Jenis-Jenis Kebutuhan Informasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi

Information Needs Identifier INI will need to be acceptable at all levels of users and the management and have credibility”. Ini berarti pengidentifikasian terhadap kebutuhan informasi akan menjadi sukses apabila orang yang dipilih untuk diidentifikasi terdiri dari semua tingkatan yang memiliki kredibilitas yang tinggi.

2.1.3 Jenis-Jenis Kebutuhan Informasi

Kebutuhan informasi yang dimiliki setiap orang selalu berbeda-beda. Menurut Javerlin 2003:23 jenis-jenis informasi dikelompokkan berdasarkan: 1. Informasi yang berkaitan dengan masalah, menggambarkan struktur, sifat dan syarat dari masalah yang sedang dihadapi, misalnya dalam masalah konstruksi jembatan, informasi yang dibutuhkan adalah mengenai jenis, tujuan dan masalah yang dihadapi dalam membangun konstruksi jembatan 2. Informasi yang berkaitan dengan wilayah terdiri dari pengetahuan tentang fakta, konsep, hukum dan teori dari wilayah permasalahan. Misalnya dalam masalah konstruksi jembatan, wilayah informasi yang diperlukan adalah kekuatan dan tingkat pemuaian besi. Jenis informasi yang dibutuhkan berupa uji ilmiah dan teknologi informasi 3. Informasi sebagai pemecahan masalah, menggambarkan bagaimana melihat dan memformulasikan masalah, apa masalah dan wilayah informasi bagaimana yang akan digunakan dalam upaya memecahkan masalah. Misalnya dalam konstruksi jembatan, insyinyur perencana akan menghadapi pro dan kontra mengenai berbagai informasi desain jenis jembatan. Ini hanya dapat dipecahkan pada keahlian seseorang dan pengetahuan yang dimiliki. Berdasarkan uraian di atas, dalam menentukan jenis kebutuhan informasi pengguna sangatlah sulit, itu disebabkan oleh banyaknya kebutuhan informasi yang dimiliki setiap pengguna, seperti penentuan terhadap masalah yang akan dibahas. Untuk itu perlu adanya dilakukan pendekatan kepada pengguna untuk mengetahui lebih jelas mengenai kebutuhan dari pengguna.

2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi

Universitas Sumatera Utara Kebutuhan dapat muncul dari beberapa faktor. Menurut Katz, Gurevitch, dan Has dalam Yusuf 1995:3 kebutuhan itu muncul dari beberapa faktor diantaranya: 1. Kebutuhan kognitif. Kebutuhan ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat atau menambah informasi, pengetahuan, dan pemahaman seseorang akan lingkungannya. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat seseorang untuk memahami dan menguasai lingkungannya. Hal ini memang benar bahwa orang menurut pandangan psikologi kognitif mempunyai kecenderungan untuk mengerti dan menguasai lingkungannya. Di samping itu, kebutuhan ini juga dapat memberikan kepuasan atas hasrat keingintahuan dan penyelidikan seseorang. 2. Kebutuhan afektif. Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan estetis, hal yang dapat menyenangkan, dan pengalaman-pengalaman emosional. Berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik, sering dijadikan alat untuk mengejar kesenangan dan hiburan. Orang membeli radio, televisi, menonton film, dan membaca buku-buku bacaan ringan dengan tujuan untuk mencari hiburan. 3. Kebutuhan integrasi personal personal integrative needs. Kebutuhan ini sering dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individu. Kebutuhan-kebutuhan ini berasal dari hasrat seseorang untuk mencari harga diri. 4. Kebutuhan integrasi sosial social integrative needs. Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan hubungan dengan keluarga, teman, dan orang lain di dunia. Kebutuhan ini didasari oleh hasrat seseorang untuk bergabung atau berkelompok dengan orang lain. 5. Kebutuhan berkhayal escapist needs. Kebutuhan ini dikaitkan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan ketegangan, dan hasrat untuk mencari hiburan atau pengalihan diversion. Menurut Nicholas dalam Ishak 2006: 93 menyatakan bahwa ada lima faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi pemakai, yaitu: 1. Jenis pekerjaan Universitas Sumatera Utara 2. Personalitas, yaitu aspek psikologi dari pencari informasi, yang meliputi ketepatan, ketekunan dalam mencari informasi, pencarian secara sistematis, motivasi dan kemauan menerima informasi dari teman, kolega dan atasan 3. Waktu 4. Akses, yaitu menelusur informasi secara internal di dalam organisasi dan eksternal di luar organisasi dan 5. Sumber daya tekhnologi yang digunakan untuk mencari informasi. Menurut Devadson 1996 : 3 Information needs are affected by a variety of factors such as: • The range of information sources available, • The uses to which the information will be put • The background, motivation, professional orientation and other individual characteristics of the user; • The social, political, economic, legal and regulatory systems surrounding the user; and • The consequences of information use 4. Berdasarkan pendapat Devadson maka kebutuhan informasi dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adanya ketersediaan sumber informasi, kegunaan dari informasi latar belakang, motivasi, karakteristik yang dimiliki oleh pengguna, serta adanya konsekuensi dari penggunaan informasi. Oleh karena itu, berdasarkan pendapat para ahli di atas banyaknya faktor yang menentukan dalam pemenuhan kebutuhan informasi, sehingga mengakibatkan juga banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi sesuai dengan kebutuhan dari pengguna informasi. Wilson 1981 juga menguraikan faktor yang secara bertingkat mempengaruhi kebutuhan informasi, seperti digambarkan pada Gambar-1. Universitas Sumatera Utara Sumber : Wilson, 1994 Gambar – 1: Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi Pada Gambar tersebut di atas terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi kebutuhan informasi, yaitu: a. Kebutuhan individu person Kebutuhan yang ada dalam diri individu meliputi kebutuhan psikologis psychological needs, kebutuhan afektif affectif needs dan kebutuhan kognitif cognitive needs. Ketiga kebutuhan ini secara langsung mempengaruhi kebutuhan informasi. b. Peran sosial social role Peran sosial meliputi peran kerja work role dan tingkat kinerja performance level, akan mempengaruhi faktor kebutuhan yang ada dalam diri individu. c. Lingkungan environment Faktor lingkungan, meliputi lingkungan kerja work environment, lingkungan sosial-budaya social-cultural environment, lingkungan politik-ekonomi politiceconomic environment dan lingkungan fisik physical environment mempengaruhi faktor peran sosial maupun factor kebutuhan individu. Kebutuhan Informasi Universitas Sumatera Utara Sehingga terjadi pengaruh bertingkat yang akan membentuk kebutuhan informasi. Menurut Guha dalam Syaffril 2004:18-19 dalam melakukan pengidentifikasian kebutuhan informasi dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan yaitu: 1. Current need approach, yaitu pendekatan kepada kebutuhan pengguna informasi yang sifatnya mutakhir. Pengguna berinteraksi dengan sistem informasi dengan cara yang sangat umum untuk meningkatkan pengetahuannya. Jenis pendekatan ini perlu ada interaksi yang sifatnya konstan antara pengguna dan sistem informasi. 2. Everyday need approach, yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna yang sifatnya spesifik dan cepat. Informasi yang dibutuhkan pengguna merupakan informasi yang rutin dihadapi oleh pengguna. 3. Exhaustic need approach, yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna akan informasi yang mendalam, pengguna informasi mempunyai ketergantungan yang tinggi pada informasi yang dibutuhkan dan relevan, spesifik, dan lengkap. 4. Catching-up need approach, yaitu pendekatan terhadap pengguna akan informasi yang ringkas, tetapi juga lengkap khususnya mengenai perkembangan terakhir suatu subyek yang diperlukan dan hal-hal yang sifatnya relevan. Menurut Taylor, ada empat lapisan atau tingkatan yang dilalui oleh pikiran manusia sebelum sebuah kebutuhan benar-benar dapat terwujud secara pasti: 1. Visceral need, yaitu tingkatan ketika need for information not existing in the remembered experience of the inquirer yaitu ketika kebutuhan informasi belum sungguh-sungguh dikenali sebagai kebutuhan, sebab belum dapat dikaitkan dengan pengalaman-pengalaman seseorang dalam hidupnya. Dengan kata lain informasi yang aktual yang dibutuhkan tetapi tidak dapat diungkapkan. 2. Conscious need, yaitu ketika seseorang mulai menggunakan mental- description of an ill-defined area of indecision atau ketika seseorang mulai mereka-reka apa sesungguhnya yang ia butuhkan. Pada tingkatan ini kebutuhan informasi mulai dapat dijelaskan atau digambarkan. 3. Formalized need, yaitu ketika seseorang mulai secara lebih jelas dan terpadu dapat mengenali kebutuhan informasinya. Ditahapan ini kebutuhan dinyatakan dengan resmi. 4. Compromised need, yaitu ketika seseorang mengubah-ubah rumusan kebutuhannya karena mengantisipasi, atau bereaksi terhadap kondisi tertentu. Berdasarkan pendapat diatas maka kebutuhan informasi memiliki beberapa tingkatan yang dilakukan dalam mengidentifikasi kebutuhan informasi. Selain itu Universitas Sumatera Utara juga harus dilakukannya pendekatan guna mempermudah dalam proses pemenuhan dari kebutuhan informasi.

2.1.5 Struktur dari Kebutuhan Informasi