Keadaan Alam 1. Iklim Perubahan Pola Tanam (Studi Deskriptif Tentang Perubahan Pola Tanam Dengan Berbagai Jenis Tanaman di Desa Munte)

Karo yaitu Kabanjahe, dan akan memakan waktu kurang lebih setengah jam untuk menuju Ibukota Kabupaten tersebut. Adapun batas-batas wilayah Desa Munte adalah sebagai berikut: 1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Singgamanik 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pertumbungen 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Gunung Manumpak 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Tanjung Beringin. Secara administratif, pemerintahan Desa Munte dibagi kedalam wilayah pemerintahan yang lebih kecil yang disebut dengan dusun atau ”kesain”. Desa Munte memiliki 6 dusun yaitu: 1. Kesain Munte mergana, yang dihuni oleh Marga Ginting Munte dengan anak berunya. 2. Kesain Ginting Babo, yang dihuni oleh Marga Ginting Babo dengan anak berunya. 3. Kesain Depari, yang dihuni oleh Marga Depari dengan anak berunya. 4. Kesain Milala, yang dihuni oleh Milala dengan anak berunya 5. Kesain Tarigan, yang dihuni oleh Tarigan dengan anak berunya. 2.3. Keadaan Alam 2.3.1. Iklim Sepanjang tahun Desa Munte memiliki dua kali pertukaran musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Menurut perkiraan masyarakat musim hujan berlangsung sepanjang bulan September sampai bulan Maret pada tahun Universitas Sumatera Utara berikutnya, dan musim kemarau berlangsung dari bulan April hingga bulan Agustus. Rata-rata curah hujan di daerah ini adalah 2500 mm pertahun. Dengan kondisi alam seperti ini masyarakat Desa Munte sangat cocok dengan mata pencaharian mereka sebagai petani. Para petani banyak yang menanam tanaman palawija, karena menurut mereka tanaman seperti itulah yang cocok dengan kondisi di desa tersebut. Beberapa jenis tanaman yang mereka tanam ialah Padi, Jagung, tanaman sayur-sayuran dan sebagainya. Petani pun mencocokkan tanaman yang akan mereka tanam dengan musim yang sedang berlangsung. Biasanya pada musim kemarau petani menanam tanaman seperti Jagung, dan pada musim hujan merka menanan tanaman seperti Sayur Pahit.

2.3.2. Keadaan Tanah

Desa Munte mempunyai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Permukaan tanah berbentuk seperti kuali yang artinya tanah yang digunakan masyarakat untuk bertani berbukit-bukit sedangkan tanah yang digunakan sebagai pemukiman berdataran rendah. Tanahnya subur sehingga cocok digunakan sebagai lahan pertanian. Kecamatan Munte memiliki 22 desa dan salah satunya adalah Desa Munte. Desa Munte adalah desa yang paling luas di antara desa-desa yang lainnya. Luasnya adalah 10,34 Km 2 . Menurut jenis penggunaannya, tanah dibedakan menjadi 4 empat seperti dalam tabel di bawah ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 2 Komposisi Luas Wilayah Desa Munte Berdasarkan Jenis Tanah No Jenis Tanah Luas Ha Persentase 1 Tanah Sawah 484 46,8 2 Tanah Kering 440 42,5 3 Tanah PekaranganBangunan 35 3,3 4 Lainnya 75 7,2 Jumlah 1034 100 Sumber: Kantor Kepala Desa Munte, Tahun 2009 Dari data di atas dapat diketahui bahwa tanah terluas adalah tanah sawah, yaitu 484 ha. Oleh karena itu dari tahun 1980-an Desa Munte sudah dikenal sebagai salah satu daerah penghasil padi yang baik. Namun sekarang bukan hanya tanaman padi saja yang ditanam di tanah sawah melainkan juga tanaman lain pun juga. Tanah kering pun diusahakan masyarakat untuk pertanian. Tanaman- tanaman yang sering ditanam dilahan kering tersebut antara lain adalah Jeruk, Cokelat, Cabai dan lain-lain. Tanah pekarangan yang dimaksud di atas adalah areal pemukiman masyarakat. Lainnya pada data di atas adalah tanah lain dari tanah sawah, tanah kering dan pekarangan, seperti lapangan, sekolah dan pekuburan.

2.4. Pola Perkampungan