V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Jeruk nipis
Citrus aurantifolia secara in vitro berpotensi sebagai antibakteri terhadap bakteri Aeromonas hydrophila. Dosis sari jeruk nipis 5 efektif dan
efisien dalam menghambat pertumbuhan A. hydrophila dengan rata-rata zona hambat sebesar 7.8 mm.
Dari hasil uji in vivo, didapatkan kesimpulan bahwa perlakuan pencegahan dengan dosis sari jeruk nipis 5 berpotensi mencegah infeksi bakteri A.
hydrophila pada ikan lele dumbo. Sedangkan perlakuan pengobatan dengan dosis 10 tidak berpotensi untuk mengobati infeksi bakteri A. hydrophila pada ikan lele
dumbo.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan mengamati parameter gambaran
darah 2. Mengkombinasikan sari jeruk nipis dengan bahan alami lain yang memiliki
efek sinergis dalam mengendalikan infeksi bakteri A. hydrophila. 3. Dosis sari jeruk nipis 5 dapat diaplikasikan untuk pencegahan bakteri A.
hydrophila pada ikan lele dumbo
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Y. 2008. Efektivitas Ekstrak Daun Paci-paci Leucas lavandulaefolia untuk Pencegahan dan Pengobatan Infeksi Penyakit MAS Motile
Aeromonad Septicaemia Ditinjau dari Patologi Makro dan Haematologi Ikan Lele Dumbo Clarias sp. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Institut Pertanian Bogor.
Adina AB, Handoko FF, Setyarini II, Sulistyorini E. 2008. Jeruk Nipis. http:ccrcfarmasiugm.wordpress.comensiklopediaensiklopedia-7jeruk-
nipis [4 Desember 2008] Affandi R dan Tang UM. 2002. Fisiologi Hewan Air. Pekanbaru : Unri Press.
Angka SL, Eidman M, Sumawidjaja K, Hardjosworo S. 1981. Wabah Penyakit
Bercak Merah Ikan. Laporan Kausal Team Crash Program Penanggulangan Epidemi Penyakit Ikan. Institut Pertanian Bogor.
Angka SL, Pramono SU, Pasaribu FH, Alifuddin M. 1982. Isolasi dan Identifikasi Jasad Renik Penyebab Epidemi Penyakit Bercak Merah Ikan di Jawa Barat.
Buletin Perikanan. Vol I1:1-14. Angka SL. 2004. Penyakit Motile Aeromonad Septicaemia pada Ikan Lele Dumbo
Clarias sp. Gokuryoku Vol.10. Anonim. 2004. http:web.mst.edu~microbioBIO221_2004A_hydrophila.htm
[21 Desember 2008] Anonim. 2007. http:www.emlab.comssamplingenv-report-06-2007.html
[23 Desember 2008] Anonim. 2008. Lele. http:id.wikipedia.orgwikiLele [4 Desember 2008]
Austin B, Austin DA. 1993. Bacterial Fish Pathogen “Disease in Farm and Wild
Fish”. Second Edition. London : Ellis Herwood Limited. p. 173-177. Aoki T. 1999. Fish Disease and Disorders : Motile Aeromonads Aeromonas
hydrophila. United Kingdom : CABI Publishing. p. 427-434. Darmanto. 2003. Respon Kebal Ikan Maskoki Carrasius auratus L. melalui
Vaksinasi dan Imunostimulasi terhadap Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila. [Tesis]. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
Djajadiredja R, Panjaitan TH, Rukyani A, Sarono A, Satyani D, Supriyadi H. 1982. Fish Quarantine and Fish Disease in Southeast Asia. Report of a
Workshop Held in Jakarta, Indonesia, 7-10 December 1982. p. 19-27.
Haliman RW. 1993. Gejala Klinis dan Gambaran Darah Ikan Lele Dumbo Clarias sp Dewasa yang Disuntik dengan Bakteri Aeromonas hydrophila
Sel Utuh Galur Virulen Lemah Secara Intramuskuler. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Hanafi F. 2006. Uji Tantang pada Ikan Gurame yang Diimunisasi Peroral dengan Immunoglobulin Y lg-Y Anti Aeromonas hydrophila Melalui Pelet.
[Skripsi]. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor. Hasim. 2008. Menanam Rumput, Memanen Antibiotik.
http:www.kompas.co.idkompas-cetak031103inspirasi663220.htm [16 Desember 2008]
Hasan ODY. 2000. Pengaruh Pemberian Enzim Papain dalam Pakan Buatan terhadap Pemanfaatan Protein dan Pertumbuhan Benih Ikan Gurame
Osphronemus gouramy Lac.. [Tesis]. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
Husein A. 1993. Gambaran Darah Ikan Lele Dumbo Clarias sp yang Disuntik Bakteri Aeromonas hydrophila Galur Virulen Lemah Sonifikasi Secara
Intramuskuler. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Holt JG, Krieg NR, Sneath PHA, Staley JT, Williams ST. 1994. Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology. Ninth Edition. Baltimore : The Wiliams and
Wilkin Company. Kabata Z. 1985. Parasites and Disease of Fish Cultured in the Tropics. London
and Philadelphia : Taylor and Francis Press. Khairuman dan Amri K. 2002. Budidaya Lele Dumbo secara Intensif. Jakarta :
AgroMedia Pustaka. Kordi MGH. 2004. Penanggulangan Hama dan Penyakit Ikan. Jakarta : Penerbit
P.T. Rineka Cipta dan P.T. Bina Adiaksara. Lay BW. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada. 168 hal. Mahyuddin K. 2007. Panduan Lengkap Agribisnis Lele. Jakarta : Penebar
Swadaya. Naim R. 2004. Senyawa Antimikroba dari Tanaman.
http:www2.kompas.comkompas-cetak040915sorotan1265264.htm [16 Desember 2008]
Normalina I. 2007. Pemanfaatan Ekstrak Bawang Putih Allium sativum untuk Pencegahan dan Pengobatan pada Ikan Patin Pangasionodon hypophthalmus
yang Diinfeksi Aeromonas hydrophila. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Reed LJ dan Muench H. 1938. A Simple Method of Estimating Fifty Percent Endpoints. The American Journal of Hygiene 27 : 493-497.
Riyanto TA. 1993. Patologi dan Gambaran Darah Ikan Lele Dumbo Clarias sp. Ukuran Fingerling yang Disuntik Secara Intramuskuler dengan Bakteri
Aeromonas hydrophila Sel Utuh. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Rukmana R. 1996. Jeruk Nipis. Yogyakarta : Penerbit Kanisius. Saanin H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan 1. Bogor : Penerbit
Binacipta. Sarwono B. 1994. Jeruk dan Kerabatnya. Jakarta : Penebar Swadaya.
Satryadi J. 2007. Efektivitas Bawang Putih Allium sativum sebagai Pencegahan
dan Pengobatan pada Ikan Patin Pangasionodon hypophthalmus yang Diinfeksi Aeromonas hydrophila. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Snieszko dan Axelrod. 1971. Disease of Fishes. USA : T.F.H Publications. p 21- 41.
Sopiana P. 2005. Efektivitas Ekstrak Paci-paci Leucas lavandulaefolia untuk Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Mas Motile Aeromonad septicaemia
pada Ikan Lele Dumbo Clarias sp. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Taiwo SS, Oyekanmi BA, Adesiji YO, Opaleye OO, Adeyeba OA. 2007. In Vitro Antimicrobial Activity of Crude Extracts of Citrus aurantifolia Linn and
Tithonia diversifolia Poaceae on Clinical Bacterial Isolates. International Journal of Tropical Medicine 24: 113-117.
Taufik P. 2001. Ketahanan Ikan Baung terhadap Patogen Aeromonas hydrophila. Jurnal Sains Akuatik Vol.4 no.2. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Hal 6-12. Trisbiantara I. 2008. Jeruk Nipis : si Kecil yang Besar Manfaatnya.
http:www.tanyadokteranda.comartikel200805jeruk-nipis-si-kecil-yang- besar-manfaatnya [4 Desember 2008]
LAMPIRAN
Lampiran 1. Pembuatan sari jeruk nipis
1. Disiapkan jeruk nipis yang akan digunakan 2. Jeruk nipis dibelah menjadi 4 bagian, kemudian untuk mendapatkan sarinya
jeruk nipis diperas dan disaring, lalu ditempatkan dalam wadah kaca 3. Sari jeruk nipis kemudian dipindahkan ke dalam ependorf lalu diencerkan
dengan ditambahkan akuades sampai didapatkan dosis yang diinginkan 5, 10, 20, 40, 60, 80, dan 100
4. Setelah itu ependorf divortex agar sari jeruk nipis dan akuades tercampur rata 5. Sari jeruk nipis siap digunakan.
1
2
3
4
5
Lampiran 2. Penyiapan media bakteri Aeromonas hydrophila
1.1 Media TSA Tripticase Soy Agar