatu kawasan terencana sebagai atau seluruhnya dilengkapi dengan amenitas dan pelayanan produk wisata, fasilitas rekreasi,
restoran, hotel, atraksi, hiburan, dan toko pengecer yang dibutuhkan pengunjung. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.9 Tahun 1990
Tentang Pokok-Pokok Kepariwisataan BAB I Pasal I bahwa objek wisata adalah segala sesuatu yang berupa dan berasal dari alam dan budaya
masyarakat serta potensi ekonomi yang dapat ditawarkan untuk menarik minat wisatawan .
Atraksi wisata adalah sesuatu yang menarik untuk dilihat, dirasakan, dinikmati dan dimiliki oleh wisatawan, yang dibuat oleh manusia dan
memerlukan persiapan terlebih dahulu dan mempunyai ciri-ciri yang sangat penting untuk keperluan sight seeing, rekreasi, berbelanja, hiburan, dan bentuk-
bentuk lain dari suatu hiburan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan BAB I Pasal I bahwa Daya tarik wisata
adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman , kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia
yang menjadi sasaran atau tujuan wisatawan . Kawasan dapat berupa suatu provinsi, kabupaten, kecamatan, bahkan
suatu desa. Banyak objek wisata di Indonesia sekarang yang tidak secara sadar dikembangkan untuk menarik minat pengunjung, seperti kota dengan bangunan
kuno, kota peristirahatan dan lain-lainnya. Di tempat tempat tujuan harus ada fasilitas pelayanan yang cukup untuk pengunjung seperti : rekreasi, hiburan,
pertokoan, eceran, pemadam kebakaran, polisi dan fasilitas kesehatan juga
Universitas Sumatera Utara
24
harus tersedia atau dikembangkan. Hal ini penting untuk suatu objek wisata harus memiliki daya tarik atau atraksi, baik psikologi maupun yang nyata untuk
menarik perhatian wisatawan. Terdapat banyak jenis daya tarik wisata dan dibagi dalam berbagai
macam sistem klasifikasi daya tarik. Secara garis besar daya tarik wisata diklasifikasikan ke dalam tiga klasifikasi, Marpaung, 2002 : 80, yaitu :
1. Daya tarik alam. 2. Daya tarik budaya.
3. Daya tarik buatan manusia. Walaupun demikian ada yang membagi jenis objek dan daya tarik wisata ini ke
dalam dua kategori saja, yaitu : 1. Objek dan daya tarik wisata alam.
2. Objek dan daya tarik wisata sosial budaya. Perencenaan dan pengelolaan objek dan daya tarik wisata alam maupun
sosial budaya harus berdasarkan pada kebijakan rencana pembangunan nasional maupun regional. Jika kedua kebijakan rencana tersebut belum
tersusun, tim perencana pengembangan objek daya tarik wisata harus mampu mengansumsikan rencana kebijakan yang sesuai dengan area yang
bersangkutan. Ditinjau dari sudut pemasaran pariwisata, terutama dalam rangka
mengembangkan produk baru, sesungguhnya suatu daerah tujuan wisata mempunyai banyak hal yang dapat ditawarkan sebagai daya tarik wisatawan
kepada pasar yang berbeda-beda dengan selera wisatawan dan yang penting diperhatikan dalam pengembangan suatu daerah untuk menjadi suatu daerah
Universitas Sumatera Utara
25
tujuan wisata, agar dapat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan potensial dalam macam-macam pasar, harus memenuhi tiga syarat, yaitu :
a Daerah itu harus mempunyai apa yang disebut sebagai something to see .
Artinya, di tempat tersebut harus ada objek wisata dan atraksi wisata, yang berbeda dengan apa yang dimiliki oleh daerah lain. Dengan perkataan lain,
daerah itu harus mempunyai daya tarik yang khusus, di samping itu harus mempunyai pula atraksi wisata yang dapat dijadikan sebagai
entertainments bila orang datanga ke sana. b Di daerah tersebut harus tersedia apa yang disebut dengan istilah
something to do . Artinya, di tempat tersebut banyak yang dapat dilihat
dan disaksikan, harus pula disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat mereka betah tinggal lebih lama di tempat itu.
c Di daerah tersebut harus tersedia apa yang disebut dengan istilah
something to buy . Artinya, di tempat tersebut harus tersedia fasilitas
untuk belanja shopping, terutama barang-barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke tempat asal masing-
masing. Membicarakan objek dan atraksi wisata ada baiknya dikaitkan
dengan pengertian product dari industri pariwisata itu sendiri. Hal ini dianggap perlu, karena sampai sekarang masih dijumpai perbedaan
pendapat antara beberapa ahli mengenai pengertian product industri pariwisata di satu pihak dan objek wisata di lain pihak. Produk indusrti
pariwisata, meliputi keseluruhan pelayanan yang diperoleh, dirasakan, atau dinikmati wisatawan, semenjak ia meninggalkan rumah sampai ke daerah
tujuan wisata yang telah dipilihnya dan kembali ke rumah sendiri
Universitas Sumatera Utara
26
sebenarnya sudah termasuk ke dalam produk industri pariwisata, karena kalau tidak motivasi untuk berkunjung ke daerah tujuan wisata itu dapat
dikatakan tidak ada, padahal kita sangat meyakini bahwa pada suatu daerah tujuan wisata sudah pasti ada objek dan atraksi wisata, Yoeti, 1996 : 177-
178.
2.6 Pengertian Industri Pariwisata