Hak Dan Kewajiban Para Pihak Dalam Perjanjian Jual Beli Dengan Hak

setiap benda atau barang dapat dijadikan objek jual beli, asalkan barang tersebut tertentu jenisnya. Dalam masyarakat benda-benda tak bergerak yang berupa tanah dan atau rumah yang paling banyak dijadikan objek jual beli dengan hak membeli kembali. Hal ini dapat dimengerti karena dalam kenyataannya perjanjian jual beli dengan hak membeli kembali ini dibuat guna menyelubungi perjanjian pinjam uang. Perjanjian jual beli dengan hak membeli kembali dipakai untuk menyembunyikan gadai dalam Hukum Adat, atau pun menyembunyikan perjanjian pinjam uang dengan jaminan kebendaan yang seharusnya dibuat dalam bentuk hipotik. Biasanya kreditur lebih menyenangi benda-benda atau barang-barang tak bergerak yang berupa tanah dan atau rumah sebagai jaminan dari piutangnya.

C. Hak Dan Kewajiban Para Pihak Dalam Perjanjian Jual Beli Dengan Hak

Membeli Kembali Berjanji sesuatu berarti mengikat diri, yaitu membebankan pada diri sendiri suatu kewajiban untuk melakukan sesuatu. Dengan adanya suatu perjanjian, maka lahirlah akibat-akibat hukum yang berupa hak-hak dan kewajiban-kewajiban tertentu yang harus diperhatikan oleh kedua belah pihak yang membuat perjanjian tersebut. Hak membeli kembali baru timbul apabila sebelumnya telah dilakukan suatu perjanjian jual beli. Dalam perjanjian jual beli dimana pihak yang Universitas Sumatera Utara satu yaitu penjual mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan dan pihak yang lain yaitu pembeli membayar harga yang telah dijanjikan. Jadi dapat dikatakan disini bahwa kewajiban utama dari penjual adalah menyerahkan barang yang telah dijualnya kepada pembeli. Disamping itu penjual juga berkewajiban untuk memberikan tanggungan atau jaminan bahwa barang yang dijual tidak mempunyai sangkutan apapun baik yang berupa tuntutan maupun pembebanan pasal 1457 jo 1474 KUHPerdata. 48 Pasal 1478 KUHPerdata mengatakan : “Si penjual tidak diwajibkan menyerahkan barangnya, jika si pembeli belum membayar harganya, sedangkan si penjual tidak telah mengizinkan penundaan pembayaran kepadanya”. Bagi pembeli kewajiban utamanya adalah membayar harga pembelian barang yang telah dibelinya dari penjual pasal 1457 jo 1513 KUHPerdata. Sesuai dengan yang diperjanjikan para pihak dimana pihak penjual berhak untuk menuntut suatu pengembalian barang yang telah dijualnya sebelumnya, sedangkan pihak pembeli berhak untuk menerima kembali harga pembelian semula. Selanjutnya akan diuraikan lebih lanjut mengenai hak dan kewajiban yang harus dipikul oleh pihak penjual dan pembeli dalam perjanjian jual beli dengan hak membeli kembali, yaitu sebagai berikut : 1. kewajiban penjual dalam perjanjian jual beli dengan hak membeli kembali. 48 Lihat pasal 1457 dan 1474 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Universitas Sumatera Utara Mengenai kewajiban penjual ini dapat dilihat dalam pasal 1532 KUHPerdata yaitu dimana penjual wajib mengembalikan harga penjualan semula kepada pembeli. Jadi dalam hal ini apabila penjual hendak mempergunakan haknya membeli kembali barang yang telah dijualnya, terlebih dahulu si penjual harus mengembalikan harga penjualan semula. Kemudian jika ada biaya yang dikeluarkan oleh si pembeli untuk menyelenggarakan pembelian serta penyerahannya, maka penjual disamping mengembalikan harga penjualan semula juga diwajibkan untuk mengganti semua biaya yang dikeluarkan atas segala ongkos pembelian dan penyerahan yang pernah dikeluarkan oleh pembeli sebelumnya pasal 1488 KUHPerdata. Jadi jika ongkos dimaksud memang benar-benar ada, penjual mesti mengembalikan kerugian tersebut sepanjang pengeluaran yang sah menurut hukum rechtmatig. Selain itu dimungkinkan juga si penjual mengembalikan segala biaya yang dikeluarkan oleh si pembeli berupa pembetulan-pembetulan dan membayar pengeluaran-pengeluaran yang menyebabkan barang yang dijual bertambah harganya sejumlah tambahan ini. Penjual tidak akan dapat menguasai benda yang dituntutnya untuk dibelinya kembali, kecuali jika sudah dipenuhinya ganti rugi yang telah dikeluarkan pembeli atas benda tersebut. Adalah wajar jika pembeli mempergunakan hak retensi atau penahanan atas benda jika penjual belum atau tidak membayar biaya ganti rugi kepada pembeli. Universitas Sumatera Utara Apabila selama tenggang waktu yang telah disepakati untuk membeli kembali, si pembeli menyewakan barang tersebut kepada pihak lain dan penjual harus mentaati perjanjian-perjanjian sewa dengan itikad baik yang telah dibuat oleh si pembeli. Sebab menurut ketentuan pasal 1576 KUHPerdata bahwa dengan dijualnya barang yang disewa, suatu persewaan yang dibuat sebelumnya tidaklah diputuskan kecuali apabila ini telah diperjanjikan pada waktu menyewakan barang. 2. hak penjual dalam perjanjian jual beli dengan hak membeli kembali. Si penjual berhak meminta kembali barang yang telah dijualnya, asal saja telah memenuhi kewajibannya sebagai seorang yang mempunyai hak untuk membeli kembali. Apabila si pembeli semula telah meninggal dunia dan meninggalkan beberapa ahli waris, maka menurut pasal 1531 KUHPerdata ahli waris tersebut dapat dituntut penjual yang mempunyai hak membeli kembali itu. Tuntutan tersebut diajukan pada setiap ahli waris sesuai dengan bagian masing-masing di dalam harta warisan pembeli, baik dalam hal harta warisan sudah dibagi ataupun belum. Jika benda yang diikatkan hak untuk membeli kembali tersebut jatuh dalam bagian seorang ahli waris saja, maka dapatlah tuntutan itu diajukan si penjual kepada ahli waris yang seorang itu saja. Terhadap benda tak bergerak, penjual dapat menggunakan haknya kepada pembeli kedua, walaupun di dalam perjanjian tidak ada disebutkan. Hal ini berarti bahwa hak membeli kembali dapat dilakukan terhadap siapa Universitas Sumatera Utara saja yang merupakan pembeli dari benda tersebut pasal 1532 KUHPerdata. Penjual berhak menerima benda itu kembali sebagai keadaan benda itu semula, bebas dari segala beban maupun hipotik atau hak tanggungan yang diletakkan pembeli kepada benda itu. 3. kewajiban pembeli dalam perjanjian jual beli dengan hak membeli kembali. Selama penjual belum mempergunakan haknya untuk membeli kembali, pembeli dalam jangka waktu tertentu tersebut menggantikan segala hak penjual atas benda objek jual beli antara penjual dan pembeli pasal 1424 KUHPerdata. Ditentukan milik si pembeli dalam batas waktu tertentu karena menyangkut kewajiban pembeli terhadap barang yang dibelinya itu sedang terikat kepada hak penjual dan sesuai dengan kewajiban yang terdapat di dalam “perjanjian untuk memberikan sesuatu”, maka pembeli harus menjaga benda tersebut sebagai seorang bapak rumah yang baik als een qoed huisvader. Pembeli juga berkewajiban untuk merawat benda agar nilainya jangan merosot dan merawat agar keadaan benda tetap seperti semula. Selain itu sejalan dengan hak penjual untuk menuntut kembali barang yang telah dijualnya, maka si pembeli diwajibkan untuk menyerahkan barang yang telah dibelinya itu kepada penjual pemilik semula apabila penjual pemilik semula telah memenuhi segala kewajibannya kepada pembeli. Selanjutnya, pembeli berkewajiban untuk membebaskan barang yang diserahkannya ke penjual pemilik semula dari segala beban dan hipotik atau Universitas Sumatera Utara hak tanggungan yang ditetapkan di atas barang objek jual beli dengan hak membeli kembali tersebut. 4. hak pembeli dalam perjanjian jual beli dengan hak membeli kembali. Disamping mempunyai kewajiban - kewajiban sebagaimana yang telah disebutkan di atas, pembeli juga mempunyai hak yang dapat dituntutnya dari penjual. Dalam hal ini pembeli dapat menuntut pengembalian harga pembelian semula kepada penjual. Disamping meminta pengembalian harga pembelian semula, ia juga berhak menuntut ganti kerugian atas segala biaya-biaya yang telah dikeluarkan pembeli untuk perawatan ataupun perbaikan dari barang yang dibelinya itu. Selama penjual belum mempergunakan haknya untuk membeli kembali, pembeli mempunyai kedudukan sebagai pemilik yang sempurna untuk memperoleh segala hak yang semula berada di tangan penjual. Pembeli berhak atas buah yang dihasilkan benda serta berhak untuk menjual dan memindahkan barang tadi kepada pihak ketiga pasal 1524 KUHPerdata. Tetapi dalam hal pemindahan barang kepada pihak ketiga, tetap terikat dengan syarat hak membeli kembali yang ada melekat pada penjual semula. Disamping itu menurut pasal 1524 KUHPerdata : “Terhadap orang-orang berpiutangnya si penjual ia dapat menggunakan hak istimewanya untuk menuntut supaya terhadap si penjual itu lebih dahulu diadakan penyitaan kekayaan untuk melunasi utang- utangnya”. Meskipun hak pembeli terbatas dengan adanya janji bahwa penjual berhak untuk membeli kembali, pembeli mempunyai hak utama untuk melakukan sita Universitas Sumatera Utara atau eksekusi atas barang, daripada kreditur-kreditur yang lain-lain dari penjual. Dengan demikian pembeli berhak menuntut pembebasan beban-beban yang terletak pada barang-barang tidak bergerak yang dibelinya dari kreditur-kreditur penjual yang lain. Demikianlah hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari penjual dan pembeli dalam hal perjanjian jual beli dengan hak membeli kembali. Dari uraian tersebut dapat dilihat bahwa pada dasarnya hak dan kewajiban para pihak baik penjual maupun pembeli dalam hal perjanjian jual beli dengan hak membeli kembali adalah sama dengan hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian jual beli. Hanya saja dalam perjanjian jual beli dengan hak membeli kembali ini ada sedikit nilai tambahnya, yaitu hak penjual untuk membeli kembali dalam jangka waktu tertentu yang diadakan dengan suatu perjanjian. Apabila penjual tidak mempergunakan haknya tersebut dalam jangka waktu yang telah ditentukan, maka pembeli menjadi pemilik mutlak atas objek jual beli dengan hak membeli kembali itu.

D. Berakhirnya Perjanjian Jual Beli Dengan Hak Membeli Kembali