Analisis morfologi dengan Mikroskop

Gambar 10 Morfologi sampel HC1 MO,16x Gambar 11 Morfologi sampel HC2 MO,16x Gambar 12 Morfologi sampel HC3MO,16x Gambar 13 Morfologi sampel HC4 MO,16x Gambar 14 Morfologi sampel HC5 MO,16x Dari Gambar 10-14 terlihat adanya perbedaan yang signifikan antara sampel HC1 sampai HC5. Penambahan kitosan pada komposit menghasilkan permukaan sampel yang semakin kasar, tidak teratur dan mudah hancur. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan komposisi kitosan pada HAp mempengaruhi morfologi komposit HApkitosan. Morfologi sampel HC1 menunjukkan permukaan yang teratur, rapat dan halus. Hal ini mengindikasikan bahwa partikel HAp dalam komposit menyebar seragam di dalam kitosan. Partikel HAp telah tumbuh dengan baik dalam kitosan. Sampel HC2 terlihat teratur namun tidak sehalus sampel HC1. Morfologi sampel HC3 sepintas terlihat tidak jauh berbeda dengan sampel HC2 tapi dari warna sampel HC3 terlihat lebih kuning dan kekuatan mekaniknya lebih rendah dari sampel HC2. Sampel HC4 dan sampel HC5 mulai menunjukkan perbedaan yang sangat terlihat. Sampel HC4 masih terlihat rapat tapi kasar, sedangkan sampel HC5 terlihat sangat tidak teratur dan sangat kasar.

4.6 Analisis Pengukuran Kekerasan

Shore A Sampel yang sudah dikompaksi kemudian dilakukan uji kekerasan Shore A. Hasil uji kekerasan dapat dilihat pada Tabel 4. Hasil yang didapat dari uji shore A menunjukkan bahwa tingkat kekerasan sampel berbanding terbalik dengan penambahan kitosan. Semakin keras komposit HApkitosan maka semakin sedikit kitosan yang ditambahkan Gambar 15. Sampel HC1 90:10 dan HC2 80:20 memiliki tingkat kekerasan yang paling tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa HAp telah menyatu dengan baik pada kitosan. Pada komposit HApkitosan, kitosan berperan sebagai perekat HAp. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan sifat getas HAp. Secara umum sampel HAp yang dibuat komposit dengan Kitosan memiliki tingkat kekerasan yang baik, namun perlu diperhatikan porsi yang kitosan yang ditambahkan. Penambahan kitosan yang terlalu banyak dapat mengurangi tingkat kekerasan komposit HApkitosan. Sebuah hubungan semi-empiris antara kekerasan shore A dan modulus Young untuk elastomer telah diturunkan oleh Gent. 27 Hubungan ini memiliki bentuk: dengan E adalah modulus Young dalam MPa dan S adalah skala kekerasan shore A. Tabel 4 Hasil Uji Shore A Kode Sampel Komposisi HAp:Kitosan Shore A Shore D Modulus Young MPa HC1 90:10 92 39 26,59 HC2 80:20 92 39 26,59 HC3 70:30 91 38 23,40 HC4 60:40 89 37 18,75 HC5 50:50 86 35 14,28 Gambar 15 Grafik Uji Shore A dan Shore D

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Kesimpulan

HAp merupakan material implan tulang yang bersifat bioaktif dan osteokonduktif sehingga dapat merangsang pertumbuhan sel tulang baru di sekitar implan tulang. Pemanfaatan cangkang telur ayam sebagai bahan HAp dan cangkang kulit udang sebagai bahan kitosan merupakan pilihan yang sangat ekonomis dan dapat mengurangi limbah cangkang telur pada lingkungan. Pada bidang medis, komposit HApkitosan dapat dimanfaatkan sebagai bahan tulang sintetik dalam implantasi tulang. Penambahan kitosan pada HAp sudah menghasilkan komposit yang baik. Kitosam dapat mengurangi sifat getas HAp. Karakterisasi XRD menunjukkan pola XRD sampel HC1 sampai HC5 tidak berbeda nyata, puncak tertinggi dari semua sampel merupakan milik HAp. Hai ini berarti dalam semua sampel telah terbentuk apatit. Puncak kitosan yang muncul pada sampel komposit HApkitosan intensitasnya sangat rendah. Hal ini disebabkan struktur kitosan yang lebih amorf dibandingkan kristal HAp. HAp telah mengisi matrik kitosan, Intensitas kitosan yang terdekteksi menjadi lebih rendah karena kitosan telah menyebar seragam pada sampel. FTIR mengidentifikasi adanya gugus fungsi OH, PO 4 , NH, CO, dan CH pada sampel HC1 dan HC4. Munculnya guguus fosfat, dan hidroksil menunjukkan bahwa HAp teridentifikasi pada sampel, sedangkan kitosan ditunjukkan dengan munculnya gugus NH, CO, dan CH. Dengan munculnya gugus NH, CO, dan CH menunjukkan bahwa kitosan telah berikatan dengan HAp sebagai biokomposit. Dari kedua hasil FTIR, gusus fungsi yang terlihat kurang lebih sama hanya berbeda pada nilai transmisinya saja. Hasil pengamatan dengan Mikroskop Optik Stereo pun memperlihatkan bahwa morfologi dari sampel HC1 dan HC2 belum terlihat perbedaannya. Susunan morfologi Sampel HC1 dan HC2 terlihat rapat. Hal ini menunjukkan bahwa HAp telah tertanam dengan baik pada kitosan artinya HApkitosan telah saling berikatan dengan baik. 20 40 60 80 100 HC 1 HC2 HC3 HC4 HC5 Nila i Sho re Kode Sampel Shore A Shore D