METODE PENELITIAN Teori Pengharapan

BAB III METODE PENELITIAN

III.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Instalasi Pengolahan Air IPA PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara yang berlokasi di 4 empat kecamatan, yaitu: Kecamatan Tanjung Morawa IPA Limau Manis, Kecamatan Hamparan Perak IPA Hamparan Perak, Kecamatan Deli Tua IPA Deli Tua, dan Kecamatan Medan Sunggal IPA Sunggal. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2010 sampai dengan bulan Januari 2011. III.2. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan survei. Menurut Kountur 2007 penelitian yang dilakukan melalui survei mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1. Informasi diperoleh dari sekumpulan orang. 2. Informasi yang diperoleh dari sekumpulan orang tersebut menggunakan sampel, dan 3. Informasi diperoleh melalui bertanya dengan beberapa pertanyaan. Universitas Sumatera Utara III.3. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Nazir 2003 penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang. Menurut Sugiyono 2006 penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai suatu metode penelitian yang didasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. III.4. Sifat Penelitian Sifat penelitian ini adalah konfirmatori. Menurut Kountur 2007 data suatu penelitian perlu dikonfirmasi dan konfirmasi tersebut dilakukan dengan menguji hipotesis, oleh karena itu penelitian yang menguji hipotesis secara statistik disebut penelitian konfirmatori. III.5. Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah seluruh pegawai di kantor Instalasi Pengolahan Air IPA PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara yang berjumlah 124 orang. Selanjutnya, agar hasil penelitian dapat menggambarkan populasi yang representatif, maka dilakukan pengambilan sampel secara acak pada setiap Instalasi Pengolahan Universitas Sumatera Utara Air dengan menggunakan metode proporsional random sampling. Metode ini akan mencari faktor pembanding dari tiap-tiap populasi yang disebut sample fraction yaitu seluruh pegawai yang berada di Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin Umar, 2007. Di mana: n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e = Persentase presisi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan. Tabel III.1. Jumlah Populasi Penelitian No. Instalasi Pengolahan Air Jumlah Orang 1. Limau Manis 26 2. Hamparan Perak 22 3. Deli Tua 36 4. Sunggal 40 Jumlah 124 Jumlah sampel dalam penelitian ini ditetapkan dengan persentase presisi sebesar 10 dengan jumlah populasi sebesar 124 orang pegawai adalah: Berdasarkan perhitungan di atas jumlah sampel yang diperoleh berjumlah 55 orang pegawai. Untuk menentukan jumlah sampel pada masing-masing Instalasi 124 n = 1 + 124 0,1 2 = 55 orang Universitas Sumatera Utara Pengolahan Air adalah dengan mengambil fraction bagian dari seluruh sampel yang ada berdasarkan persentase dari jumlah total sampel, yang dirumuskan dengan: Di mana: n i = Jumlah sampel ke-i N i = Jumlah populasi ke-i N = Jumlah total populasi n = Jumlah sampel total yang diinginkan Hasil pengambilan sampel pada setiap Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara dinyatakan sebagai berikut: Tabel III.2. Jumlah Sampel Penelitian No. Instalasi Pengolahan Air IPA Jumlah Populasi Orang Jumlah Sampel Orang 1. Limau Manis 26 26124 x 55 = 11 2. Hamparan Perak 22 22124 x 55 = 10 3. Deli Tua 36 36124 x 55 = 16 4. Sunggal 40 40124 x 55 = 18 Jumlah 124 55 III.6. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Wawancara interview, dilakukan dengan Kepala Instalasi Pengolahan Air IPA PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara atau kepada pihak yang diberi N i n i = x n N Universitas Sumatera Utara wewenang untuk memberikan informasi dan data yang dibutuhkan pada penelitian. 2. Daftar pertanyaan questionaire, yang diberikan kepada pegawai Instalasi Pengolahan Air IPA PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara yang menjadi responden penelitian. 3. Studi dokumentasi, dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen yang diperoleh dari kantor pusat maupun dari kantor Instalasi Pengolahan Air IPA PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. III.7. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang dikumpulkan untuk mendukung variabel yang diteliti adalah: 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan melakukan wawancara kepada Kepala Instalasi Pengolahan Air IPA PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara atau kepada pihak yang diberi wewenang untuk memberikan informasi, dan dengan mengajukan daftar pertanyaan kuesioner kepada responden penelitian. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui pengumpulan dokumen- dokumen yang diperoleh dari kantor Pusat dan kantor Instalasi Pengolahan Air IPA PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara III.8. Identifikasi Variabel III.8.1. Identifikasi Variabel Hipotesis Pertama Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah etos kerja, kepuasan kerja, dan motivasi berprestasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Sebagai variabel bebas adalah etos kerja X 1 , kepuasan kerja X 2 , dan motivasi berprestasi X 3 , sedangkan variabel terikat adalah kinerja pegawai Y. III.8.2. Identifikasi Variabel Hipotesis Kedua Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah insentif dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Sebagai variabel bebas adalah insentif X 1 , dan lingkungan kerja X 2 , sedangkan variabel terikat adalah kepuasan kerja Y. III.9. Definisi Operasional Variabel III.9.1. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama Definisi operasional dari masing-masing variabel pada hipotesis pertama adalah sebagai berikut: 1. Etos kerja X 1 adalah sikap mental yang tumbuh dari dalam diri yang mendasari perilaku pegawai dalam menjalankan tugasnya. 2. Kepuasan kerja X 2 adalah keadaan emosional yang menyenangkan bagi pegawai memandang pekerjaannya. Universitas Sumatera Utara 3. Motivasi berprestasi X 3 adalah dorongan yang ada pada pegawai untuk mengungguli, mendapatkan prestasi yang dihubungkan dengan seperangkat standar dan berusaha untuk mendapatkan kesuksesan atas kegiatan yang dilakukannya. 4. Kinerja pegawai Y adalah hasil yang dicapai seseorang pegawai menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang dilakukannya. Definisi operasional masing-masing variabel dapat dilihat pada Tabel III.3 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel III.3. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran Etos Kerja X 1 Sikap mental yang tumbuh dari dalam diri yang mendasari perilaku pegawai dalam menjalankan tugasnya 1. Bersikap adil 2. Disiplin 3. Rasional dalam mengambil keputusan 4. Kerja keras 5. Komunikasi dan interaksi Skala Likert Kepuasan Kerja X 2 Keadaan emosional yang menyenangkan bagi pegawai memandang pekerjaannya 1. Kesempatan untuk menggunakan ketrampilan 2. Penghargaan yang diberikan oleh pimpinan 3. Sistem promosi jenjang karir 4. Pengawasan yang dilakukan 5. Hubungan dengan rekan kerja Skala Likert Motivasi Berprestasi X 3 Dorongan yang ada pada pegawai untuk mengungguli, mendapatkan prestasi yang dihubungkan dengan seperangkat standar dan berusaha untuk mendapatkan kesuksesan atas kegiatan yang dilakukannya 1. Semangat kerja yang tinggi 2. Merencanakan program kerja 3. Orientasi kualitas 4. Orientasi prestasi Skala Likert Kinerja Pegawai Y Hasil yang dicapai seseorang pegawai menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang dilakukannya 1. Kesetiaan 2. Prestasi kerja 3. Tanggung jawab 4. Ketaatan 5. Kejujuran 6. Kerjasama Skala Likert III.9.2. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua Definisi operasional dari masing-masing variabel pada hipotesis kedua adalah sebagai berikut: 1. Insentif X 1 adalah salah satu bentuk rangsangan yang diberikan kepada pegawai agar dalam diri mereka timbul semangat yang lebih besar untuk berprestasi bagi perusahaan. Universitas Sumatera Utara 2. Lingkungan kerja X 2 adalah situasi atau keadaan di mana pegawai bekerja dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya. 3. Kepuasan kerja Y adalah keadaan emosional yang menyenangkan bagi pegawai memandang pekerjaannya. Tabel III.4. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran Insentif X 1 Salah satu bentuk rangsangan yang diberikan kepada pegawai agar dalam diri mereka timbul semangat yang lebih besar untuk berprestasi bagi perusahaan 1. Pembagian jasa produksi 2. Jaminan sosial 3. Pembagian piagam penghargaan 4. Pemberian tanda jasa 5. Naik haji Skala Likert Lingkungan Kerja X 2 Situasi atau keadaan di mana pegawai bekerja dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya 1. Penerangan 2. Temperatursuhu udara 3. Suara bising 4. Penggunaan warna 5. Ruang gerak yang diperlukan 6. Keamanan kerja 7. Sirkulasi udara Skala Likert Kepuasan Kerja Y Keadaan emosional yang menyenangkan bagi pegawai memandang pekerjaannya 1. Kesempatan untuk menggunakan ketrampilan 2. Penghargaan yang diberikan oleh pimpinan 3. Sistem promosi jenjang karir 4. Pengawasan yang dilakukan 5. Hubungan dengan rekan kerja Skala Likert III.10. Model Analisis Data III.10.1. Model Analisis Data Hipotesis Pertama Model analisis data pada hipotesis pertama adalah menggunakan analisis regresi berganda dengan rumus sebagai berikut: Y = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Universitas Sumatera Utara di mana: Y = Kinerja Pegawai b = Konstanta b 1 , b 2 , b 3 = Koefisien Regresi Variabel bebas X 1 = Etos Kerja X 2 = Kepuasan Kerja X 3 = Motivasi Berprestasi e = Term of Error variabel yang tidak diteliti Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diuji dengan tingkat kepercayaan 95 atau á = 5. 1. Pengujian Hipotesis Secara Serempak H : b 1 , b 2 , b 3 = 0 ; etos kerja, kepuasan kerja, dan motivasi berprestasi tidak berpengaruh secara serempak terhadap Kinerja Pegawai Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. H 1 : b 1 , b 2 , b 3 ≠ 0 ; etos kerja, kepuasan kerja, dan motivasi berprestasi berpengaruh secara serempak terhadap Kinerja Pegawai Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Alat uji yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah dengan uji statistik F, dengan ketentuan apabila hasil F hitung F tabel maka H ditolak dan H 1 diterima demikian sebaliknya apabila hasil F hitung F tabel maka H diterima dan H 1 ditolak. Universitas Sumatera Utara 2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial H : b i = 0 ; etos kerja, kepuasan kerja, dan motivasi berprestasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Pegawai Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. H 1 : b i ≠ 0 ; etos kerja, kepuasan kerja, dan motivasi berprestasi berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Pegawai Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Alat uji yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah dengan uji statistik t dua arah, dengan ketentuan apabila hasil t hitung t tabel maka H ditolak dan H 1 diterima, sebaliknya H diterima dan H 1 ditolak, apabila hasil t hitung t tabel . III.10.2. Model Analisis Data Hipotesis Kedua Model analisis data pada hipotesis kedua adalah menggunakan analisis regresi berganda dengan rumus sebagai berikut: Y = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e di mana: Y = Kepuasan Kerja b = Konstanta b 1 , b 2 = Koefisien Regresi Variabel Bebas X 1 = Insentif X 2 = Lingkungan Kerja e = Term of Error variabel yang tidak diteliti Universitas Sumatera Utara Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diuji dengan tingkat kepercayaan 95 atau á = 5. 1. Pengujian Hipotesis Secara Serempak H : b 1 , b 2 , = 0 ; insentif dan lingkungan kerja tidak berpengaruh secara serempak terhadap kepuasan kerja pegawai Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. H 1 : b 1 , b 2 , ≠ 0 ; insentif dan lingkungan kerja berpengaruh secara serempak terhadap kepuasan kerja pegawai Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Alat uji yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah dengan uji statistik F, dengan ketentuan apabila hasil F hitung F tabel maka H ditolak dan H 1 diterima demikian sebaliknya apabila hasil F hitung F tabel maka H diterima dan H 1 ditolak. 2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial H : b i = 0 ; insentif dan lingkungan kerja tidak berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan kerja pegawai Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. H 1 : b i ≠ 0 ; insentif dan lingkungan kerja berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan kerja pegawai Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Alat uji yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah dengan uji statistik t dua arah, dengan ketentuan apabila hasil t hitung t tabel maka Universitas Sumatera Utara H ditolak dan H 1 diterima, sebaliknya H diterima dan H 1 ditolak, apabila hasil t hitung t tabel . III.11. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Uji validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan pada 30 tiga puluh orang responden, yakni pegawai Instalasi Pengolahan Air IPA yang tidak termasuk dalam sampel penelitian. Perincian responden untuk uji validitas dan reliabilitas instrumen dapat dilihat pada Tabel III.5 berikut ini: Tabel III.5. Jumlah Responden Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen No. Instalasi Pengolahan Air IPA Jumlah Populasi Orang Jumlah Responden Orang 1. Limau Manis 26 26124 x 30 = 6 2. Hamparan Perak 22 22124 x 30 = 5 3. Deli Tua 36 36124 x 30 = 9 4. Sunggal 40 40124 x 30 = 10 Jumlah 124 30 III.11.1. Uji Validitas Instrumen Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat. Suatu instrumen pengukur dikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan perkataan lain, instrumen tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan yang diharapkan peneliti. Uji validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai Correlated Item – Total Correlation r hitung pada setiap butir pertanyaan dengan nilai r tabel . Jika nilai Correlated Item – Total Correlation r hitung Universitas Sumatera Utara dari nilai r tabel dan nilainya positif, maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid Ghozali, 2005. III.11.1.1. Uji validitas instrumen etos kerja Hasil pengujian validitas intsrumen variabel etos kerja dapat dilihat pada Tabel III.6 berikut ini: Tabel III.6. Hasil Uji Validitas Variabel Etos Kerja No. Butir Pertanyaan Corrected Item- Total Correlation r tabel Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Butir Pertanyaan 1 Butir Pertanyaan 2 Butir Pertanyaan 3 Butir Pertanyaan 4 Butir Pertanyaan 5 Butir Pertanyaan 6 Butir Pertanyaan 7 Butir Pertanyaan 8 Butir Pertanyaan 9 Butir Pertanyaan 10 Butir Pertanyaan 11 Butir Pertanyaan 12 Butir Pertanyaan 13 Butir Pertanyaan 14 Butir Pertanyaan 15 Butir Pertanyaan 16 Butir Pertanyaan 17 Butir Pertanyaan 18 Butir Pertanyaan 19 Butir Pertanyaan 20 0.370 0.248 0.524 0.353 0.323 0.373 0.528 0.579 0.645 0.226 0.569 0.273 0.387 0.019 0.057 0.278 0.510 0.428 0.520 0.569 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Berdasarkan Tabel III.6 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel etos kerja yang memiliki nilai r hitung r tabel 0,361 berarti instrumen dari etos kerja adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Sedangkan instrumen variabel etos kerja yang memiliki nilai r hitung r tabel 0,361 adalah tidak valid dan tidak dapat digunakan dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara III.11.1.2. Uji validitas instrumen kepuasan kerja Hasil pengujian validitas intsrumen variabel kepuasan kerja dapat dilihat pada Tabel III.7 berikut ini: Tabel III.7. Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja No. Butir Pertanyaan Corrected Item- Total Correlation r tabel Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Butir Pertanyaan 1 Butir Pertanyaan 2 Butir Pertanyaan 3 Butir Pertanyaan 4 Butir Pertanyaan 5 Butir Pertanyaan 6 Butir Pertanyaan 7 Butir Pertanyaan 8 Butir Pertanyaan 9 Butir Pertanyaan 10 Butir Pertanyaan 11 Butir Pertanyaan 12 Butir Pertanyaan 13 Butir Pertanyaan 14 Butir Pertanyaan 15 Butir Pertanyaan 16 0.475 0.490 0.548 0.408 0.286 0.273 0.571 0.331 0.462 0.404 0.314 0.561 0.539 0.410 0.374 0.423 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Berdasarkan Tabel III.7 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel kepuasan kerja yang memiliki nilai r hitung r tabel 0,361 berarti instrumen dari kepuasan kerja adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Sedangkan instrumen variabel kepuasan kerja yang memiliki nilai r hitung r tabel 0,361 adalah tidak valid dan tidak dapat digunakan dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara III.11.1.3. Uji validitas instrumen motivasi berprestasi Hasil pengujian validitas intsrumen variabel motivasi berprestasi dapat dilihat pada Tabel III.8 berikut ini: Tabel III.8. Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Berprestasi No. Butir Pertanyaan Corrected Item- Total Correlation r tabel Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Butir Pertanyaan 1 Butir Pertanyaan 2 Butir Pertanyaan 3 Butir Pertanyaan 4 Butir Pertanyaan 5 Butir Pertanyaan 6 Butir Pertanyaan 7 Butir Pertanyaan 8 Butir Pertanyaan 9 Butir Pertanyaan 10 Butir Pertanyaan 11 Butir Pertanyaan 12 Butir Pertanyaan 13 0.576 0.598 0.563 0.586 0.630 0.489 0.644 0.673 0.691 0.772 0.458 0.687 0.807 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Berdasarkan Tabel III.8 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel motivasi berprestasi yang memiliki nilai r hitung r tabel 0,361 berarti instrumen dari motivasi berprestasi adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Sedangkan instrumen variabel motivasi berprestasi yang memiliki nilai r hitung r tabel 0,361 adalah tidak valid dan tidak dapat digunakan dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara III.11.1.4. Uji validitas instrumen kinerja pegawai Hasil pengujian validitas intsrumen variabel kinerja pegawai dapat dilihat pada Tabel III.9 berikut ini: Tabel III.9. Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Pegawai No. Butir Pertanyaan Corrected Item- Total Correlation r tabel Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Butir Pertanyaan 1 Butir Pertanyaan 2 Butir Pertanyaan 3 Butir Pertanyaan 4 Butir Pertanyaan 5 Butir Pertanyaan 6 Butir Pertanyaan 7 Butir Pertanyaan 8 Butir Pertanyaan 9 Butir Pertanyaan 10 Butir Pertanyaan 11 Butir Pertanyaan 12 Butir Pertanyaan 13 Butir Pertanyaan 14 Butir Pertanyaan 15 Butir Pertanyaan 16 0.470 0.727 0.553 0.492 0.435 0.556 0.287 0.487 0.512 0.794 0.547 0.438 0.320 0.222 0.340 0.280 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Berdasarkan Tabel III.9 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel kinerja pegawai yang memiliki nilai r hitung r tabel 0,361 berarti instrumen dari kinerja pegawai adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Sedangkan instrumen variabel kinerja pegawai yang memiliki nilai r hitung r tabel 0,361 adalah tidak valid dan tidak dapat digunakan dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara III.11.1.5. Uji validitas instrumen insentif Hasil pengujian validitas intsrumen variabel insentif dapat dilihat pada Tabel III.10 berikut ini: Tabel III.10. Hasil Uji Validitas Variabel Insentif No. Butir Pertanyaan Corrected Item- Total Correlation r tabel Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Butir Pertanyaan 1 Butir Pertanyaan 2 Butir Pertanyaan 3 Butir Pertanyaan 4 Butir Pertanyaan 5 Butir Pertanyaan 6 Butir Pertanyaan 7 Butir Pertanyaan 8 Butir Pertanyaan 9 0.574 0.486 0.597 0.569 0.447 0.700 0.653 0.693 0.607 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Berdasarkan Tabel III.10 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel insentif yang memiliki nilai r hitung r tabel 0,361 berarti instrumen dari insentif adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Sedangkan instrumen variabel insentif yang memiliki nilai r hitung r tabel 0,361 adalah tidak valid dan tidak dapat digunakan dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara III.11.1.6. Uji validitas instrumen lingkungan kerja Hasil pengujian validitas intsrumen variabel lingkungan kerja dapat dilihat pada Tabel III.11 berikut ini: Tabel III.11. Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja No. Butir Pertanyaan Corrected Item- Total Correlation r tabel Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Butir Pertanyaan 1 Butir Pertanyaan 2 Butir Pertanyaan 3 Butir Pertanyaan 4 Butir Pertanyaan 5 Butir Pertanyaan 6 Butir Pertanyaan 7 Butir Pertanyaan 8 Butir Pertanyaan 9 0.547 0.582 0.578 0.581 0.607 0.458 0.587 0.654 0.640 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Berdasarkan Tabel III.11 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel lingkungan kerja yang memiliki nilai r hitung r tabel 0,361 berarti instrumen dari lingkungan kerja adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Sedangkan instrumen variabel lingkungan kerja yang memiliki nilai r hitung r tabel 0,361 adalah tidak valid dan tidak dapat digunakan dalam penelitian. III.11.2. Uji Reliabilitas Instrumen Uji reliabilitas instrumen digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika masing-masing jawaban dari responden atas pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan Universitas Sumatera Utara teknik tertentu, dalam hal ini teknik yang digunakan adalah teknik Cronbach Alpha. Suatu varibael dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60 Ghozali, 2005. Hasil dari reliabilitas dapat dilihat pada Tabel III.12 pada kolom Cronbach Alpha sebagai berikut: Tabel III.12. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Variabel Cronbach Alpha Batas Reliabel Keterangan Etos Kerja 0,808 0,60 Reliabel Kepuasan Kerja 0,821 0,60 Reliabel Motivasi Berprestasi 0,907 0,60 Reliabel Kinerja pegawai 0,837 0,60 Reliabel Insentif 0,853 0,60 Reliabel Lingkungan Kerja 0,839 0,60 Reliabel Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Berdasarkan output yang diperoleh pada tabel di atas, diperoleh nilai koefisien reliabilitas pada seluruh variabel lebih besar dari 0,60 0,60 adalah baik. Maka variabel-variabel yang digunakan pada instrumen tersebut adalah reliabel untuk digunakan dalam penelitian. III.12. Pengujian Asumsi Klasik III.12.1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji t dan uji F diasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Menurut Ghozali 2005, ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Analisis grafik Untuk melihat normalitas residual dilakukan dengan melihat probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonal. 2. Analisis statistik Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov KS. Kriteria pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikansi variabel residual lebih kecil dari 0,05 maka data tidak berdistribusi normal, sedangkan jika nilai signifikansi variabel residual lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal. III.12.2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Menurut Ghozali 2005, bahwa jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance Inflation Factor VIF, jika nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF 10 berarti terdapat multikolinieritas, Universitas Sumatera Utara sedangkan jika nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF 10 berarti tidak terdapat multikolinieritas. III.12.3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dalam residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Gejala heteroskedastisitas dapat diuji dengan menggunakan uji Glejser yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel bebas Ghozali, 2005. Heteroskedastisitas dengan uji Glejser tidak terjadi apabila tidak satupun variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat nilai absolut AbsUT. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN