Selain memiliki kesamaan dalam hal cara perawatannya, tanaman Jagung dan Padi juga memiliki kesamaan dalam hal cara pemasarannya. Para petani tidak
perlu khawatir karena para pembeli datang sendiri ke Desa Munte untuk membelinya. Harganya pun seimbang dengan harga pasar yang sedang berlaku,
petani tidak perlu merasa dirugikan.
b. Tanaman Palawija
Selain tanaman Jagung petani di Desa Munte juga menanam tanaman palawija. Tanaman palawija adalah tanaman muda yang berumur berkisar antara 3
sampai 4 bulan saja. Tanaman palawija yang ditanam pun beraneka ragam. Tanaman-tanaman tersebut antara lain adalah tanaman Sayur-sayuran.
Sayuran yang ditanam adalah Buncis, Kacang Panjang, Kacang Tanah, Sayur Pahit dan juga Cabai. Tanaman tersebut dapat dipanen beberapa kali hingga
tanaman tersebut mati. Biasanya sayuran yang akan ditanam oleh petani disesuaikan dengan harga pasar yang sedang berlaku serta musim yang sedang
berlangsung. Mayoritas tanaman palawija ini ditanam di ladang, namun ada juga petani
yang menanam tanaman palawija di sawah mereka. Hal ini disebabkan oleh sawah mereka yang sudah kering atau memang sengaja dikeringkan. Sebelum ditanam
tanaman palawija ini juga perlu dipilih bibit yang baik hingga nantinya menghasilkan yang baik pula. Umumnya tanaman palawija ini bibitnya dibeli
petani. Menurut mereka bila ingin menanam tanaman palawija baiknya bibitnya dibeli saja.
Universitas Sumatera Utara
Seperti tanaman lainnya, tanaman palawija ini juga membutuhkan perawatan. Perawatannya adalah dengan memberi pupuk serta melakukan
penyemprotan pestisida bila diperlukan. Petani lebih sering menggunakan pupuk organik untuk tanaman palawija mereka, dan melakukan penyemprotan pestisida
untuk membasmi hama dan penyakit yang menyerang tanaman mereka. Biasanya petani akan menjual tanaman palawija di desa ini untuk di
konsumsi masyarakat desa ini juga, karena akan jauh lebih menguntungkan bagi mereka bila menjual hasil tanaman mereka secara eceran.
c. Jeruk
Tanaman Jeruk dapat digolongkan ke jenis tanaman tua. Petani harus menunggu beberapa tahun setelah ditanam untuk memanennya, namun tanaman
ini berumur panjang hingga dapat memberi keuntungan yang cukup banyak bagi petani. Keuntungan di sini dimaksud adalah ketika musim panen tiba dan
harganya pun tinggi, hal ini akan memberikan keuntungan yang memuaskan petani.
Biaya yang dibutuhkan untuk perawatan tanaman ini cukup banyak dan selain itu perawatannya pun harus dibuat dengan teratur pula. Perawatan yang
teratur dibutuhkan Jeruk mulai sejak ditanam sampai tanaman tersebut mati. Perawatan yang dimaksud adalah pemberian pupuk serta penyemprotan yang
teratur. Setelah berbuah tanaman ini membutuhkan pupuk enam bulan sekali dan
pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk anorganik dan dapat juga pupuk organik, namun lebih sering petani menggunakan pupuk organik yaitu kotoran
Universitas Sumatera Utara
kerbau atau lembu. Untuk dapat memperoleh pupuk ini petani pun membelinya karena meskipun memiliki hewan peliharaan kerbau, kotoran yang dihasilkannya
belum cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman Jeruk petani. Petani membeli pupuk ini dengan harga yang cukup mahal juga.
Selain membutuhkan pupuk yang teratur, tanaman Jeruk ini pun membutuhkan penyemprotan yang teratur. Penyemprotan yang dilakukan
biasanya menggunakan pestisida jenis racun yang berguna untuk mengusir hama yang mengganggu tanaman ini. Jenis hama yang sering mengganggu tanaman
Jeruk ini disebut dengan hama kutu merah yang hingga kini petani belum menemukan solusi untuk mengusir hama ini. Hama ini membuat buah Jeruk
menjadi busuk dan juga sering menguning sebelum waktunya. Menguning artinya buah Jeruk tersebut belum matang tetapi menguning dengan sendirinya hingga
buah tersebut jatuh dari batangnya sendiri. Hama ini sering juga menimbulkan kerugian bagi petani.
Petani yang menanam Jeruk di Desa Munte tidak terlalu banyak karena tidak semua tanah di desa ini yang cocok ditanami Jeruk. Rasa Jeruk yang berasal
dari desa ini juga tidak terlalu manis, karena ada faktor pengaruh tanah juga. Petani menjual hasil panen Jeruk mereka biasanya pada agen dan agen tersebut
bukan berasal dari Desa Munte melainkan dari luar daerah ini. Hal ini dikarenakan tidak ada agen Jeruk yang berasal dari desa ini.
4.2. Perubahan Pola Tanam Sesudah Tahun1997 Hingga Sekarang