jarak antar bidang kristal sebesar d. Data yang diperoleh dari karakterisasi XRD adalah sudut
hamburan atau sudut Bragg  dan intensitas.
Berdasarkan  teori  difraksi,  sudut  difraksi tergantung  pada  lebar  celah  kisi  sehingga
mempengaruhi  pola  difraksi,  sedangkan intensitas  cahaya  difraksi  bergantung  pada
berapa  banyak  kisi  kristal  yang  memiliki orientasi  yang  sama.    Metode  ini  dapat
digunakan  untuk  menentukan  sistem  kristal, parameter  kisi  dan  fasa  yang  terdapat  dalam
suatu sampel.
18
Skema XRD dapat dlihat pada Gambar 3.
2.7 Fourier Transform Infrared
Spectroscopy FTIR
Fourier  Transform  Infrared atau  biasa
disebut  dengan  FTIR  merupakan  metode dengan menggunakan spektroskopi inframerah
paling  disarankan.  Dalam  spektroskopi inframerah,  radiasi  inframerh  dilewatkan
melalui  sampel.  Beberapa  radiasi  inframerah diserap  oleh  sampel  dan  sebagian  dilewatkan
melalui  sampel  ditransmisikan.  Spektrum yang  dihasilkan  merupakan  penyerapan
molekul  dan  transmisi  yang  menciptakan gugus molekul sampel.
21
Terdapat  energi  vibrasi  yang  dihasilkan yaitu  vibrasi  bending  dan  vibrasi  stretching.
Vibrasi  bending  yaitu  pergerakan atom yang menyebabkan  perubahan  sudut  ikatan  antara
dua  ikatan  atom  atau  pergerakan  dari  seluruh atom terhadap atom lainnya. Vibrasi stretching
merupakan  pergerakan  atom  yang  teratur sepanjang  sumbu  ikatan  antara  dua  atom
sehingga  jarak  antara  dua  atom  dapat bertambah  atau  berkurang.  Gugus    PO
4 3-
memiliki  4  modus  vibrasi  yaitu:  Vibrasi stretching
simetri  ν1  dengan  bilangan gelombang  sekitar  956  cm
-1
;  Vibrasi  bending simetri
ν2    dengan    bilangan
Gambar 4 Skema FTIR
22
gelombang  sekitar  430-460  cm
-1
;  Vibrasi stretching
asimetri  ν3  dengan  bilangan gelombang  sekitar  1040-1090  cm
-1
;  Vibrasi bending
asimetri  ν4  dengan  bilangan gelombang sekitar 575-610 cm
-1
.
22
Sumber inframerah
memancarkan panjang  gelombang  radiasi  inframerah  yang
berbeda. Radiasi
inframerah melewati
interferometer  yang  memodulasi  radiasi inframerah.  Interferometer  melakukan  sebuah
Fourier  invers  transformasi  optik  pada  radiasi inframerah   yang   masuk.   Sinar   inframerah
termodulasi  melewati  sampel  yang  diserap pada  panjang  gelombang  yang  berbeda  oleh
berbagai  molekul  ini.  Kemudian  intensitas sinar  IR  terdeteksi  oleh  detektor.  Sinyal
dideteksi  dan  diubah  oleh  komputer  untuk mendapatkan  spektrum  IR  dari  gas  sampel.
21
Skema FTIR dapat dilihat pada Gambar 4.
2.8 Mikroskop Stereo
Mikroskop  stereo  merupakan  varian mikroskop  optik  yang  dirancang  untuk
pengamatan  perbesaran  rendah.  Alat  ini menggunakan  dua  jalur  optik  terpisah  untuk
memberikan  sudut  pandang  yang  sedikit berbeda  untuk  mata  kiri  dan  kanan.  Hal  ini
akan  menghasilkan  visualisasi  tiga  dimensi dari  sampel  yang  diamati.    Pengamatan    tiga
dimensi  sangat  penting  untuk  menganalisis detail dari sampel yang diamati. Mikroskop
stereo
yang sering
digunakan untuk
mempelajari permukaan spesimen padat.
23
Mikroskop stereo seperti pada Gambar  5 mempunyai  perbesaran  7  hingga  30  kali.
Komponen      utama        mikroskop        stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa
terdiri  atas  lensa  okuler  dan  lensa  obyektif.
Mikroskop stereo memiliki ketajaman lensa
Gambar 5 Mikroskop Optik Stereo
23