Persiapan Wadah Adaptasi Ikan Uji Uji In Vivo

diambil secara aseptik dan dimasukkan ke dalam cawan petri yang telah disebar bakteri. Kemudian cawan petri diinkubasi selama 24 jam dan diukur zona hambat yang terbentuk Lampiran 3.

3.3.4 Uji In Vivo

3.3.4.1 Persiapan Wadah

Akuarium yang digunakan berjumlah 12 buah, diletakkan dalam 2 buah rak yang berhadapan Lampiran 4. Sebelum digunakan akuarium terlebih dahulu didesinfeksi menggunakan kaporit 100 mgl, kemudian didiamkan atau dijemur sampai benar-benar kering. Air yang akan digunakan juga didesinfeksi menggunakan kaporit 30 mgl dan Na-thiosulfat sebanyak 30 dari jumlah kaporit kemudian diberi aerasi kuat. Setelah proses desinfeksi selesai, akuarium dapat diisi dengan air yang telah didesinfeksi. Sekeliling akuarium ditutup dengan plastik hitam untuk menghindari stres pada ikan lele.

3.3.4.2 Adaptasi Ikan Uji

Ikan lele yang akan digunakan untuk uji in vivo diadaptasikan terlebih dahulu untuk menghindari stres karena perpindahan tempat. Sebelum dimasukkan ke dalam akuarium, ikan terlebih dahulu direndam dalam larutan PK 4 ppm selama + 5 menit, hal ini bertujuan untuk mematikan parasit dan penyakit yang mungkin menempel pada tubuh ikan. Kemudian ikan ditimbang bobot dan diukur panjang tubuhnya untuk data awal sebelum dimulai perlakuan. Setelah itu ikan dapat dimasukkan ke dalam akuarium dengan kepadatan lima ekor ikan dalam satu akuarium. Ikan diadaptasikan selama tiga hari dan diberi makan pelet komersil dengan kadar protein 28 pada pagi dan sore hari. Dilakukan pula penyiponan dan penggantian air setiap hari untuk menjaga kualitas air.

3.3.4.3 Uji In Vivo

Uji in vivo dilakukan dengan dua macam perlakuan, yaitu pencegahan dan pengobatan, serta kontrol positif dan kontrol negatif Gambar 4. Masing-masing perlakuan dilakukan dengan tiga kali ulangan. Dalam uji in vivo, pakan tetap diberikan dua kali dalam satu hari yaitu pagi dan sore hari, serta dilakukan penyiponan dan pergantian air setiap hari untuk menjaga kualitas air. Sebelum dilakukan penyuntikan bakteri, terlebih dahulu disiapkan bakterinya Lampiran 5. Pada perlakuan pencegahan, ikan disuntik secara intramuskular dengan sari jeruk nipis dosis 5 dosis yang didapatkan dari uji in vitro sebanyak 0.1 mlekor. Penyuntikan dilakukan tujuh hari sebelum uji tantang atau H-7. Kemudian uji tantang dilakukan pada hari ke-0 dengan cara ikan disuntik secara intramuskular dengan bakteri A. hydrophila kepadatan 10 5 kepadatan bakteri yang didapatkan dari uji LD 50 sebanyak 0.1 mlekor. Pada perlakuan pengobatan, ikan disuntik secara intramuskular dengan sari jeruk nipis dosis 10 dua kali lipat dari dosis pencegahan sebanyak 0.1 mlekor. Penyuntikan dilakukan dua hari setelah uji tantang atau H+2. Pada hari ke-0, ikan kontrol positif disuntik secara intramuskular dengan bakteri A. hydrophila kepadatan 10 5 sebanyak 0.1 mlekor. Sedangkan pada kontrol negatif, ikan disuntik dengan PBS Lampiran 2 sebanyak 0.1 mlekor juga secara intramuskular. Injeksi jeruk nipis Injeksi A. hydrophila Gambar 4. Skema metode penelitian uji in vivo Pencegahan -7 7 Injeksi A. hydrophila Injeksi jeruk nipis Pengobatan -7 0 2 7 Injeksi A. hydrophila Kontrol Positif -7 7 Injeksi PBS Kontrol Negatif -7 7

3.3.4.4 Parameter yang Diamati

Dokumen yang terkait

Patologi Ikan Lele Dumbo (Clarias sp) Ukuran Fringerling yang Disuntik Intramuskuler dengan Bakteri Aeromonas hydrophila Galur Virulen

0 6 190

Intemksi Pestisida dan hfeksi Bakteri Aeromunas hydrophila pada Ikan Lele Dumbo (Clarias sp.).

0 13 70

Lama pemberian pakan mengandung tepung meniran Phyllanthus niruri dan bawang putih Allium sativum untuk pencegahan infeksi bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo Clarias sp

0 4 54

Penggunaan Kitosan Untuk Pencegahan Infeksi Aeromonas hydrophila Pada Ikan Lele Dumbo Clarias Sp.

0 11 11

Efektivitas Campuran Meniran Phyllanthus niruri dan Bawang Putih Allium sativum dalam Pakan untuk Pengendalian Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila pada Ikan Lele Dumbo Clarias sp.

1 18 84

Efektivitas ekstrak lidah buaya Aloe vera untuk pengobatan infeksi Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo Clarias sp. melalui pakan

1 8 67

Efektivitas campuran bubuk meniran Phyllanthu niruri dan bawang putih Allium sativum dalam pakan untuk pengobatan infeksi bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo Clarias sp.

0 2 54

Efektivitas fitofarmaka dalam pakan untuk pencegahan infeksi bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo Clarias sp.

1 9 58

Efektivitas Ekstrak Kipahit Tithonia diversifolia dan Kirinyuh Eupatorium inulaefolium untuk Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Akibat Infeksi Aeromonas hydrophila pada Ikan Lele Clarias sp. Melalui Pakan

0 7 34

Efektivitas Larutan Filtrat Simplisia Kulit Buah Manggis Untuk Pengobatan Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila Pada Benih Lele Sangkuriang (Clarias sp.).

0 0 1