Media TSA Tripticase Soy Agar Media LB PBS Phospat Buffer Saline

Lampiran 2. Penyiapan media bakteri Aeromonas hydrophila

1.1 Media TSA Tripticase Soy Agar

Untuk membuat media TSA, dilarutkan 4 gram TSA dengan 100 ml akuades dalam erlenmeyer dan ditutup menggunakan aluminium foil, kemudian dipanaskan dalam penangas air sambil diaduk hingga larut dan homogen. Kemudian disterilkan menggunakan autoclave pada suhu 121 C dengan tekanan uap 1 atm selama 15 menit. Setelah itu dimasukkan ke dalam tabung reaksi atau cawan steril secara aseptik dan disimpan di dalam lemari es dengan menggunakan plastik steril.

1.2 Media LB

Untuk membuat media LB, diperlukan bahan sebagai berikut: Yeast 0.125 gr Tripton 0.250 gr NaCl 0.750 gr semua bahan dilarutkan dengan 25 ml akuades dalam erlenmeyer dan ditutup menggunakan aluminium foil, kemudian dipanaskan dalam penangas air sambil diaduk hingga larut dan homogen. Kemudian disterilkan menggunakan autoclave pada suhu 121 C dengan tekanan uap 1 atm selama 15 menit.

1.3 PBS Phospat Buffer Saline

Untuk membuat PBS, diperlukan bahan sebagai berikut: NaCl 8.0 gram KH 2 PO 4 0.2 gram NaH 2 PO 4 1.5 gram KCl 0.2 gram semua bahan dilarutkan dengan 1 l akuades dalam erlenmeyer dan ditutup menggunakan aluminium foil, kemudian dipanaskan dalam penangas air sambil diaduk hingga larut dan homogen. Kemudian disterilkan menggunakan autoclave pada suhu 121 C dengan tekanan uap 1 atm selama 15 menit. Lampiran 3. Metode uji in vitro 1. Disiapkan bakteri dalam media LB, kemudian diletakkan dalam shaker selama + 18 jam 2. Setelah + 18 jam bakteri dipanen dan dimasukkan dalam ependorf, kemudian dilakukan pengenceran 3. Kemudian secara aseptik bakteri dimasukkan ke dalam cawan petri sebanyak 0.1 ml dan disebar menggunakan batang penyebar 4. Cawan petri didiamkan + 30 menit 5. Sementara itu disiapkan sari jeruk nipis dalam ependorf lampiran 7, lalu kertas cakram steril dimasukkan ke dalam ependorf tersebut dan didiamkan +15 menit 6. Setelah + 15 menit, kertas cakram secara aseptik dimasukkan ke dalam cawan petri yang telah disebar bakteri 7. Cawan petri diinkubasi dalam inkubator selama + 24 jam 8. Setelah + 24 jam diukur zona hambat yang terbentuk 1 2 4 3 5 6 7 8 Lampiran 4. Setting akuarium pada uji in vivo Lampiran 5. Metode penyiapan dan penyuntikan bakteri 1. Disiapkan isolat murni bakteri Aeromonas hydrophila pada agar miring 2. Isolat diambil menggunakan ose secara aseptik dengan cara dibakar menggunakan bunsen sampai merah menyala 3. Bakteri diambil dengan ose steril sebanyak satu ose 4. Bakteri kemudian dimasukkan secara aseptik ke dalam media LB 5. Media LB diletakkan dalam shaker selama + 18 jam 6. Setelah + 18 jam bakteri dipanen dan dilakukan pencucian menggunakan PBS sebanyak 2 kali 7. Setelah itu bakteri disentrifuse 8. Bakteri diambil dengan syringespuid steril 9. Bakteri siap disuntikan ke ikan 1 2 3 6 5 4 7 8 9 Lampiran 6. Hasil penentuan LD 50 bakteri A. hydrophila terhadap ikan lele dumbo menurut Reed and Muench 1939 Σ Akumulasi Jumlah ikan hidup ekor Konsentrasi Jumlah ikan mati ekor Ikan mati ekor Ikan hidup ekor Rasio kematian Rasio kematian 10 8 4 0 44 15 1515 100 10 7 4 0 44 11 1111 100 10 6 3 1 34 7 1 78 88 10 5 3 1 34 4 2 46 67 10 4 1 3 14 1 5 16 17 Log negatif LD 50 = log negatif konsentrasi diatas 50 + selang proporsi = -5 + 0.34 = -4.7 = 10 4.7 ~ 10 5 cfuml Dengan diperolehnya LD 50 = 10 5 , berarti bakteri A. hydrophila pada kepadatan 10 5 cfuml dapat membuat populasi ikan lele dumbo mati sebanyak 50 dalam waktu 7 hari Lampiran 7. pH jeruk nipis pada masing-masing dosis Dosis pH 5 2.4 10 2.3 20 2.3 40 2.3 60 2.3 80 2.3 100 2.2 Lampiran 8. Hasil uji in vitro

8.1 Diameter zona hambat jeruk nipis terhadap Aeromonas hydrophila

Dokumen yang terkait

Patologi Ikan Lele Dumbo (Clarias sp) Ukuran Fringerling yang Disuntik Intramuskuler dengan Bakteri Aeromonas hydrophila Galur Virulen

0 6 190

Intemksi Pestisida dan hfeksi Bakteri Aeromunas hydrophila pada Ikan Lele Dumbo (Clarias sp.).

0 13 70

Lama pemberian pakan mengandung tepung meniran Phyllanthus niruri dan bawang putih Allium sativum untuk pencegahan infeksi bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo Clarias sp

0 4 54

Penggunaan Kitosan Untuk Pencegahan Infeksi Aeromonas hydrophila Pada Ikan Lele Dumbo Clarias Sp.

0 11 11

Efektivitas Campuran Meniran Phyllanthus niruri dan Bawang Putih Allium sativum dalam Pakan untuk Pengendalian Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila pada Ikan Lele Dumbo Clarias sp.

1 18 84

Efektivitas ekstrak lidah buaya Aloe vera untuk pengobatan infeksi Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo Clarias sp. melalui pakan

1 8 67

Efektivitas campuran bubuk meniran Phyllanthu niruri dan bawang putih Allium sativum dalam pakan untuk pengobatan infeksi bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo Clarias sp.

0 2 54

Efektivitas fitofarmaka dalam pakan untuk pencegahan infeksi bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo Clarias sp.

1 9 58

Efektivitas Ekstrak Kipahit Tithonia diversifolia dan Kirinyuh Eupatorium inulaefolium untuk Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Akibat Infeksi Aeromonas hydrophila pada Ikan Lele Clarias sp. Melalui Pakan

0 7 34

Efektivitas Larutan Filtrat Simplisia Kulit Buah Manggis Untuk Pengobatan Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila Pada Benih Lele Sangkuriang (Clarias sp.).

0 0 1