sehingga model regresi layak dipakai. Selanjutnya, dilakukan uji statistik untuk menjamin keakuratan hasil. Adapun uji statistik yang digunakan untuk mendeteksi
ada tidaknya heteroskedastisitas adalah uji Glesjer.
Tabel IV.16. Hasil Uji Glesjer
Dari Tabel IV-16 di atas menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel bebas yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat. Hal ini terlihat dari
probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5. Jadi, dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. Hal ini konsisten dengan
hasil uji Scatter Plots.
IV.1.7. Pengujian Hipotesis Pertama
IV.1.7.1. Persamaan regresi berganda Berdasarkan hasil regresi dari data yang diolah dengan menggunakan program
SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:
-.065 3.042
-.022 .983
-.012 .098
-.022 -.125
.901 .044
.092 .083
.479 .634
Constant Insentif
Lingkungan Kerja Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.17. Koefisien Regresi Hipotesis Pertama
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data diolah
Berdasarkan Tabel IV.17 di atas, dapat dibuat persamaan sebagai berikut: Y = -15,174 + 0,252 X
1
+ 0,485 X
2
+ 0,434 X
3
Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa koefisien regresi X
1
etos kerja bernilai positif 0,252, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh etos kerja adalah
searah dengan kinerja pegawai. Dengan kata lain etos kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Bila etos kerja pegawai baik akan berdampak positif
terhadap kinerja pegawai Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara.
Persamaan di atas menjelaskan bahwa koefisien regresi X
2
kepuasan kerja bernilai positif 0,485, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh kepuasan kerja adalah
searah dengan kinerja pegawai. Dengan kata lain kepuasan kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Bila tingkat kepuasan kerja dijalankan
dengan baik akan memberikan dampak positif terhadap kinerja pegawai Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara.
Persamaan di atas menjelaskan bahwa koefisien regresi X
3
motivasi berprestasi bernilai positif 0,434, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh motivasi
-15.174 5.727
.252 .107
.238 .485
.122 .370
.434 .104
.404 Constant
Etos Kerja X
1
Kepuasan Kerja X
2
Motivasi Berprestasi X
3
Model 1
B Std. Error
Unstandardized Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
Universitas Sumatera Utara
berprestasi adalah searah dengan kinerja pegawai. Dengan kata lain motivasi berprestasi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Bila motivasi
berprestasi baik akan memberikan dampak positif terhadap kinerja pegawai Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara.
IV.1.7.2. Koefisien determinasi R
2
Untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas etos kerja, kepuasan kerja dan motivasi berprestasi dapat menjelaskan variabel terikat kinerja pegawai pada
Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara, maka perlu diketahui nilai koefisien determinasi yang diperoleh dengan mengkuadratkan nilai R
dari persamaan model regresi hipotesis pertama.
Tabel IV.18. Koefisien Determinasi Hipotesis Pertama
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Berdasarkan Tabel IV.18 di atas, diketahui bahwa besarnya koefisien determinasi atau angka R
2
adalah sebesar 0,691. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 69,10 kemampuan variabel etos kerja, kepuasan kerja dan motivasi berprestasi
menjelaskan pengaruhnya terhadap kinerja pegawai Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan sisanya 30,90 dijelaskan oleh
.831
a
.691 .673
1.55253 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Predictors: Constant, Motivasi Berprestasi,
Kepuasan Kerja, Etos Kerja a.
Universitas Sumatera Utara
variabel-variabel bebas lain yang tidak diteliti dan tidak dimasukkan ke dalam model regresi.
IV.1.7.3. Uji secara serempak Uji F Hasil uji secara serempak pengaruh variabel etos kerja, kepuasan kerja dan
motivasi berprestasi terhadap kinerja pegawai dapat dilihat dalam Tabel IV.19 berikut ini:
Tabel IV.19. Hasil Uji Simultan Uji F Hipotesis Pertama
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Berdasarkan Tabel IV.19 di atas, diperoleh nilai F
hitung
sebesar 38,055, sedangkan nilai F
tabel
pada tingkat kepercayaan 95 á = 0,05 sebesar 2,807. Hal ini berarti bahwa nilai F
hitung
F
tabel
38,055 2,807 dan tingkat signifikansinya 0,000 0,05, hal ini berarti bahwa variabel-variabel bebas yaitu etos kerja, kepuasan kerja
dan motivasi berprestasi berpengaruh sangat signifikan highly significant terhadap kinerja pegawai Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara.
Hasil ini menunjukkan bahwa etos kerja, kepuasan kerja dan motivasi berprestasi sangat menentukan dalam peningkatan kinerja pegawai Instalasi Pengolahan Air
PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Besarnya tingkat pengaruh ketiga variabel
275.181 3
91.727 38.055
.000
a
122.928 51
2.410 398.109
54 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, Motivasi Berprestasi, Kepuasan Kerja, Etos Kerja a.
Universitas Sumatera Utara
ini dapat dijadikan pedoman bagi Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara sebagai upaya meningkatkan kinerja pegawainya.
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa etos kerja, kepuasan kerja dan motivasi berprestasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai Instalasi
Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara secara simultan tidak dapat ditolak dengan kata lain H
ditolak sedangkan H
1
diterima. Ini berarti etos kerja, kepuasan kerja dan motivasi berprestasi sangat menentukan dalam peningkatan
kinerja pegawai Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. IV.1.7.4. Uji secara parsial Uji t
Hasil pengujian hipotesis pertama secara parsial dapat dilihat pada Tabel IV.20 sebagai berikut:
Tabel IV.20. Hasil Uji Parsial Uji t Hipotesis Pertama
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
1. Pengaruh Etos Kerja terhadap Kinerja Pegawai