2  bv  dibuat  dengan  melarutkan  serbuk kitosan  dalam  asam  asetat  3  vv  dengan
menggunakan hot stirrer pada 300 rpm, 50
o
C selama  1  jam.  Kemudian  kedua  larutan
dicampurkan dengan menggunakan hot stirrer pada  300  rpm,  50
o
C  selama  1,5  jam. Selanjutnya    sampel    dikeringkan  dalam
inkubator  pada  suhu  60
o
C  selama  15  jam. Dalam
pembuatan HApkitosan,
dilakukan 6
variasi perbandingan
hidroksiapatit  dan  kitosan.  Perbandingan komposisi  hidroksiapatit  HAp  dan  kitosan
C  adalah    90:10,  80:20.  70:30,  60:40  dan 50:50. Kemudian sampel dibuat dalam bentuk
padatan  dengan  dikompaksi  pada  tekanan 4000 psi atau 27579 kPa.
3.3.3 Karakterisasi dengan XRD
Untuk mengetahui
fasa komposit
HApkitosan dilakukan
karakterisasi menggunakan  difraksi  sinar-X.  Alat  yang
digunakan adalah Shimadzu XRD 610, sumber target CuKα λ= 1.54056 Angstrom. Sebelum
dikarakterisasi  sampel  ditempelkan  pada holder  yang  berukuran  2x2  cm
2
pada difraktometer. Pada pengamatan ini dilakukan
pengukuran  difraksi  sinar-X  pada  rentang  10- 70
o
dengan laju 0,01
o
per detik.
3.3.4 Karakterisasi dengan FTIR
Sampel  yang  sudah  berbentuk  pelet dipotong  sedikit  dan  ditumbuk  menjadi
serbuk.  Kira-kira  dua  milligram  sampel  yang suda  dihaluskan  dicampur  dengan  100  mg
KBr.  Hasil  pencampuran  sampel  dengan  KBr dikompaksi  menjadi  pelet  tipis.  Pelet    diuji
pada bilangan gelombang 400-4000 cm
-1
, KBr selalu  disertakan  pada  setiap  pengukuran
untuk menghilangkan serapan latar belakang
3.3.5 Karakterisasi dengan Mikroskop
Stereo
Pengamatan morfologi
sampel menggunakan mikroskop optik stereo. Sampel
diletakkan  diatas  meja  preparat,  kemudian sampel  diamati  dengan  perbesaran  16  kali.
Dilakukan pengambilan gambar secara manual dengan  kamera  digital  setelah
fokus didapatkan  dengan  baik.  Dilakukan  beberapa
kali pengulangan sampai mendapatkan gambar yang terbaik.
3.3.6 Pengukuran Kekerasan dengan
Shore A Test
Pengukuran  tingkat  kekerasan  sampel menggunakan  perangkat  uji  shore  yaitu
Hardness  Tester  Zwick Shore  A  ISOR  868.
Sampel  diletakkan  diatas  meja  alas  dengan permukaan yang rata. Alat uji kekerasan Zwick
Shore  A diletakkan  diatas  sampel,  kemudian
beban  seberat  1  kg  yang  berfungsi  sebagai indentor  diletakkan  diatas  alat  uji  selama  12
detik.    Selanjutnya  sample  diukur  nilai kekerasannya.
Besar nilai
kekerasan ditentukan dari skala yang ditunjuk pada jarum
yang bergerak dalam alat tersebut. Nilai skala uji shore A berkisar antara   0-100.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Sintesis HAp
HAp  merupakan  material  implan  tulang yang  bersifat  bioaktif  dan  osteokonduktif
sehingga  dapat  merangsang  pertumbuhan  sel tulang  baru  di  sekitar  implan  tulang.
7
Dalam pembuatan  HAp  diperlukan  kalsium  dan
fosfat.  Dalam  penelitian  ini  sumber  kalsium diperoleh  dari  kalsium  oksida  CaO  yang
berasal dari cangkang telur ayam. CaO didapat dari  hasil  kalsinasi  cangkang  telur  pada  suhu
1000
o
C  selama  5  jam.
5
Adapun  reaksi  dari pembentukan  CaO  melalui  proses  kalsinasi
dapat dilihat pada persamaan di bawah ini: CaCO
3s
 CaO
s
+ CO
2g
CaO  dari  hasil  kalsinasi  cangkang  telur dicampurkan  dengan  fosfat  dari  NH
4 2
HPO
4
dalam proses presipitasi. Hasilnya diendapkan selam  24  jam  dan  dikeringkan  pada  suhu
110
o
C selama 5 jam dan disintering pada suhu 900
o
C selama 5 jam, yang akan menghasilkan serbuk Hidroksiapatit HAp.
Dalam  penelitian  ini,  perbandingan konsentrasi kalsium dan fosfat adalah 1,67 dan
temperatur  pada  saat  proses  presipitasi  37
o
C sesuai  dengan  temperatur  fisiologi  tubuh.
Bedasarkan  penelitian  sebelumnya,  untuk mendapatkan  HAp  murni  konsentrasi  yang
digunakan 0,3 M Ca dan 0,18 M P.
7
4.2 Komposit HApkitosan
HAp  bersifat  britlle  mudah  rusak sehingga  HAp  tidak  dapat  digunakan  pada
implan  tulang.  Pada  aplikasinya  HAp  murni digunakan  sebagai  bone  filler  pada  tulang
dengan  kerusakan  kecil.
7
Pada  implan  tulang, perlu
ditambahkan polimer
untuk meningkatkan sifat mekanik. Dalam penelitian
ini,  HAp  dicampurkan  dengan  kitosan  untuk membentuk  komposit.  Penambahan  kitosan
diharapkan dapat mengurangi sifat britlle pada HAp  sehingga  menghasilkan  komposit  yang
tahan  terhadap  tekanan  dan  biodegradabel. Kitosan  berperan  sebagai  tempat  tumbuh
1 Psi =  6 894,76 Pa= 6,8948 kPa