Objek Perjanjian Jual Beli Dengan Hak Membeli Kembali

perjanjian pinjaman uang dengan memberi agunan atau jaminan kepada pihak kreditur dalam bentuk perjanjian jual beli dengan hak membeli kembali, guna menjamin kepentingan kreditur serta sekaligus untuk menghindari larangan pemilikan bersyarat.

B. Objek Perjanjian Jual Beli Dengan Hak Membeli Kembali

Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tidak dijelaskan secara terperinci mengenai objek dari perjanjian jual beli dengan hak membeli kembali ini. Sekalipun Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tidak mengaturnya, tetapi pada dasarnya yang menjadi objek dari perjanjian jual beli dengan hak membeli kembali adalah sama dengan yang menjadi objek di dalam perjanjian jual beli biasa. Hanya saja dalam perjanjian jual beli dengan hak membeli kembali ini terhadap objek perjanjian jual beli tersebut dilekatkan hak penjual dengan suatu perjanjian bahwa ia dapat membeli kembali barang tersebut. Bahwa pada perjanjian jual beli yang menjadi objeknya adalah barang atau benda zaak, dimana menurut pasal 499 KUHPerdata pengertian zaak tersebut adalah barang atau hak yang dapat dimiliki. Pasal 1332 KUHPerdata mengatur bahwa hanya barang-barang yang dapat diperdagangkan saja yang dapat menjadi objek perjanjian. Selanjutnya oleh pasal 1331 KUHPerdata mengajukan satu syarat lagi bahwa barang tersebut paling sedikit ditentukan jenisnya barang tersebut harus tertentu. Jadi berdasarkan hal tersebut di atas dapat dikatakan bahwa Universitas Sumatera Utara setiap benda atau barang dapat dijadikan objek jual beli, asalkan barang tersebut tertentu jenisnya. Dalam masyarakat benda-benda tak bergerak yang berupa tanah dan atau rumah yang paling banyak dijadikan objek jual beli dengan hak membeli kembali. Hal ini dapat dimengerti karena dalam kenyataannya perjanjian jual beli dengan hak membeli kembali ini dibuat guna menyelubungi perjanjian pinjam uang. Perjanjian jual beli dengan hak membeli kembali dipakai untuk menyembunyikan gadai dalam Hukum Adat, atau pun menyembunyikan perjanjian pinjam uang dengan jaminan kebendaan yang seharusnya dibuat dalam bentuk hipotik. Biasanya kreditur lebih menyenangi benda-benda atau barang-barang tak bergerak yang berupa tanah dan atau rumah sebagai jaminan dari piutangnya.

C. Hak Dan Kewajiban Para Pihak Dalam Perjanjian Jual Beli Dengan Hak