4. Perekonomian dengan Tingkat Konsumsi yang Tinggi The Age of High
Mass Consumption.
Perekonomian dengan tingkat konsumsi yang tinggi The Age of High Mass Consumption adalah suatu masyarakat dimana perhatian masyarakat lebih
menekankan pada masalah konsumsi dan kesejahteraan masyarakat dan bukan lagi pada masalah produksi. Ciri – ciri suatu perekonomian yang telah mencapai
tahap ini adalah : a.
Sektor industri telah berjalan dengan baik sehingga tidak ada lagi masalah pada kegiatan produksi.
b. Tujuan utama konsumsi masyarakat adalah untuk meningkatkan arti
hidup sehingga masyarakat lebih cenderung untuk memenuhi kebutuhan tersier dibanding kebutuhan primer dan sekunder.
c. Timbulnya usaha – usaha untuk menciptakan kesejahteraan yang
merata yang mana salah satu caranya adalah dengan menerapkan pajak progresif yang bertujuan untuk mentransfer pendapatan dari penduduk
kaya ke penduduk miskin.
2.2 PEMBANGUNAN EKONOMI
Menurut Meier dalam Suryana : 2000, 3, pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk
suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang. Pembangunan ekonomi suatu negara dikatakan meningkat apabila diikuti
dengan kenaikan pendapatan nasional, pendapatan per kapita dan perubahan struktur ekonomi dan struktur masyarakat. Besarnya pendapatan nasional akan
Universitas Sumatera Utara
menentukan besarnya pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita merupakan gambaran daripada tingkat kesejahteraan suatu masyarakat. Di sisi lain,
pendapatan per kapita sangat berkaitan erat dengan pertambahan penduduk. Oleh karena itu, apabila pertambahan pendapatan nasional lebih besar daripada tingkat
pertambahan penduduk maka tingkat pendapatan per kapita penduduk juga meningkat.
Pendapatan nasional dan pendapatan per kapita dapat dilihat kenaikannya dari adanya peningkatan produktivitas per kapita. Produktivitas per kapita berasal
dari perubahan struktur ekonomi, struktur produksi, teknik produksi, serta masyarakat statis berkembang menjadi masyarakat dinamis.
Menurut Hasibuan dalam Suryana, 2000:8, pembangunan ekonomi baru dikatakan ada kemajuan apabila pendapatan nasional atau pendapatan per kapita
naik diikuti dengan perubahan struktur ekonomi, teknik produksi, adanya modernisasi, dan masyarakat tradisional berkembang menjadi masyarakat dinamis
yang berfikir rasional ekonomi dalam tindakan – tindakannya. Dan menurut Soemitro dalam Suryana, 2000: 9 , produktivitas diartikan sebagai besarnya
produksi yang dihasilkan per jiwa, per satu jam kerja productivity per man hour yang dapat dicari dengan rumus YN x h, dimana Y adalah besarnya pendapatan
nasional, N menunjukkan jumlah tenaga kerja, dan h menunjukkan jumlah jam kerja rata – rata. Selain perhitungan tersebut, produktivitas juga dapat dihitung
dengan cara ICOR incremental capital output ratio. ICOR merupakan perbandingan antara capital yang diinvestasikan dengan satuan output. Apabila
ICOR tinggi maka produktivitasnya masih rendah.
Universitas Sumatera Utara
Pada kenyataannya, dari tahun ke tahun tingkat produktivitas negara – negara berkembang selalu dalam kondisi yang maish rendah. Kondisi ini
diakibatkan adanya faktor ekonomis dan dan nonekonomis dalam pembangunan, yakni :
1. Jumlah dan mutu produksi yang terbatas
2. Alokasi sumber – sumber daya yang kurang efektif
3. Distribusi pendapatan yang tidak adil
4. Aspek – espek kehidupan masyarakat yang kurang seimbang dan
produktif, seperti corak hidup, kebudayaan tradisi, politik, dan nilai – nilai sosial masyarakat.
2.3 HUBUNGAN ANTARA PERTUMBUHAN EKONOMI DENGAN