Lobster Hidup
Waktu pembiusan 30 menit Pengemasan
Pembongkaran Penimbangan
Pembugaran Pemingsanan secara bertahap
Penimbangan Pemuasaan
Pengadaptasian
Penghitungan survival rate Suhu pembiusan terbaik
3.3.3 Penelitian utama
Penelitian utama bertujuan untuk mengetahui pengaruh cara pengemasan pada uji transportasi sistem kering secara statis terhadap tingkat kelulusan hidup
lobster air tawar. Pembiusan lobster air tawar menggunakan metode pembiusan secara bertahap dengan suhu imotil terbaik hasil dari penelitian pendahuluan.
Diagram alir prosedur kerja penelitian utama dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Diagram alir prosedur kerja uji penyimpanan
Serbuk gergaji Spons busa
Penyimpanan
Proses pembiusan pada rangkaian percobaan di atas dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: Lobster ditempatkan pada bak pembiusan, kemudian
suhu air diturunkan secara bertahap sampai tercapai suhu yang diinginkan. Imotilisasi dengan penurunan suhu secara bertahap dilakukan dengan cara
menurunkan suhu media air dari suhu air normal suhu kamar ke suhu imotilisasi terpilih hasil penelitian pendahuluan. Penurunan suhu dilakukan dengan
menambahkan es batu yang dibungkus plastik ke dalam media lobster secara perlahan hingga suhu yang diinginkan tercapai. Setelah suhu imotil tercapai
lobster dibiarkan selama ±30 menit hingga aktivitas lobster diam. Lobster dikatakan imotil bila diangkat diam, kaki jalan dan kaki renang diam dan mudah
dikemas Suryaningrum et al. 2007. Sebelumnya telah disiapkan serbuk gergaji dingin dan spons busa dengan suhu yang telah ditetapkan suhu pembiusan dan
kotak stirofoam untuk pengemasan lobster. Lobster yang telah terbius pingsan masing-masing dimasukkan ke dalam
kemasan yang telah diberi serbuk gergaji dingin dan spons busa serta ditutup dengan menggunakan lakban. Pengemasan lobster air tawar menggunakan serbuk
gergaji dingin dilakukan dengan meletakkan es batu dalam plastik ±0,5 kg yang ditutupi kertas koran dan disusun secara diagonal pada bagian dasar kotak
stirofoam untuk mencegah rembesan air. Bagian atas kotak stirofoam ditaburi serbuk gergaji dengan ketebalan 5-10 cm agar kontak langsung antara es dan
lobster dapat dihindari. Lobster yang telah imotil disusun dengan sistem curah sejajar di atas media dan di atasnya ditaburi serbuk gergaji hingga kemasan
penuh. Setiap kotak stirofoam berisi 5 ekor lobster. Kemasan kemudian ditutup rapat dan direkatkan dengan lakban.
Pengemasan menggunakan media spons busa dilakukan dengan sistem baterai, yaitu memasukkan lobster ke dalam mika plastik dengan kepadatan
1 ekormika kemudian dimasukkan ke dalam kotak stirofoam. Bagian dasar kotak mika platik diberi alas berupa media spons busa untuk mempertahankan
kelembaban selama transportasi. Lobster yang telah imotil dimasukkan ke dalam kotak mika plastik kemudian distaples. Mika plastik yang sudah diisi lobster
kemudian dimasukkan ke dalam kotak stirofoam yang bagian dasarnya telah diberi es batu dalam plastik ±0,5 kg yang ditutupi kertas koran dan disusun
secara diagonal pada bagian dasar kotak stirofoam untuk mencegah rembesan air. Setiap kotak stirofoam berisi 5 ekor lobster. Kotak stirofoam kemudian
ditutup dan direkatkan dengan lakban. Setelah lobster dikemas, selanjutnya dilakukan uji penyimpanan.
Pengamatan pada setiap rangkaian percobaan di atas dilakukan terhadap aktivitas lobster selama proses pembiusan, pengemasan, pembongkaran dan
pembugaran serta tingkat kelulusan hidup lobster air tawar setelah ditransportasikan. Selain itu diamati pula perubahan suhu media kemasan serbuk
gergaji dan spons busa dan penyusutan bobot lobster selama transportasi. Pengukuran penyusutan bobot lobster dan perubahan suhu media kemasan
dilakukan sebelum lobster diimotilisasi dan sesudah dilakukan uji penyimpanan. Pembugaran lobster dilakukan dengan cara mengangin-anginkan lobster
yang telah dikeluarkan dari kotak stirofoam selama 2-3 menit di dalam ember. Hal ini bertujuan agar gas amonia dan H
2
S menguap. Selanjutnya lobster baru dimasukkan ke dalam air tanpa aerasi, dengan ketinggian air tidak sampai
merendam badan lobster selama 1 jam Frose 1997. Kelulusan hidup lobster dihitung setelah lobster dibugarkan dalam air selama 1 jam, untuk melihat
kemampuan lobster beradaptasi kembali dalam lingkungan yang sebenarnya Suryaningrum et al. 2008. Setelah dibugarkan selama 1 jam, lobster dimasukkan
ke dalam akuarium dengan ketinggian air 10-20 cm. Tingkat kelulusan hidup lobster dihitung berdasarkan persentase lobster
yang hidup setelah dilakukan pembugaran selama 1 jam. Persamaan yang digunakan untuk perhitungan tingkat kelulusan hidup lobster air tawar adalah
sebagai berikut:
SR = _Ut_
x 100 Uo
Keterangan: SR = Tingkat kelulusan hidup lobster air tawar
Uo = Jumlah lobster hidup yang dikemas Ut = Jumlah lobster yang hidup setelah penyimpanan
3.3.4 Rancangan percobaan