• Tujuannya jelas • Dilakukan dengan hati-hati, cermat dan teliti
• Rancangan metodologi yang cermat dan jelas • Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji
• Dapat diulang oleh peneliti lain sehingga dapat diuji validitas dan
reliabilitasnya • Memiliki akurasi yang tinggi dapat diterima
• Obyektif, kesimpulan berdasarkan fakta • Konsistensi istilah
• Koherensi : terdapat keterkaitan antar bagian • Berimbang antara nilai manfaat dengan biaya
Fokus perhatian dalam suatu penelitian adalah masalah, masalah yang muncul dalam pikiran peneliti berdasarkan penelaahan situasi yang meragukan a perplexing
situation. Masalah adalah titik sentral dari keseluruhan penelitian. Orang yang melakukan penelitian disebut sebagai peneliti. Peneliti yang
berada pada PPKS memiliki berbagai macam kegiatan penelitian, dan para peneliti di PPKS membentuk kelompok-kelompok peneliti Kelti seperti Kelti Pemuliaan
Tanaman dan Bioteknologi Tanaman, Kelti Tanah dan Agronomi, Kelti Proteksi Tanaman, Kelti Enjinering dan Lingkungan, Kelti Pengolahan Hasil dan Mutu, dan
Kelti Sosio Tekno Ekonomi. Oleh karena penelitian yang sangat bervariasi maka semakin banyak juga kebutuhan akan informasi yang dibutuhkan oleh seorang
peneliti. Meskipun PPKS adalah lembaga nirlaba, tetapi PPKS menempatkan diri sebagai bagian dari bisnis sehingga penelitian-penelitiannya berorientasi pada bisnis,
baik berskala kecil maupun besar.
2.3 Informasi
2.3.1 Jenis Informasi
Informasi memiliki enam komponen yang masing-masing memiliki sifat, karakteristik, dan kekhasannya masing-masing.
Universitas Sumatera Utara
Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah: 1.
Absolute information, merupakan pohonnya informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dengan suatu jaminan dan tidak membutuhkan penjelasan lebih
lanjut. 2.
Substitutional information, yaitu jenis informasi yang merujuk kepada kasus dimana konsep informasi digunakan untuk sejumlah informasi. Dalam
pengertian ini, informasi kadangkala digantikan dengan istilah komunikasi. 3.
Philosophic information, yaitu jenis informasi yang berkaitan dengan konsep- konsep yang menghubungkan informasi pada pengetahuan dan kebijakan.
4. Subjective information, yaitu jenis informasi yang berkaitan dengan perasaan
dan emosi manusia. Kehadiran informasi ini bergantung pada orang yang menyajikannya.
5. Objective information, yaitu jenis informasi yang merujuk pada karakter logis
informasi-informasi tertentu. 6.
Cultural information, yaitu informasi yang memberikan tekanan pada dimensi kultural. Muchyidin dalam Koswara, 1998 : 139
Selain itu informasi terdiri dari 4 jenis, yaitu : 1.
Monitoring information, yaitu jenis informasi dimana informasi berfungsi untuk mengkonfirmasi tindakan yang akan diambil.
2. Problem finding information, informasi harus mewakili atau menjawab
masalah yang ada. 3.
Action information, informasi yang menggambarkan bahwa akan diambil sebuah tindakan.
4. Decision support, hasil dari tindakan yang telah diambil, akan dijadikan bahan
untuk mengambil keputusan. Davis, 1991:32. Berdasarkan Penjelasan dari dua pendapat di atas maka sebuah informasi yang
muncul saat ini dapat dibagi berdasarkan jenisnya, sehingga setiap informasi yang ada memilki jenis yang berbeda-beda.
2.3.2 Parameter dari Informasi
Menurut Sulistyo-Basuki yang dikutip oleh Hasugian 2009:93, informasi memiliki beberapa parameter yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Kuantitas informasi
Berkaitan dengan pengertian bahwa informasi dapat diukur dalam jumlah dokumen, halaman, kata huruf, bit, gambar, lukisan dan lain-lainnya.
2. Isi, Merupakan makna dari informasi itu sendiri.
3. Struktur
Struktur atau format ataupun tata susunan informasi serta hubungan logisnya dengan pernyataan atau unsur yang dapat dijadikan parameter dalam menilai
informasi.
4. Bahasa, simbol, abjad, kode dan sintaks yang mengungkapkan suatu gagasan
atau ide. 5.
Hidup yang merupakan jumlah rentang waktu saat nilai dapat diambil dari informasi.
Berdasarkan pendapat di atas, untuk menentukan apakah informasi itu bernilai
atau tidak maka dibutuhkan adanya sebuah parameter atau pengukuran dari informasi yang ada, sehingga dengan adanya parameter tersebut maka kita dapat mengetahui
bahwa kuantitas, isi, struktur, bahasa dari informasi tersebut bernilai atau tidak.
2.3.3 Ciri-Ciri dari Informasi