Gambar 4.2 Hasil peramalan Kota Medan dengan menggunakan metode exponential smoothing
4.2.3 Penderita demam berdarah Kota Tebing Tinggi
Dari laporan seksi P3B2 diketahui jumlah penderita demam berdarah tahun 2005-2009 terlihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4 Distribusi penderita demam berdarah di Kota Tebing Tinggi Tahun
Tebing Tinggi
2005 326
2006 66
2007 392
2008 170
2009 205
Jumlah 1159
Berdasarkan hasil uji regresi linier, diperoleh nilai signifikannya sebesar 0.9570.05. Artinya tidak ada hubungan secara linier antara waktu dengan jumlah
penderita, maka jumlah demam berdarah diramalkan dengan menggunakan metode exponential smoothing. Peramalan metode exponential smoothing dengan
menggunakan persamaan Ft+m = at +btm. Nilai alpha yang digunakan 0.6 karena
500 1000
1500 2000
2500
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Universitas Sumatera Utara
memiliki nilai error yang paling kecil. dimana at = 199.6688 dan bt = -18.9648 maka didapat persamaan Ft + m = 199.6688 + -18.9648m. Maka hasil ramalan
untuk tahun 2010 adalah sebanyak 180 penderita. Peramalan jumlah penderita demam berdarah di Kota Tebing Tinggi terjadi
penurunan. Seperti terlihat di gambar berikut ini :
Gambar 4.3 Hasil peramalan Kota Tebing Tinggi dengan menggunakan metode exponential smoothing
4.2.4 Penderita demam berdarah Kabupaten Deli Serdang
Dari laporan seksi P3B2 diketahui jumlah penderita demam berdarah tahun 2005-2009 terlihat pada tabel berikut :
Tabel 4.5 Distribusi penderita demam berdarah di Kabupaten Deli Serdang Tahun
Deli Serdang
2005 483
2006 199
2007 296
2008 325
2009 458
Jumlah 1761
50 100
150 200
250 300
350 400
450
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil uji regresi linier, diperoleh nilai signifikannya sebesar 0.7030.05. Artinya tidak ada hubungan secara linier antara waktu dengan jumlah
penderita, maka jumlah demam berdarah diramalkan dengan menggunakan metode exponential smoothing. Peramalan metode exponential smoothing dengan
menggunakan persamaan Ft+m = at +btm. Nilai alpha yang digunakan 0.5 karena memiliki nilai error yang paling kecil. dimana at = 413.0625 dan bt = 23.1875 maka
didapat persamaan Ft + m = 413.0625 + 23.1875m. Maka hasil ramalan untuk tahun 2010 adalah sebanyak 436 penderita
Peramalan jumlah penderita demam berdarah di Kabupaten Deli Serdang terjadi penurunan. Seperti terlihat di gambar berikut ini :
Gambar 4.4 Hasil peramalan Kabupaten Deli Serdang dengan menggunakan metode exponential smoothing
4.2.5 Penderita demam berdarah Kabupaten Langkat
Dari laporan seksi P3B2 diketahui jumlah penderita demam berdarah tahun 2005-2009 terlihat pada tabel berikut :
100 200
300 400
500 600
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Distribusi penderita demam berdarah di Kabupaten Langkat Tahun
Langkat
2005 98
2006 39
2007 92
2008 199
2009 96
Jumlah 524
Berdasarkan hasil uji regresi linier, diperoleh nilai signifikannya sebesar 0.1500.05. Artinya tidak ada hubungan secara linier antara waktu dengan jumlah
penderita, maka jumlah demam berdarah diramalkan dengan menggunakan metode exponential smoothing. Peramalan metode exponential smoothing dengan
menggunakan persamaan Ft+m = at +btm. Nilai alpha yang digunakan 0.5 karena memiliki nilai error yang paling kecil. dimana at = 121.375 dan bt = 3.5625 maka
didapat persamaan Ft + m = 121.375 + 3.5625m. Maka hasil ramalan untuk tahun 2010 adalah sebanyak 125 penderita.
Peramalan jumlah penderita demam berdarah di Kabupaten Langkat terjadi peningkatan. Seperti terlihat di gambar berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5 Hasil peramalan Kabupaten Langkat dengan menggunakan metode exponential smoothing
4.2.6 Penderita demam berdarah Kabupaten Asahan
Dari laporan seksi P3B2 diketahui jumlah penderita demam berdarah tahun 2005-2009 terlihat pada tabel berikut :
Tabel 4.7 Distribusi penderita demam berdarah di Kabupaten Asahan Tahun
Asahan
2005 75
2006 38
2007 72
2008 66
2009 95
Jumlah 346
Berdasarkan hasil uji regresi linier, diperoleh nilai signifikannya sebesar 0.6650.05. Artinya tidak ada hubungan secara linier antara waktu dengan jumlah
penderita, maka jumlah demam berdarah diramalkan dengan menggunakan metode exponential smoothing. Peramalan metode exponential smoothing dengan
menggunakan persamaan Ft+m = at +btm. Nilai alpha yang digunakan 0.5 karena
50 100
150 200
250
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Universitas Sumatera Utara
memiliki nilai error yang paling kecil. dimana at = 87.5625 dan bt = 7.5 maka didapat persamaan Ft + m = 87.5625 + 7.5m. Maka hasil ramalan untuk tahun 2010
adalah sebanyak 95 penderita. Peramalan jumlah penderita demam berdarah di Kabupaten Asahan
mengalami jumlah yang tetap. Seperti terlihat di gambar berikut ini :
Gambar 4.6 Hasil peramalan Kabupaten Asahan dengan menggunakan metode exponential smoothing
4.2.7 Penderita demam berdarah Kabupaten Labuhan Batu
Dari laporan seksi P3B2 diketahui jumlah penderita demam berdarah tahun 2005-2009 terlihat pada tabel berikut
Tabel 4.8 Distribusi penderita demam berdarah di Kabupaten Labuhan Batu Tahun
Labuhan Batu
2005 71
2006 6
2007 63
2008 47
2009 8
Jumlah 195
20 40
60 80
100
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil uji regresi linier, diperoleh nilai signifikannya sebesar 0.3660.05. Artinya tidak ada hubungan secara linier antara waktu dengan jumlah
penderita, maka jumlah demam berdarah diramalkan dengan menggunakan metode exponential smoothing. Peramalan metode exponential smoothing dengan
menggunakan persamaan Ft+m = at +btm. Nilai alpha yang digunakan 0.5 karena memiliki nilai error yang paling kecil. dimana at = 17.25 dan bt = -11.1875 maka
didapat persamaan Ft + m = 17.25+ -11.1875m. Maka hasil ramalan untuk tahun 2010 adalah sebanyak 6 penderita
Peramalan jumlah penderita demam berdarah di Kabupaten Labuhan Batu terjadi penurunan. Seperti terlihat di gambar berikut ini :
Gambar 4.7 Hasil peramalan Kabupaten Labuhan Batu dengan menggunakan
metode exponential smoothing
4.2.8 Penderita demam berdarah Kabupaten Simalungun
Dari laporan seksi P3B2 diketahui jumlah penderita demam berdarah tahun 2005-2009 terlihat pada tabel berikut :
10 20
30 40
50 60
70 80
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Distribusi penderita demam berdarah di Kabupaten Simalungun Tahun
Simalungun
2005 189
2006 72
2007 231
2008 397
2009 307
Jumlah 1196
Berdasarkan hasil uji regresi linier, diperoleh nilai signifikannya sebesar 0.8030.05. Artinya tidak ada hubungan secara linier antara waktu dengan jumlah
penderita, maka jumlah demam berdarah diramalkan dengan menggunakan metode exponential smoothing. Peramalan metode exponential smoothing dengan
menggunakan persamaan Ft+m = at +btm. Nilai alpha yang digunakan 0.5 karena memiliki nilai error yang paling kecil. dimana at = 332.125 dan bt = 34.1875 maka
didapat persamaan Ft + m = 332.125 + 34.1875m. Maka hasil ramalan untuk tahun 2010 adalah sebanyak 366 penderita
Peramalan jumlah penderita demam berdarah di Kabupaten Simalungun terjadi peningkatan. Seperti terlihat di gambar berikut ini :
Gambar 4.8 Hasil peramalan Kabupaten Simalungun dengan menggunakan metode exponential smoothing
100 200
300 400
500
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Universitas Sumatera Utara
4.2.9 Penderita demam berdarah Kabupaten Tapanuli Utara