2.2. Organizational Citizenship Behavior OCB
2.2.1 Pengertian OCB
Organizational Citizenship Behavior OCB merupakan kontribusi individu yang melebihi tuntutan peran di tempat kerja dan di-
reward oleh perolehan kinerja tugas. OCB ini melibatkan beberapa perilaku meliputi perilaku menolong orang lain, menjadi sukarelawan
untuk tugas-tugas ekstra, patuh terhadap aturan-aturan dan prosedur- prosedur di tempat kerja. Perilaku-perilaku ini menggambarkan nilai
tambah karyawan yang merupakan salah satu bentuk perilaku pro sosial, yaitu perilaku sosial yang positif, konstruktif dan bermakna
membantu Aldag Resckhe. 1997:1 dalam Rahardiningtyas. Organ 1988 mendefinisikan OCB sebagai perilaku individu
yang bebas, tidak berkaitan secara langsung atau eksplisit dengan sistem reward dan bisa meningkatkan fungsi efektif organisasi.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa OCB merupakan:
1. Perilaku yang bersifat suka rela, bukan merupakan tindakan yang terpaksa terhadap hal-hal yang mengedepankan kepentingan
organisasi. 2. Perilaku individu sebagai wujud dari kepuasan berdasarkan kinerja,
tidak diperintahkan secara formal. 3. Tidak berkaitan secara langsung dan terang-terangan dengan sistem
reward yang formal.
2.2.2 Dimensi OCB
Beberapa pengukuran
tentang OCB
seseorang telah
dikembangkan. Skala Morrison 1995 merupakan salah satu pengukuran yang sudah disempurnakan dan memiliki kemampuan
psikometrik yang baik Aldag Resckhe, 1997:4-5 dalam Hardaningtyas. Skala ini mengukur kelima dimensi OCB sebagai
berikut:
Dimensi 1: Altruisme Altruism – paham sifat suka memperhatikan
dan mengutamakan kepentingan di dalam organisasi, dimana hal ini sangat menguntungkan perusahaan
a. Menggantikan rekan kerja yang tidak masuk atau istirahat.
b. Membantu rekan kerja yang pekerjaannya overload. c. Membantu proses orientasi karyawan baru meskipun
tidak diminta. d. Membantu mengerjakan tugas orang lain pada saat
mereka tidak masuk. e. Meluangkan waktu untuk membantu orang lain
berkaitan dengan
permasalahan -
permasalahan pekerjaan.
f. Membantu orang lain di luar departemen ketika mereka memiliki permasalahan.
g. Menjadi volunteer untuk mengerjakan sesuatu tanpa diminta.
Dimensi 2: Kehormatan Courtesy – Perilaku, proses, cara yang
memberikan bentuk bentuk penghormatan terhadap perusahaan
a. Memberikan perhatian terhadap fungsi-fungsi yang membantu image organisasi.
b. Memberikan perhatian terhadap pertemuan-pertemuan yang dianggap penting.
c. Membantu mengatur
kebersamaan secara
departemental. Dimensi 3: Kebajikan sipil Civic Virtue - Menyimpan informasi
tentang kejadian-kejadian maupun perubahan-perubahan dalam organisasi
a. Mengikuti perubahan-perubahan dan perkembangan- perkembangan dalam organisasi.
b. Membaca dan mengikuti pengumuman –pengumuman
organisasi. c. Membuat pertimbangan dalam menilai apa yang terbaik
untuk organisasi Dimensi 4: Sikap sportif Sportsmanship - kemauan untuk bertoleransi
tanpa mengeluh, menahan diri dari aktivitas-aktivitas mengeluh dan mengumpat.
a. Tidak menemukan kesalahan dalam organisasi. b. Tidak mengeluh tentang segala sesuatu.
c. Tidak membesar-besarkan permasalahan di luar proporsinya.
Dimensi 5: Kesadaran Conscientiousness - perilaku yang melebihi prasyarat minimum seperti kehadiran, kepatuhan terhadap
aturan, dan sebagainya a. Tiba lebih awal, sehingga siap bekerja pada saat jadwal
kerja dimulai. b. Tepat waktu setiap hari tidak peduli pada musim
ataupun lalu lintas, dan sebagainya. c. Tidak menghabiskan waktu untuk pembicaraan di luar
pekerjaan. d. Datang segera jika dibutuhkan.
e. Tidak mengambil kelebihan waktu meskipun memiliki ekstra 6 hari.
2.2.3 Manfaat OCB dalam Perusahaan