Penduduk 1. Gambaran Umum Penduduk

aneh yang dibawa berobat ke orang pintar, selebihnya dapat ditangani oleh pihak Puskesmas. 2.5. Penduduk 2.5.1. Gambaran Umum Penduduk Desa Munte luasnya 10,34 Km 2 Marga Ginting Munte adalah marga tanah yang artinya ”simanteki kuta”, dan sudah sewajarnya kalau marga inilah yang seharusnya mendominasi Desa Munte. Namun hal tersebut tidak terjadi. Marga Ginting Munte hanya ada sebagian kecil saja sedangkan marga yang mendominasi desa ini adalah marga Tarigan, kemudian diikuti oleh marga Sembiring, Ginting, Karo-karo dan Perangin-angin. dengan jumlah penduduk 3398 jiwa. Penduduk Desa Munte umumnya memiliki latar belakang kebudayaan yang sama yaitu kebudayaan suku Batak Karo. Suku yang mendiami Desa Munte selain Suku Batak Karo adalah suku Jawa, suku Batak Toba dan suku Batak Simalungun. Mereka perlahan-lahan telah bisa beradaptasi dengan suku Batak Karo. Hal ini terbukti dengan dipakainya marga–marga Karo di belakang nama mereka dan ditentukannya orangtua angkat mereka di desa ini. Mereka juga telah menggunakan Bahasa Karo dengan fasih dalam berkomunikasi serta turut juga menjalankan adat istiadat Karo yang ada di desa ini. Dari keseluruhan jumlah penduduk Desa Munte, jika dilihat jumlah perbandingan penduduk yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, ternyata tidak memiliki selisih yang besar. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1688 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 1710. Berarti selisih banyaknya penduduk Universitas Sumatera Utara jenis kelamin laki-laki dengan penduduk jenis kelamin perempuan hanya 22 jiwa. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1 Laki-laki 1688 49,7 2 Perempuan 1710 50,3 Jumlah 3398 100 Sumber: Kantor Kepala Desa Munte, Tahun 2009 Tabel 5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur No Umur Jumlah Persetase 1 0-4 143 4,2 2 5-9 200 5,9 3 10-14 196 5,8 4 15-19 202 5,9 5 20-24 414 12,1 6 25-29 365 10,8 7 30-34 427 12,6 8 35-39 358 10,6 9 40-44 279 8,2 10 45-49 182 5,4 11 50-54 135 3,9 12 55-59 117 3,4 13 60-64 95 2,8 14 65-69 100 2,9 15 70-74 98 2,9 16 75- keatas 87 2,6 Jumlah 3398 100 Sumber Kantor Kepala Desa Munte 2009 Universitas Sumatera Utara Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa penduduk Desa Munte yang berumur 0 sampai 4 tahun berjumlah 143 orang atau 4,2 . Penduduk yang berumur 5 sampai 9 tahun berjumlah 200 orang atau 5,9 . Penduduk yang berumur 10 samoai 14 tahun berjumlah 196 orang atau 5,8 . Penduduk yang berumur 15 sampai 19 tahun berjumlah 202 orang atau 5,9 . Penduduk yang berumur 20 sampai 24 tahun berjumlah 414 orang atau 12,1 . Penduduk yang berumur 25 sampai 29 tahun berjumlah 365 orang atau 10,8 . Penduduk yang berumur 30 sampai 34 tahun berjumlah 427 orang atau 12,6 . Penduduk yang berumur 35 sampai 39 tahun berjumlah 358 orang atau 10,6 . Penduduk yang berumur 40 sampai 44 tahun berjumlah 279 orang atau 8,2 . Penduduk yang berumur 45 sampai 49 tahun berjumlah182 orang atau 5,4 . Penduduk yang berumur 50 sampai 54 tahun berjumlah 135 orang atau 3,9 . Penduduk yang berumur 55 sampai 59 tahun berjumlah 117 orang atau 3,4 . Penduduk yang berumur 60 sampai 64 tahun berjumlah 95 orang atau 2,8 . Penduduk yang berumur 65 sampai 69 tahun berjumlah 100 orang atau 2,9 . Penduduk yang berumur 70 sampai 74 tahun berjumlah 98 orang atau 2,9 . Penduduk yang berumur 75 tahun ke atas berjumlah 87 orang atau 2,6 .

2.5.2. Suku Bangsa

Desa Munte mayoritas adalah suku Karo baik pendatang maupun penduduk asli. Selain itu ditemukan juga penduduk yang bersuku Jawa, Batak dan suku lainnya. Suku Karo terdiri dari 2972 jiwa, sedangkan suku Jawa terdiri dari 276 jiwa. Suku Batak terdiri dari 125 jiwa dan suku yang lainnya terdiri dari Universitas Sumatera Utara 25 jiwa. Perkawinan antar suku juga ada terjadi di Desa Munte, seperti antara Suku Karo dengan Suku Jawa. Tabel 6 Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa No Suku Bangsa Jumlah Persentase 1 Karo 2972 87,5 2 Jawa 276 8,1 3 Batak TobaSimalungun 125 3,7 4 Dan Lain-lain 25 0,7 Jumlah 3398 100 Sumber: Kantor Kepala Desa Munte, Tahun 2009

2.5.3. Sistem Mata Pencaharian

Penduduk Desa Munte mayoritas bermata pencaharian bertani. Ada petani pemilik lahan dan ada juga hanya sebagai buruh tani saja atau yang sering disebut sebagai “aron”. Terkadang bila tak ada pekerjaan lagi yang dikerjakan di lahannya ada petani yang bekerja sebagai buruh tani, dan tentunya akan mendapat imbalan yang sepantasnya. Sekarang imbalan yang akan diterima seorang buruh tani adalah sekitar Rp 40.000,-hari. Penduduk Desa Munte yang bekerja sebagai petani terdiri dari 1487 jiwa. Selain dari bertani penduduk Desa Munte ada juga yang bekerja sebagai Pegawai, baik pegawai negeri maupun pegawai swasta. Namun di samping bekerja sebagai pegawai mereka bekerja sampingan sebagai petani juga, dan tentunya sebagai petani pemilik lahan. Biasanya tanaman yang mereka tanam pun hanya tanaman yang tidak membutuhkan perhatian lebih, seperti Cabai atau jenis Universitas Sumatera Utara Sayur-sayuran lainnya. Jumlah penduduk yang bekerja sebagai pegawai adalah sekitar 389 jiwa. Wiraswasta juga menjadi salah satu mata pencaharian penduduk Desa Munte. Wiraswasta di sini adalah penduduk yang membuka lahan pekerjaan sendiri, seperti membuka warung dan kedai kopi. Penduduk yang berwiraswasta terdiri dari 185 jiwa. Selain itu ada juga penduduk yang berprofesi sebagai peternak, supir angkutan dan lain sebagainya. Penduduk yang tergolong dalam pekerjaan dan lain-lain ini terdiri dari 1337 jiwa. Tabel 7 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian No Pekerjaan Jumlah Persentase 1 Petani 1487 43,8 2 Pegawai 389 11,4 3 Wiraswasta 185 5,5 4 Dan Lain-lain 1337 39,3 Jumlah 3398 100 Sumber: Kantor Kepala Desa Munte, Tahun 2009

2.5.4. Sarana Pendidikan

Dengan majunya teknologi juga memajukan pemikiran masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka. Mereka mengetahui akan arti pentingnya pendidikan melalui media informasi seperti dari TV, Koran dan juga dari rekan-rekan mereka yang anak-anak mereka telah sukses dari daerah lain. Mereka seolah malu jika tidak menyekolahkan anak-anak mereka. Desa Munte memiliki 4 unit sekolah dasar, 2 unit sekolah dasar negeri dan 2 unit lagi sekolah dasar inpres. Sampai sekarang ke-4 sekolah dasar tersebut Universitas Sumatera Utara masih aktif, namun masih kekurangan tenaga pengajar. Guru-guru yang kini masih aktif sudah banyak yang tua dan kemungkinan sebentar lagi akan pensiun. Di samping itu ada juga tenaga pengajar yang masih honor. Ini juga dapat mengakibatkan dampak negatif bagi anak-anak didik mereka. Sering guru-guru mereka tidak masuk sekolah karena sakit, akibatnya sering pula anak-anak didik mereka ketinggalan pelajarannya. Selain memiliki 4 unit sekolah dasar, Desa Munte juga memiliki 2 unit Sekolah Menengah Pertama yang masing-masing adalah negeri. Namun tidak ke- 2 sekolah berada di Desa Munte. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Munte berlokasi di Desa Munte, Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Munte berada di Desa Sarinembah salah satu desa yang berada dalam naungan Kecamatan Munte. Hal ini diakibatkan karena kurangnya lahan untuk membangun sekolah tersebut di Desa Munte juga. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Munte dibangun di Desa Singgamanik, desa yang termasuk cakupan dari Kecamatan Munte. Lokasinya sangat strategis sehingga siswanya tidak hanya berasal dari Kecamatan Munte saja, melainkan juga dari daerah-daerah yang ada di sekitar desa tersebut. Guru-gurunya juga banyak yang berasal dari luar daerah, namun masih tergolong honor. Sudah beberapa tahun ini beberapa di antara siswa sekolah ini yang bebas test masuk ke perguruan tinggi negeri di ibukota propinsi. Hal ini cukup membuat bangga Kecamatan Munte. Universitas Sumatera Utara Tabel 8 Sekolah yang ada di Desa Munte serta Jumlahnya No Sekolah Jumlah 1 SD 4 unit 2 SMP 2 unit 3 SMA 1 unit Jumlah 9 unit Sumber Kantor Kepala Desa Munte 2009 Sedangkan untuk meneruskan pendidikannya ke perguruan tinggi anak- anak Desa Munte harus keluar daerah, seperti ke Kabanjahe, Medan dan bahkan ada yang sampai ke luar propinsi. Pada umumnya mereka adalah anak-anak yang berprestasi, yang membanggakan orangtua mereka. Tabel 9 Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Jumlah Persentase 1 SD 673 19,8 2 SMP 891 26,2 3 SMA 544 16 4 Perguruan Tinggi 437 12,9 5 Tidak Sekolah 853 25,1 Jumlah 3398 100 Sumber: Kantor Kepala Desa Munte, Tahun 2009 Penduduk Desa Munte yang hanya tamatan SD atau yang sedang bersekolah di tingkat SD berjumlah 673 orang atau 19,8 . Penduduk yang tamatan SMP atau yang sedang bersekolah di tingkat SMP berjumlah 891 orang atau 26,2 . Penduduk yang tamatan SMA atau yang sedang bersekolah di tingkat SMA berjumlah 544 orang atau 16 . Penduduk yang tamatan Perguruan Tinggi Universitas Sumatera Utara atau yang sedang kuliah berjumlah 437 orang atau 12,9 . Namun masih ada juga penduduk Desa Munte yang tidak bersekolah. Jumlah penduduk yang tidak bersekolah adalah 853 orang atau 25,1 .

2.5.5. Agama

Penduduk Desa Munte mayoritas menganut agama Kristen Protestan. Dimana dari observasi di lapangan diperoleh data penduduk yang menganut agama Kristen Protestan berkisar 1621 jiwa yang terdiri dari GBKP Gereja Batak Karo Protestan, GPdI Gereja Protestan di Indonesia, dan GJAI gereja Jemaat Allah Indonesia. Meskipun demikian penganut GBKP tetap mendominasi dari segi jumlah penganut agama. Bangunan GBKP terdiri dari 2 unit, mengingat jumlah penganutnya yang banyak sehingga tidak memungkinkan 1 unit bangunan saja. Sedangkan bangunan GPdI dan GJAI masing-masing terdiri dari 1 unit. Agama Katolik di desa ini penganutnya sekitar 983 jiwa. Namun kondisi bangunan ibadahnya sangat memprihatinkan dan lokasinya sangat jauh dari pemukiman penduduk. Sudah pernah ada keinginan untuk membuat bangunan yang baru untuk agama Katolik, namun hal tersebut tidak tercapai karena para penganutnya tidak mencapai kata sepakat. Selain agama-agama tersebut masih ada agama Islam yang terdapat di Desa Munte, penganutnya sekitar 311 jiwa. Penganutnya mayoritas suku Jawa, selain itu ada juga beberapa di antaranya suku Karo. Namun hal tersebut tidak berpengaruh terhadap ibadah yang rutin mereka lakukan. Universitas Sumatera Utara Tabel 10 Bangunan Ibadah serta Jumlahnya No Nama Bangunan Jumlah 1 Mesjid 1 unit 2 GBKP 2 unit 3 Gereja Katolik 1 unit 4 GPdI 1 unit 5 GJAI 1 unit Jumlah 6 unit Sumber Kantor Kepala Desa Munte 2009 Tabel 11 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama No Agama Jumlah Persentase 1 Protestan 1621 47,7 2 Katolik 983 28,9 3 Islam 311 9,2 4 Kristen Protestan Lainnya 483 14,2 Jumlah 3398 100 Sumber: Kantor Kepala Desa Munte, Tahun 2009 Universitas Sumatera Utara BAB III SISTEM PERTANIAN DI DESA MUNTE

3.1. Jenis Produk Pertanian