26
sebenarnya sudah termasuk ke dalam produk industri pariwisata, karena kalau tidak motivasi untuk berkunjung ke daerah tujuan wisata itu dapat
dikatakan tidak ada, padahal kita sangat meyakini bahwa pada suatu daerah tujuan wisata sudah pasti ada objek dan atraksi wisata, Yoeti, 1996 : 177-
178.
2.6 Pengertian Industri Pariwisata
Industri pariwisata bukanlah industri yang berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu industri yang terdiri dari serangkaian perusahaan yang
menghasilkan jasa atau produk yang berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan itu tidak hanya dalam jasa yang dihasilkan, tetapi juga dalam
besarnya perusahaan, lokasi tempat kedudukan, letak geografis, fungsi, bentuk organisasi yang mengelola dan metode atau cara pemasarannya. Industri
pariwisata adalah kumpulan dari macam-macam perusahaan yang secara bersama-sama menghasilkan barang dan jasa goods and services yang
dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan traveller pada umumnya selama dalam perjalananya.
Pengertian industri pariwisata akan semakin lebih jelas bila kita mempelajarinya dari jasa atau produk yang dihasilkannya atau pelayanan yang
diharapkan wisatawan bilamana ia sedang dalam perjalanan atau perlawatanya. Dengan tujuan ini akan terlihat tahap-tahap di mana konsumen wisatawan
memerlukan pelayanan service tertentu. Pendekatan ini beranggapan bahwa produk dari industri pariwisata adalah semua jasa yang diberikan oleh macam-
macam perusahahan, semenjak seseorang wisatawan meninggalkan tempat kediamannya, sampai di tempat tujuan, hingga kembali ke tempat asalnya.
Universitas Sumatera Utara
27
Dapat dibayangkan betapa banyaknya jasa-jasa yang diperlukan oleh wisatawan kalau hendak melakukan perjalanan pariwisata, semenjak ia
berangkat sampai ia kembali ke rumah kediamannya. Jasa-jasa yang dibutuhkan wisatawan tersebut tidak hanya dihasilkan oleh satu perusahaan
saja, tetapi dihasilkan oleh perusahaan yang berbeda fungsi dan proses pemberian pelayanannya. Jadi, ada serangkaian perusahaan yang menghasilkan
jasa yang diperlukan oleh wisatawan. Oleh karena itu, produk industri pariwisata adalah merupakan suatu package, baik perjalanan itu diurus oleh
travel agent atau tidak. Pada dasarnya ada tiga golongan pokok produk industri pariwisata
tersebut yaitu : a. Tourist object atau objek pariwisata yang terdapat pada daerah-daerah tujuan
wisata, yang menjadi daya tarik orang-orang untuk datang berkunjung ke daerah tersebut.
b. Fasilitas yang diperlukan di tempat tujuan tersebut, seperti akomodasi perhotelan accomodation, bar dan restoran catering, entertainment dan
rekreasi. c. Transportasi yang menghubungkan negara asal wisatawan tourist
generating countries dengan daerah tujuan wisatawan tourist destination area serta transportasi di tempat tujuan local transportation ke objek-
objek pariwisata. Secara terperinci dapat kita gambarkan jasa-jasa yang merupakan
produk industri pariwisata yang dibutuhkan seorang wisatawan, semenjak wisatawan meninggalkan tempat kediamannya hingga kembali ke rumahnya
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
28
a. Jasa-jasa Travel Agent untuk mengurus dokumen perjalanan seperti passport, exit-permit, visa, ataupun tickets pesawat udara.
b. Jasa-jasa Taxi ServiceCoach bus untuk transfer dari rumah ke airport waktu berangkat departure begitu juga sebaliknya dari airport ke hotel waktu
datang arrival. c. Jasa-jasa maskapai penerbangan airlines yang akan membawa ke tempat
tujuan. d. Jasa-jasa akomodasi perhotelanmotel di tempat yang dituju selama tinggal
berkunjung di sana. e. Jasa-jasa Tour Operator untuk kegiatan sight seeing tour ke objek-objek
pariwisata f. Jasa-jasa yang diberikan pada objek pariwisata, atraksi wisatawan, dan
entertainment di tempat yang dikunjungi. g.Jasa-jasa Bar dan restoran, baik di dalam hotel maupun di luar hotel
h.Jasa-jasa souvenirshop dan handicraft center. Produk industri pariwisata memiliki ciri-ciri seabagai berikut :
a. Hasil atau produk industri pariwisata itu tidak dapat dipindahakan, karena itu dalam penjualannya tidak mungkin produk itu sendiri dibawa kepada
konsumen, sebaiknya konsumen dalam hal ini wisatawan yang harus dibawa ke tempat produk tersebut dihasilkan.
b. Pada umumunya peranan perantara tidak diperlukan, karena proses produksi terjadi pada saat bersamaan dengan konsumsi.
c. Hasil atau produk industri pariwisata tidak dapat ditimbun, seperti halnya terjadi pada industri barang lainnya.
Universitas Sumatera Utara
29
d. Hasil atau produk industri pariwisata itu tidak mempunyai standard atau ukuran yang objektif.
e. Permintaan terhadap hasil atau industri pariwisata tidak tepat dan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor non-ekonomis.
f. Calon konsumen tidak dapat mencoba atau mencicipi produk yang akan dibelinya.
g. Hasil atau produk industri pariwisata itu banyak bergantung pada tenaga manusia dan sedikit sekali yang dapat digantikan dengan mesin.
h. Dari segi pemilik usaha, penyediaan produk industri pariwisata dengan membangun sarana kepariwisataan yang memakan biaya besar, mempunyai
resiko yang tinggi, karena perubahan elastis permintaan sangat peka sekali, Yoeti, 1990 : 14-17.
2.7 Pengertian Sarana dan Prasarana Pariwisata 2.7.1 Sarana Pariwisata