E. Tinjauan Kepustakaan.
Suatu perjanjian adalah suatu peristiwa di mana seseorang berjanji kepada seorang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan
sesuatu hal.
5
Dalam KUHPerdata pada pasal 1313 menyebutkan bahwa perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih saling mengikatkan
dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. Dari peristiwa ini timbullah suatu hubungan antara dua orang tersebut
yang dinamakan perikatan. Perjanjian menerbitkan suatu perikatan antara dua orang yang membuatnya. Dalam bentuknya, perjanjian itu berupa suatu rangkaian
perikatan yang mengandung janji-janji atau kesanggupan yang ditulis atau diucapkan.
6
Di dalam pengertian Undang-undang tentang jual-beli secara defenitif disebutkan dalam pasal 1457 KUHPerdata bahwa yang dimaksud dengan
“jual beli” ialah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk
membayar harga yang telah dijanjikan. Tanah berarti permukaan bumi atau lapisan bumi yang di atas sekali.
7
5
Prof. R.Subekti, S.H., 1990, Hukum Perjanjian, Cetakan XIII, Intermasa, Jakarta, hal.1.
Hak membeli kembali, dalam pasal 1519 KUHPerdata dikatakan “kekuasaan untuk membeli kembali barang yang telah dijual diterbitkan dari suatu janji,
dimana si penjual diberikan hak untuk mengambil kembali barangnya yang dijual,
6
Prof. R.Subekti, S.H., op.cit, hal.1.
7
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi III, Jakarta, Balai Pustaka, hal.1l32.
Universitas Sumatera Utara
dengan mengembalikan harga pembelian awal dengan disertai penggantian yang disebut dalam pasal 1532”.
8
Jadi hak membeli kembali disini berarti bahwa si penjual yang telah menjual barangnya kepada pembeli, berhak untuk membeli kembali barangnya
tersebut dari pembeli yang diadakan dengan suatu perjanjian tertentu.
F. Metode Pengumpulan Data
Setiap penulisan yang bersifat ilmiah haruslah mempunyai dasar atau fakta yang objektif yang kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan. Dalam
menyusun skripsi ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan guna melengkapi tulisan karya
ilmiah ini. Menurut sifat dan tujuannya, penelitian adalah penelitian hukum empirik
atau dikenal juga dengan penelitian hukum sosiologis. Penelitian hukum empirik didasarkan data primer yaitu: data yang di dapat langsung dari
masyarakat sebagai sumber pertama melalui penelitian,
9
Sedangkan data-data sekunder meliputi: sebagai contoh yang
dilakukan penulis melalui wawancara.
10
1. Bahan Hukum Primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, yang terdiri
dari:
8
Prof. R. Subekti, S.H., R.Tjitrosudibio, 2001, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Cetakan.31, Jakarta, hal.336.
9
Bambang Waluyo, 1996, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Cetakan II. Sinar Grafika, Jakarta hal. 16.
10
Amiruddin Zainal Asikin, 2003, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal.31
Universitas Sumatera Utara
a. Undang-Undang Dasar 1945
b. Peraturan Perundang-undangan:
3. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata KUHPerdata,
4. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan,
5. Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960,
2. Bahan Hukum Sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan
mengenai bahan hukum primer, seperti Rancangan Undang-Undang RUU, hasil-hasil penelitian, ataupun pendapat pakar hukum.
3. Bahan Hukum Tertier, yaitu bahan-bahan yang memberikan petunjuk maupun
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti : Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Hukum, dan juga ensiklopedia.
Untuk itu penulis berpedoman juga kepada Teknik Pengumpulan Data yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini, yaitu :
1. Penelitian Kepustakaan Library Research, yakni penulis memperoleh data-
data melalui membaca, menelaah serta menganalisa buku-buku, literatur- literatur, dan peraturan perundang-undangan yang ada hubungannya
dengan skripsi ini untuk mendapatkan bahan-bahan yang bersifat teoritis ilmiah sebagai bahan perbandingan ataupun petunjuk dalam menguraikan
pembahasan terhadap masalah yang dihadapi. Data-data yang diperoleh penulis tersebut dianalisa dan disimpulkan dengan mempergunakan metode
deduktif analisis. Oleh karena titik beratnya adalah perundang-undangan maka pendekatan yang dilakukan penulis adalah pendekatan yuridis.
Universitas Sumatera Utara
2. Penelitian Lapangan Field Research, yakni penulis memperoleh data-data
yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan di dalam masyarakat, serta melakukan wawancara dengan pejabat instansi yang berwenang yaitu
pejabat kantor Pertanahan Nasional Kota Medan. Kemudian data-data ini penulis olah, analisa dan simpulkan dengan mempergunakan metode
induktif di dalam penyusunan karya ilmiah ini.
G. Sistematika Penulisan