Tanah dan Kekayaan Alam Akumulasi Modal capital accumulation

BAB II URAIAN TEORITIS

2.1 PERTUMBUHAN EKONOMI

2.1.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Semua negara baik negara – negara kaya maupun miskin, yang menganut sistem kapitalis, sosialis, maupun campuran selalu menomorsatukan pertumbuhan ekonomi economic growth. Kondisi ini terlihat dari tindakan pemerintah dan politisi di masing – masing negara yang selalu mengumpulkan data – data statistiknya yang berkenaan dengan tingkat pertumbuhan GNP relatifnya. Setiap negara mengharapkan bahwa angka – angka pertumbuhan ekonomi dapat mencapai angka yang signifikan dan mengalami peningkatan. Menurut Milton H. Spencer dalam Winardi: 1983, 184, Pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pertambahan dalam output nyata atau pendapatan sebuah perekonomian dengan berlangsungnya waktu maksudnya kenaikan dalam output “full employmentnya” dengan harga – harga konstan. Ada beberapa komponen utama yang melatarbelakangi terjadinya proses pertumbuhan ekonomi, yakni tanah dan kekayaan alam, akumulasi modal, pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja, dan kemajuan teknologi.

a. Tanah dan Kekayaan Alam

Luas tanah, kesuburan tanah, kondisi iklim dan cuaca, kekayaan hasil hutan, kekayaan barang tambang, dan lain sebagainya merupakan kekayaan alam yang dimiliki suatu negara. Pada dasarnya, suatu negara yang memiliki kekayaan Universitas Sumatera Utara alam yang melimpah akan lebih mudah untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonominya dibandingkan negara yang kurang memiliki kekayaan alam. Negara – negara yang sedang berkembang yang kaya akan sumber daya alam telah berlomba untuk menerobos keterbelakangan melalui impor modal dan teknologi dari negara – negara yang sudah maju. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat proses pembangunan ekonomi. Proses pembangunan ekonomi yang cepat akan memudahkan suatu negara untuk menghimpun modal, sehingga modal yang sudah tersedia tersebut dapat digunakan untuk mempersiapkan teknologi. Kemajuan teknologi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan diharapkan bahwa sumber kekayaan alam yang masih potencial dapat diubah menjadi sumber kekayaan riil.

b. Akumulasi Modal capital accumulation

Modal capital adalah semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan, langsung maupun tidak langsung, dalam produksi untuk menambah output dalam Irawan dan Suparmoko: 1987, 93. Pada dasarnya, yang menentukan pertumbuhan ekonomi bukanlah capital yang terutama, melainkan harus diperhatikan terlebih dahulu sisi permintaan dan penawaran capital tersebut. Penawaran rendah bila tabungan rendah; tabungan rendah bila pendapatan rendah dan pendapatan rendah apabila produktivitas rendah. Penambahan capital yang banyak tidak selalu menyebabkan dimulainya proses perkembangan ekonomi, akan tetapi kadang – kadang kapital yang sedikit pun menyebabkan tumbuhnya perekonomian dengan cepat atau dengan kata lain bahwa kapital lebih merupakan hasil daripada perkembangan ekonomi. Universitas Sumatera Utara Dalam arti uang, sumber – sumber kapital untuk pembangunan adalah tabungan sukarela voluntary saving, pajak forced saving, dan pinjaman luar negeri foreign loans. Sebagian dari pendapatan yang ditabung, diinvestasikan kembali dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan di kemudian hari disebut sebagai akumulasi modal capital accumulation. Akumulasi modal berkaitan erat dengan tabungan yaitu proporsi pendapatan sesuatu perekonomian yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Akumulasi modal meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau sumber daya manusia. Investasi ini merupakan investasi produktif dimana harus dilengkapi dengan investasi penunjang yang disebut dengan investasi infrastruktur ekonomi dan sosial. Peningkatan investasi yang dilakukan di setiap negara khususnya di Indonesia seperti investasi terhadap pengadaan pabrik baru, mesin – mesin, peralatan, dan bahan – bahan yang dapat meningkatkan stok modal capital stock diharapkan dapat meningkatkan ouput di masa – masa yang akan datang. Investasi ini juga sangat baik diterapkan terhadap pembinaan sumber daya manusia, yang pada akhirnya proses ini akan membawa dampak positif yang sama terhadap angka produksi. Investasi terhadap SDM ini dapat berupa seperti peningkatan pendidikan formal, program pendidikan dan pelatihan dalam kerja dan magang, kursus – kursus dan aneka pendidikan informal lainnya yang perlu diefektifkan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang terampil dan terdidik. Konsumsi yang harus dikorbankan agar terbentuknya tabungan untuk tujuan akumulasi modal dikenal sebagai biaya pertumbuhan ekonomi. Biaya Universitas Sumatera Utara pertumbuhan ekonomi dikaitkan dengan pengorbanan – pengorbanan masyarakat yang perlu ditangguhkan masa sekarang untuk mencapai kepuasan lebih besar dikemudian hari. Biaya dasar pertumbuhan ekonomi dapat berupa : 1. Pengorbanan waktu luang untuk mencapai kesempatan kerja. 2. Pengorbanan konsumsi untuk mencapai investasi. 3. Pengorbanan masa sekarang untuk masa yang akan datang. 4. Pengorbanan kualitas lingkungan untuk mendapatkan lebih banyak barang. 5. Pengorbanan “kepastian” untuk mencapai kemajuan.

b. Pertumbuhan Penduduk dan Angkatan Kerja