Pertumbuhan Penduduk dan Angkatan Kerja Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik Teori Pertumbuhan Ekonomi Schumpeter

pertumbuhan ekonomi dikaitkan dengan pengorbanan – pengorbanan masyarakat yang perlu ditangguhkan masa sekarang untuk mencapai kepuasan lebih besar dikemudian hari. Biaya dasar pertumbuhan ekonomi dapat berupa : 1. Pengorbanan waktu luang untuk mencapai kesempatan kerja. 2. Pengorbanan konsumsi untuk mencapai investasi. 3. Pengorbanan masa sekarang untuk masa yang akan datang. 4. Pengorbanan kualitas lingkungan untuk mendapatkan lebih banyak barang. 5. Pengorbanan “kepastian” untuk mencapai kemajuan.

b. Pertumbuhan Penduduk dan Angkatan Kerja

Pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja merupakan salah satu faktor positif untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti ukuran pasar domestiknya lebih besar sedangkan jumlah tenaga kerja yang lebih besar berarti akan menambah jumlah tenaga produktif. Di sisi lain, pertumbuhan jumlah penduduk diragukan dapat menjadi faktor penghambat dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hal ini disebabkan bahwa meningkatnya pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan tingkat kesejahteraan penduduk. Maka dari itu, setiap negara harus mampu menangani kondisi ini. Adapun kemampuan tersebut lebih lanjut dipengaruhi oleh tingkat dan jenis akumulasi modal dan tersedianya input atau faktor – faktor penunjang, seperti kecakapan manajerial dan administrasi.

c. Kemajuan Teknologi

Menurut Hadi Prayitno dalam Suryana: 2000, 80, teknologi adalah cara bagaimana berbagai sumber alam, modal, tenaga kerja, dan keterampilan dikombinasikan untuk merealisasikan tujuan produksi. Universitas Sumatera Utara Menurut sifatnya, teknologi digolongkan ke dalam tiga macam, yakni : 1. Teknologi maju, yaitu suatu teknologi yang dipersiapkan untuk menghadapi persoalan – persoalan yang besar bagi suatu bangsa dalam perkembangan di masa depan. Contoh teknologi tersebut adalah teknologi yang menyangkut sumber energy, mineral, nuklir, angkasa, lautan, dan udara. 2. Teknologi adaptif, yaitu teknologi yang bersumber pada penelitian dan pengembangan teknologi di negara – negara maju yang disesuaikan dengan perimbangan – perimbangan keadaan masyarakat agar dapat dimanfaatkan sebaik – baiknya untuk pemecahan masalah – masalah konkrit, misalnya bidang pangan, pemukiman, pemeliharaan tanah, dan perkembangan industri. 3. Teknologi protektif, yaitu suatu teknlogi untuk memelihara, melindungi, dan mengamankan ekologi dan lingkungan hidup masa depan yang bisa meliputi konservasi, restorasi, dan regenerasi sumber daya alam. Ada tiga klasifikasi kemajuan teknologi, yaitu : 1. Kemajuan teknologi yang bersifat netral neutral technological progress. 2. Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja labor saving technological progress. 3. Kemajuan teknologi yang hemat modal capital-saving technological progress. Kemajuan teknologi yang netral neutral technological progress terjadi apabila teknologi dapat mencapai tingkat produksi yang lebih tinggi dengan menggunakan jumlah dan kombinasi faktor input yang sama. Atau dengan kata Universitas Sumatera Utara lain adalah terjadi bila tingkat pengeluaran output lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor – faktor pemasukan input yang sama. Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja labor saving technological progress adalah kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad 19 yang banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu, yang mana pada saat itu dimulai dari kacang – kacangan sampai sepeda hingga jembatan. Kemajuan teknologi yang hemat modal capital- saving technological progress dibuktikan dengan adanya semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara – negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modal.

2.1.2 Teori – teori Pertumbuhan Ekonomi

Adapun teori – teori yang membahas mengenai pertumbuhan ekonomi adalah teori pertumbuhan ekonomi klasik, teori pertumbuhan ekonomi Schumpeter, teori pertumbuhan ekonomi neoklasik, dan teori pertumbuhan ekonomi Rostow.

a. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik

Ahli ekonomi klasik yang membahas teori ini adalah Adam Smith dan David Richardo. Menurut Adam Smith dan David Richardo, ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu : 1. Jumlah penduduk. 2. Persediaan barang – barang modal. 3. Luas tanah dan kekayaan alam. 4. Penerapan teknologi. Universitas Sumatera Utara Para ahli ekonomi klasik menitikberatkan teorinya pada pertambahan penduduk dengan asumsi bahwa faktor luas tanah dan penerapan teknologi adalah tetap. Para ahli memberikan kesimpulan terhadap teori ini, yakni : 1. Pertumbuhan penduduk tergolong tinggi saat jumlah penduduk masih sedikit, persediaan barang modal cukup banyak, dan tersedianya luas tanah yang masih luas, dan 2. Pertumbuhan ekonomi tidak berkembang stationary state saat produktivitas penduduk menurun karena berkurangnya kapasitas produksi sehingga kemakmuran masyarakat dan frekuensi kegiatan ekonomi pun ikut menurun.

b. Teori Pertumbuhan Ekonomi Schumpeter

Schumpeter dalam teorinya menekankan bahwa peranan pengusaha dan wirausahawan sangat berpengaruh penting dalam pertumbuhan ekonomi. Pada kenyataannya, dalam meningkatkan keuntungan usaha, pengusaha dan wirausahawan selalu melakukan inovasi yang mana dapat berguna bagi usahanya. Inovasi – inovasi tersebut antara lain mencari lokasi pasar yang baru, meningkatkan efektivitas dan efisiesi proses produksi, dan mencari sumber bahan mentah. Dalam melakukan inovasi, modal sangat dibutuhkan. Pengusaha dan wirausahawan akan meminjam modal untuk investasi usahanya. Adapun dua jenis investasi yang timbul adalah, 1. Investasi otonom investasi yang timbul akibat adanya kebutuhan modal untuk keperluan inovasi, dan 2. Investasi terpengaruh investasi yang timbul akibat kenaikan pendapatan nasional yang mendorong terciptanya investasi baru. Universitas Sumatera Utara Pada dasarnya adanya investasi akan meningkatkan pendapatan nasional yang mendorong peningkatan konsumsi masyarakat. Konsumsi yang meningkat akan meningkatkan produksi usaha para pengusaha dan wirausahawan. Schumpeter berpendapat bahwa tingkat kemajuan ekonomi yang semakin tinggi maka kemungkinan untuk melakukan inovasi semakin terbatas. Kesulitan dalam melakukan inovasi akan membuat pertumbuhan ekonomi berjalan lambat hingga akhirnya berhenti pada titik tertentu stationery state.

c. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neoklasik