baik. Ada juga petani yang menggunakan kedua jenis pupuk, pupuk anorganik dan juga pupuk organik. Menurut mereka hal tersebut dapat memberikan hasil yang
lebih baik.
3.3.2. Sistem Pengetahuan Petani Tentang Penggunaan Pestisida
Petani di Desa Munte menggunakan pestisida untuk membasmi dan mencegah munculnya hama dan penyakit pada tanaman mereka. Jenis pestisida
yang sering mereka gunakan adalah racun. Pemakaian pestisida ini biasanya dilakukan dengan penyemprotan dan harus dilakukan secara teratur pula.
Akan tetapi pemakaian pestisida ini dapat menimbulkan dampak yang tidak baik. Dampak tersebut antara lain tanaman yang disemprot menggunakan
pestisida juga ikut terkena racun sehingga sering pula tanaman ikut menjadi mati. Dampak lainnya adalah dengan pemakaian pestisida yang berlebihan dapat
mengakibatkan munculnya hama dan penyakit yang baru. Pestisida jenis racun ini juga digunakan petani untuk membasmi rumput
yang mengganggu tanaman mereka. Akan tetapi penyemprotannya jangan terlalu dekat dengan tanaman. Pestisida yang digunakan untuk membasmi rumput adalah
Gramaxson. Pestisida ini diakui petani sangat keras sehingga petani harus berhati- hati dalam menggunakannya.
3.4. Masa Panen dan Tenaga Kerja 3.4.1. Masa Panen
Panen merupakan masa yang sangat dinanti-nantikan oleh setiap petani sebagai wujud keberhasilan kerja keras mereka. Petani akan sangat merasa senang
Universitas Sumatera Utara
bila tanamannya tumbuh dengan subur dan terbebas dari hama serta penyakit, apalagi tanamannya berbuah banyak dan harga jualnya pun tinggi. Inilah
merupakan impian setiap petani. Kegiatan panen disebut dengan “rani”. Lamanya waktu panen tergantung
pada jenis tanaman petani. Tanaman Padi dan Jagung umumnya dapat dipanen setelah berumur enam bulan, lain halnya dengan tanaman palawija. Tanaman
palawija dapat dipanen setelah berumur tiga atau empat bulan. Lain halnya dengan tanaman Padi dan Jagung yang dipanen hanya sekali saja, tanaman
palawija dapat dipanen berkali-kali. Masa panen untuk tanaman Cokelat cukup lama, petani harus menunggu
lama untuk dapat memanennya. Petani harus menunggu dua tahun untuk memanennya. Akan tetapi tanaman ini dapat dipanen berkali-kali, dalam
seminggu petani dapat panen dua sampai tiga kali dalam seminggu. Tanaman Cokelat ini juga berumur lama.
3.4.2. Tenaga Kerja
Bila petani memiliki lahan yang cukup luas maka tidak mungkin untuk mengerjakan lahannya sendiri, mereka akan membutuhkan tenaga kerja untuk
membantunya. Tenaga kerja ini disebut dengan “aron”. Pengertian dari aron sekarang ini berbeda dengan pengertian aron yang dulu. Dulu aron adalah
kegiatan tolong menolong pada masyarakat Karo tanpa adanya pembayaran upah. Bayaran diganti dengan tenaga kerja, artinya tenaga kerja diganti dengan tenaga
kerja juga. Pengertian aron sekarang ini adalah tenaga kerja yang tenaga kerjanya tersebut harus diganti dengan upah atau uang.
Universitas Sumatera Utara
Upah yang diberikan pada aron ini adalah sebesar Rp. 40.000,- per hari, namun berbeda dengan aron yang bentuknya “borongen”. Aron ini terdiri dari
beberapa orang. Mereka akan mengerjakan lahan pertanian sesuai dengan kemampuan maksimal mereka karena mereka harus mengejar target. Biasanya
upah mereka tidak dibayar perhari tetapi sebelum mengerjakan lahan telah terjadi kesepakatan antara si pemilik lahan dengan aron ini. Aron ini biasanya akan
bekerja lebih awal dibandingkan dengan aron yang dibayar per hari. Aron yang menerima bayaran perhari mulai bekerja jam 08:00 wib sampai dengan jam 18:00
wib. Jasa aron ini dibutuhkan ketika penyiangan tanaman atau “mesai” dan
juga waktu panen atau “rani”. Tetapi jasa aron ini lebih sering digunakan ketika musim panen tiba, karena waktu mesai bisa dikerjakan secara perlahan-lahan oleh
pemilik lahan sendiri atau sering disebut dengan “ i usur-usur”. Berbeda halnya ketika musim panen tiba, pemilik lahan tidak mungkin mengerjakannya sendiri
karena hasil tanamannya bila terlalu lama dipanen akan menjadi busuk.
3.5. Pemasaran