Namun, di sisi lain pertumbuhan sektor informal yang cukup pesat mengakibatkan ketidakteraturan tata kota sehingga diperlukan penanganan yang
baik. Pedagang kaki lima terlihat selalu menjalankan aktivitasnya di tempat – tempat yang seharusnya menjadi Public Space. Public Space adalah tempat umum
dimana masyarakat bisa bersantai, berkomunikasi, dan menikmati pemandangan kota, misalnya taman, trotoar, halte bus, dan lain sebagainya.
Kondisi ini sangat mengganggu para pejalan kaki dan para konsumen pengguna jasa yang hendak memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan.
Ketidakteraturan tersebut mengakibatkan Public Space kelihatan kumuh sehingga
tidak nyaman lagi untuk bersantai ataupun berkomunikasi. Permasalahan ini dibutuhkan ketegasan pemerintah kota. Pada kenyataannya pemerintah hanya
melakukan penertiban, akan tetapi tindakan tersebut tidak efektif karena beberapa hari setelah kebijakan dilakukan, para pekerja sektor informal mulai bergerak
kembali menjalani aktivitasnya. Tindakan tersebut dikatakan sebagai tindakan melanggar hukum.
2.5.2 Pengertian Sektor Informal
Sektor informal merupakan jenis kesempatan kerja yang kurang teroganisir, sulit dicacah, dan sering dilupakan dalam sensus resmi, serta
merupakan kesempatan kerja yang persyaratan kerjanya jarang dijangkau oleh aturan – aturan hokum.
Istilah kata ‘sektor informal’ pertama kali dikemukakan oleh Keith Hart 1971. Keith Hart menyatakan bahwa sektor informal merupakan sebagai bagian
dari angkatan kerja kota yang berada di luar pasar tenaga terorganisasi. Pada
Universitas Sumatera Utara
dasarnya, tenaga kerja yang masuk ke dalam sektor informal merupakan pekerja yang tidak terikat dan tidak terampil dengan pendapatan rendah dan tidak tetap.
Aktivitas – aktivitas informal tidak hanya terbatas pada pekerjaan – pekerjaan di pinggiran kota – kota besar tetapi juga meliputi berbagai macam aktivitas
ekonomi. Aktivitas – aktivitas informal tersebut merupakan cara melakukan sesuatu yang ditandai dengan mudah untuk dimasuki, bersandar pada sumber daya
lokal, usaha milik sendiri, operasinya dalam skala kecil, padat karya dan teknologi yang digunakan bersifat adaptif, keterampilan dapat diperoleh di luar sistem
sekolah formal, dan tidak terkena secara lansung oleh regulasi dan pasarnya bersifat kompetitif.
Menurut Tokman 2001 dalam www.slideshare.net, sektor informal adalah sektor dengan perusahaan – perusahaan dengan kepemilikan terbatas yang
mempekerjakan keluarga sebagai tenaga kerja yang tidak dibayar, tenaga kerja dengan tingkat pendidikan yang rendah, dan mempunyai tenaga kerja kurang dari
5 orang. Adapun beberapa karakteristik dari sektor informal adalah : -
Merupakan jenis unit usaha yang berskala kecil -
Kepemilikan unit usaha biasanya dimiliki oleh individu atau keluarga -
Teknologi yang digunakan sederhana dan padat tenaga kerja -
Tingkat pendidikan, keterampilan, produktivitas, dan tingkat upah tenaga kerja cukup rendah
- Akses keuangan yang dilakukan ke lembaga keuangan rendah
- Hambatan untuk masuk barrier to entry sangat minim
- Mengandalkan sumber daya lokal.
Universitas Sumatera Utara
Peran sektor informal sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Sektor informal dapat menjawab semua permasalahan yang cenderung
tidak pernah hentinya di negara dunia ketiga seperti Indonesia. Permasalahan tersebut antara lain ketenagakerjaan yang masih rendah, rendahnya tingkat
pendidikan, dan perkembangan angkatan kerja yang tidak selalu diimbangi dengan peningkatan kesempatan kerja. Sektor informal mampu merangsang
tumbuhnya kewiraswastaan masyarakat dan mampu menyediakan peluang kerja..
Universitas Sumatera Utara
Peran sektor informal terhadap pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dalam skema berikut ini :
\\ SEKTOR
INFORMAL Identifikasi macam
sektor infornal berdasarkan lokasi
kota, desa, kaitan sektor informal dan
identifikasi masalah – masalah sektor
informal.
POTRET KONDISI
Dampak Positif -
Sektor lain keterkaitan
- Individu pelaku
Dampak Negatif Lingkungan, tata
ruang, pencemaran,dll
Supply input murah bagi
sektor informal
Peningkatan pendapatan dan
peningkatan konsumsi
Sisi penawaransektoral PDRB :
- Pertanian
- Pertambangan dan
Penggalian -
Industri pengolahan -
Listrik, gas, dan air bersih
- Bangunan
- Perdagangan, hotel,
dan Restaurant -
Pengangkutan dan komunikasi
- Keuangan
- Jasa- jasa
Sisi permintaanpengguna PDRB:
- Konsumsi
- Pengeluaran pemerintah
- Investasi
- Perdagangan internasional
STRATEGI TUJUAN
PERTUMBUHAN EKONOMI
Universitas Sumatera Utara
2.5.3 Permasalahan Sektor Informal